[Quote=]
"....selang 45 menit setelah memesan G*jek, Abang ojeknya pun datang setelah sebelumnya saya telp posisi terkahir dia. Setelah kita saling memperkenalkan diri dan memakai perlengkapan untuk mengendarai ojeg, ojeg pun meluncur meninggalkan kantor saya. Tak berapa lama setelah ojeg meluncur saya membuka pembicaraan dengan Abang ojegnya. Setelah ngobrol ngalor ngidur kita sudah sampai di daerah Menteng, saya pun bertanya kepada Abang ojeg "sudah berapa lama Bang join di g*jek? "sang Abang pun menyahut "saya baru hari ini mas gabung."sembari tetap memantau "maps" di hpnya dan saya pun bertanya lagi"dulu ojeg pangkalan, Bang?" "bukan Mas, saya serabutan aja" Sahut Abang ojegnya. Dari percakapan tadi "feeling" saya mulai nggak enak. Dalam hati dan pikiran saya sudah berfikir kalo nanti pasti bakal nyasar tetapi saya tetep mencoba "positif thinking". Tak lama Ojeg pun berhenti di sekitar Pasar Rumput karena ada "Trafight Light", Abangnya lalu meraih hp yang ada di saku jaket dan mencoba membuka "lock" di hpnya tetapi dia sepertinya merasa kekusahan membuka "lock" di hp androidnya. Kami pun telah sampai di Jl.Dr.Supomo dan saya masih terus memperhatikan Abangnya yang dari tadi masih terus merasa kesusahan membuka "lock" di hpnya.[/quote]

[Quote=]
Setelah lama mencoba dan tak berhasil saya pun membuka hp saya dan membuka aplikasi "maps" di hp saya.setelah itu saya melihat "maps" posisi terakhir saya saat ini dan posisi tujuan, setalah yakin saya bicara ke Abang ojegnya "Bang, kita masih lurus dan nanti belok kiri sebelum M*D." Sembari saya meperlihatkan "maps" di hp saya ke Abangnya. Oh..iya, saya datang dari arah Manggarai, itu saya ketahui setelah saya bertanya sama Om Didit Sang Pangeran baik hati yang rela menjemput saya di Halte depan Universitas Sahid/ di depan SPBU.
"Masih lurus ya Mas?" sahut Abangnya. "Masih" saya kembali menyahut. Tak lama kami melewati Balai Sudirman, sudah dekat pikirku dalam hati. Ojeg pun masih tetap berjalan, sambil terus memantau "maps" mata saya sesekali melihat jalanan sekeliling yang dipenuhi kendaraan karena macet. Baru berselang beberapa saat saya melihat Ind*mart Point, wah..makin dekat nih pikirku dalam hati. Tak lama ojeg pun berbelok ke arah kiri "Bener Bang" celoteh saya ke Abangnya. Lalu saya cek "maps" dan alangkah terkejutnya hati, pikiran dan perasaan saya, akhirnya apa yang saya takutkan benar-benar terjadi. Kami kesasar, hahaha.. Itu saya sadari setelah layar yang menampilkan "maps" di hp saya berwarna biru.[/quote]

[Quote=]
"Bang, kita tanya orang dulu deh, kayaknya kita nyasar deh" sahutku. Ojeg pu berhenti di samping sebuah pusat perbelanjaan. "Mas, Maaf numpang tanya War*ng Steak dimana ya?" saya bertanya kepada seorang pejalan kaki disana." Wah..disana mas" sambil tangannya menunjukan arah. "di dekat Se*el sana..puter balik lagi mas, tapi bisa juga lewat sini" terang orang itu sambil tangganya kembali menunjukan arah ke jalan yang benar,hehehe.. "terimaksih mas" jawabku. Lalu saat itu saya langsung kontak ke grup "nyasar" tulisku di grup dan tak lama teman-teman membalas dengan ejekan dan ada juga yang tertawa ngakak. Ojeg pun berbalik arah dan mendadak berhenti didepan deretan pertokoan "sebentar mas, saya buka hp saya dulu" kata Abang ojegnya sembari mengeluarkan hp dari saku jakertnya dan mencoba membuka "lock"nya. "Oh..iya nggak papa, silahkan" kataku.Setelah berhasil membuka "lock" Ojeg pun berjalan kembali, kami menyusuri jalan yang tadi diarahkan oleh orang yang saya tanya. Sementara itu Abangnya masih tetap memantau "maps" dari hpnya sembari mengendarai ojeg yang saya tumpangi.[/quote]

