Indonesia Minta China Borong Surat Utang Negara
Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan penawaran kepada Bank Sentral China untuk pembelian surat berharga negara (SBN) Indonesia.

Demikianlah disampaikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (10/7/2015)

Bambang menjelaskan ada tiga kelompok investor dalam SBN. Pertama investor swasta dengan kelompok jangka pendek, kedua adalah investor swasta dengan tenor jangka panjang‎ dan ketiga adalah kelompok pemerintah dan Bank Sentral.

"Yang kita tawarkan ke China adalah surat utang negara yang untuk bank centralnya, bukan untuk swasta tapi bank sentralnya. Kenapa? Karena ada beberapa bank sentral yang membeli SUN kita," terangnya.

Selama ini China belum pernah terlibat dalam lelang pembelian surat utang. Mengingat cadangan devisa yang bernilai besar tersedia di negeri tirai bambu tersebut, maka sewajarnya China diberikan penawaran.

"China belum, makanya kita tawarkan karena mereka cadangan devisanya salah satu yang terbesar di dunia," sebutnya.

Pemerintah tidak mematok besaran‎ dari penawaran tersebut. Namun diharapkan bisa dengan dana besar dikucurkan.

"Dan yang paling penting kalau investornya paling banyak yang bank sentral, termasuk BI ya, itu mereka kan orientasinya tidak spekulasi dan jangka panjang, jadi buat ketahanan surat utangnya juga bagus. Jadi kalau ada sudden reversal (dana asing keluar), yang lari ya yang spekulasi aja," kata‎ Bambang.
(mkl/ang)

http://finance.detik.com/read/2015/0...t-utang-negara


Jadi ingat yang dulu ngomong
" duit ada, tergantung kita mau kerja ndak"