Sudah beberapa bulan ini Kota kelahiran ane, Kota Padang Sumatera Barat, mengalami kemarau hebat. Cuaca over-cerah ini sukses mengeringkan area Padang dan sekitarnya, debit air sungai-sungai utama jauh menurun, tanaman banyak yg mulai menguning, wargapun banyak yang mengeluhkan cuaca panas ini. Beberapa kali fenomena ini menjadi santapan surat kabar lokal. Konon suhu kota Padang mencapai 38 - 39 derajat celcius selama 2 bulan terakhir. Benar-benar ujian yang luar biasa mengingat 3 minggu terakhir masyarakat disana mayoritas Muslim taat yang tengah menjalani ibadah Puasa Ramadhan.



Disiang hari, Ane sendiri turut menyaksikan hampir "tak ada awan" yang menggelayuti langit kota. Sinar mentari dengan beringasnya menembus langit yang "telanjang" tanpa awan. Jangan tanya bagaimana panasnya suhu kota pantai ini. Dan, dengan kondisi tengah menjalankan ibadah puasa dan bekerja dilapangan, hawa panas kota ini beberapa kali mengakumulasi dahaga ane, namun walau pernah kehausan akut, syukurlah ane masi bisa mempertahankan puasa penuh sejauh ini.

Mengingat makin parahnya keadaan disini Pemko Padang yang dipimpin oleh sang walikota, Bapak Mahyeldi Ansharullah, berinisiatif melakukan Shalat Istisqa' ; yang dikenal dengan Shalat Minta Hujan. Agan-agan yang muslim pasti familiar dengan ritual shalat sunnah ini. Kegiatan Shalat Istisqa dilaksanakan hari Selasa, 7 Juli 2015 (kemarin) di halaman parkir Balaikota Padang. Saat itu, sekitar pukul 08.00 WIB, Ribuan PNS di lingkup Pemko Padang terlihat khusyuk mengikuti pelaksanaan shalat tersebut. Mereka mengisi tikar-tikar yang telah disiapkan panitia. Setelah syaf mulai terisi penuh, pelaksanaan shalat dimulai.



Pak Mahyeldi, sang Walikota, kemudian menaiki mimbar. Wako menyebut digelarnya shalat Istisqa karena Kota Padang mulai mengalami kekeringan. “Lihat tanaman di sekitar kita mulai menguning, rumput banyak yang mati, sawah sudah kering dan di kawasan tertentu air sudah mulai berkurang. Karena itu sesuai ajaran Islam maka shalat Istisqa kita gelar,” katanya.

Wako berharap, seluruh aparatur PNS yang berkumpul dalam pelaksanaan shalat Istisqa ini dalam keikhlasansehingga nantinya Allah SWT akan mengabulkan harapan dan doa nantinya. Pelaksanaan shalat Istiqa sengaja dilakukan di Kantor Balaikota di Aia Pacah. Sehingga kantor tidak saja dijadikan tempat untuk bekerja, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Mudah-mudahan dengan keikhlasan dan harapan, doa kita saat shalat Istisqa terkabul,” sebutnya.



http://www.sumbaronline.com/berita-2...nta-hujan.html



Dan Alhamdulillah, tadi malam (masih dihari yang sama : Selasa tanggal 7 Juli 2015) entah kebetulan atau tidak, entah dikarenakan ritual shalat istisqa' ini atau bagaimana ; gerimis mulai menyapa kota Padang. Memang tidak lama, hanya sekitar 15 menit.

Dan beranjak Siang ini (hari Rabu tanggal 8 Juli 2015) kota Padang digelayuti awan, pemandangan yang sudah lama tidak disaksikan warga kota. Bila beberapa bulan ini daerah Padang begitu panas, siang ini cukup adem. Dan Alhamdulillah, tepat jam 13.00 WIB hujan mengguyur kota yg terkenal dengan legenda Malin Kundangnya ini.




Datangnya hujan "tidak lama" setelah diadakannya shalat istisqa (beramai-ramai) oleh aparatur pemko Padang adalah sebuah berkah. Guyuran air dari langit kota ini menentramkan gerah masyarakat. Untuk seterusnya semoga hujan datang kembali secara berkala. Dan dari TS sendiri, peristiwa ini memberi pelajaran bahwa jika kita memohon dan mengadu atas segala permasalahan kepada Allah SWT, niscaya akan ada kemudahan, niscaya ada jalan. Semoga Trit ini bisa memberi pelajaran hidup bagi kita. Dan semoga daerah lain yang tengah dilanda bencana turut meningkatkan ketakwaannya dalam mengentaskan masalah.


Sumber lain :
http://www.klikpositif.com/news/read...nta-hujan.html
http://www.republika.co.id/berita/na...shalat-istisqa