[Quote=]
Saya pun ikut mengeluarkan hp dan memberi kabar di grup tentang kondisi saya saat ini sambil sesekali ikut memantau lewat "maps" dari hp saya. Sesaat saya pun berguman dalama hati "ini udah deket, tapi dimana tempatnya, dari tadi nggak liat tempatnya" apakah "maps" ini yang salah pikirku. Mata saya kembali memantau "maps" dan daerah sekitar, tiba-tiba ketika saya menengok ke arah kiri, saya dikejutkan oleh penampakan Ind*mart Point yang sudah saya lewati sebelumnya. "Njrit, bangk*, beneran nyasar ini sih" gumanku dalam hati.
Ojeg pun kembali berjalan memasuki jalan Dr.Supomo, sementara Abang ojeg mengendarai motor sambil memperhatikan "maps" dari hpnya, saya disibukan dengan memberi kabar di grup bahwa saya benar-benar nyasar. Agak lama kali ini kami menyusuri jalanan ini karena kami harus jalan pelan sambil memastikan kami kembali kejalan yang benar. Pukul sudah menunjukan jam lima lebih sementara kami masih berada di jalan Dr.Supomo, "Bang, saya turun disini aja nggak papa, nanti biar temen saya yang jemput disini" celetukku, Ojeg pun minggir dan berhenti di depan sebuah rumah makan sate. "udah disini nggak aja nggak papa" tambahku sambil turun dari motor "disini aja nggak papa mas? maaf mas kalo pelayanan saya kurang memuaskan" timpal Abang ojegnya "nggak papa" jawabku sambil memberikan uang 10 ribuan ke abang Ojegnya dan mengembalikan helm.[/quote]

[Quote=]
Alasan saya kenapa turun di tempat yang bukan merupakan tujuan saya karena saya merasa iba melihat Abangnya yang terlihat sudah sangat bingung mencari alamat dimana saya harus turun, sedangkan saya sendiri juga buta arah untuk di daerah Tebet. Saya berfikiran kasihan juga kalo dibayar cuma 10 ribu tapi harus pusing muter-muter mencari alamat sementara waktu berbuka puasa sudah semakin dekat, " kalo turun disini juga pasti nanti ada yang jemput, tinggal kasih kabar aja ke anak-anak yang udah di tempat" pikirku dalam hati.
Abang ojeg pun berlalu, saya berdiri di pinggir jalan di depan rumah makan sate khas salah satu nama daerah di ibu kota ini. kembali saya mengabarkan di grup bahwa saya benar-benar nyasar dan saya sudah turun dari ojeg. Saya mengabarkan posisi saat ini dan saya minta untuk di jemput, tetapi apa yang terjadi? jeritan hati saya seolah tidak digubris oleh anak-anak, mereka malah asik mengobrol saling sahut-sahutan di grup. "Setan!!!!" umpatku dalam hati. Kembali saya meminta petunjuk arah dari teman-teman yang mengerti daerah Tebet, lagi-lagi yang saya terima malah ejekan bahwa saya nyasar. "Sabar-sabar" saya mencoba untuk menangkan diri dan mencari jalan keluar. Tak jauh dari tempat saya berdiri saya melihat ada tiga orang satpam gedung yang sedang berjaga, saya pun berjalan seraya menghampiri ketiga satpam tersebut.[/quote]

[Quote=]
"Selamat sore pak, mohon info. Kalo Se*el dimana ya Pak? tanyaku "Se*el mana mas?" salah seorang satpam bertanya balik "e...e..Se*el yang deket W*rung Steak" jawabku lagi. Sejenak ketiga satpam tersebut saling pandang dan akhirnya salah satu dari mereka berbicara sambil tangannya menunjukan arah "Jalan ke arah sana, ikutin jalan ini, nanti ada SPBU trus ada jalan masuk nah..didalem situ ada w*rung steak" saya hanya manggut-manggut mendengarkan penjelasannya lantas berlalu pergi setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih. Saya pun berputar arah dan berjalan mengikuti arahan dari satpam tadi. Iseng-iseng saya buka "maps" di hp saya dan saya kembali terkejut karena saya berjalan bukan semakin mendekati daerah yang saya tuju, justru sebaliknya saya semakin menjauhi titik merah di "maps" ini.[/quote]

[Quote=]
"Petaka nih, mampus gue..masa iya tragedi lagi seperti kopdar-kopdar sebelumnya" Dulu beberapa tahun silam, saya pernah mengalami dua kali gagal kopdar dengan salah satu grup kaskus di WA, yang pertama gagal karena menunggu dijemput di "metting point" di daerah Kalimalang, ditunggu dari jam empat sore sampai jam enam sore tidak ada yang muncul, akhirnya saya pulang, eh..saya udah pulang, yang jemput saya datang. Yang kedua janjian disalah satu tempat nongkrong di daerah Matraman, ditungguin dari jam setengah empat sore, ditungguin nggak dateng sampai jam setengah enam sore baru mereka kasih kabar kalau kodar di pindah ke salah satu Mall di daerah Cililitan.[/quote]

[Quote=]
"Nasibbbbb.." gerutuku dalam hati sembari berjalan mencari SPBU yang dimaksud satpam tadi. Setelah saya sampai di depan SPBU saya melihat ada halte bus, lantas saya berjalan ke arah halte dan duduk disana sembari memberi kabar di grup. Disini saya sudah mulai frustasi karena di grup tidak ada yang bisa memberi kepastian, akhirnya saya mengancam akan balik ke kantor. Alhamdulillah, rejeki orang hilang setelah saya mengancam bahwa akan putar badan, tidak lama telepon bedering ternyata dari Agan Didit, salah satu Orang Tua di grup dan menjadi panutan anak muda disana menelepon saya, menanyakan kondisi dan posisi terakhir saya. Setelah kangen-kangenan sebetar dan dipastikan bahwa saya akan dijemput oleh beliau, lega rasanya, ada Pangeran Agak Tua yang akan menjemput saya di titik penjemputan dengan motor matic tuanya. Tak lama setelah itu ada Sista Hanifah yang menelepon saya, dia menanyakan posisi saya juga, sekedar tambahan Sista Hanifah ini juga naik gojek, dia juga nyasar seperti saya cuma nasibnya lebih mujur karena dia nyasarnya hanya sebentar. "lo udah dimana Nu?" tanya Sist Hani di ujung telepon. Akhirnya saya ceritakan apa yang saya alami, bukan memberikan hiburan ke saya atau sekedar menenangkan saya dia malah teriak diujung telepone sambil ketawa " ha..ha..ha..ha..bego lo Nu..!!! bego lo Nu..!!!" Akhirnya saya juga ikutan ketawa dan kita kangen-kangenan lumanyan lama.[/quote]

[Quote=]
Sambungan telepon saya dan Sist Hani terputus. Tak lama setelah itu, ibarat pepatah lama Pucuk di Cinta Ulam pun Tiba, Pangeran Agak Tua dengan motor matic tuanya muncul di hadapan saya "Nu.." reflek saya menenggok ke arah suara itu muncul. Dan wooowwww... dengan senyum ramah dan sendikit anggukan kepala Agan Didit mempersilahkan saya menaiki motor matic tuanya, saya pun bergegas menghampiri Agan Didit dan langsung duduk diatas jok motornya. "Nu..maaf tadi gue liat diperempatan sana ada polisi, jadi nanti kalo udah sampai perempatan lo turun ya" ucap Agan Didit. "Oh..oke..nggak papa" saya menjawab." Lo turun dulu, nyebrang disana, gue mau putar balik" kata Agan Didit, Akhirnya saya pun turun dari motor yang belum sempat jalan itu. Tak lama setelah motor agan didit menjauh dari saya, saya pun berusaha menyebarang jalan Dr.Supomo. Alhamdulillah saya sampai di sisi jalan lainnya, Sembari menunggu Agan Didit saya membuka hp saya dan memberi kabar ke Sist Hani kalo saya sudah bertemu Agan Didit. Tak lama berselang Agan Didit sudah di depan saya. Saya segera menaiki motor tuanya dan wusss...motor itu melaju di pinggir kemacetan jalan Dr.Supomo di Sore hari. Dalam perjalanan ke lokasi Agan Didit sempat bertanya ke saya "Kalo tadi jadi pulang, mau naik apa?" " Pesen g*jek lagi lah" saya menimpali. Akhirnya kami ngobrol ngalor-ngidul dan saya juga sempat bertanya ke Agan Didit " Kita sekarang dari arah mana? soalnya saya bingung tadi ditanya anak-anak dateng dari arah mana, lagian anak-anak kasih penjelasan selalu dari arah Pancoran." "ini dari arah Pancoran" jawabnya singkat "Oh..kalo tadi saya berarti yang dari arah sana itu dari arah Manggarai?" "iya" lebih singkat lagi Agan Didit menjawab.[/quote]

[Quote=]
Tak lama kami pun sampai di perempatan yang dimaksud Agan Didit tadi, perempatan yang katanya ada Bapak Polisi Yang Terhormatnya. Saya pun turun di motor matic tuanya, tak lama setelah saya turun Agan Didit melesat mengginggalkan saya. Saya pun menunggu "Trafight Light" berwarna merah, cukup lama saya menunggu, sehingga masih ada kesempatan saya untuk memperhatikan lingkungan sekitar. Dan wow..saya terkejut karena di seberang Ind*mart Point tempat saya tadi nyasar, Ada Se*el disana "lha..itu se*elnya disitu,, kampret..!!!kenapa baru liat" batinku kesal dan memang menurut saya kenapa tadi Se*el tidak terlihat oleh mata saya karena sebagian bangunanya tertutup oleh rimbunnya pepohonan yang ada di depan dan samping bangunanya. Setelah itu saya mencari-cari Pak Polisi Yang Terhormat seperti yang dimaksud Agan Didit "Dimana Polisinya? wah..dikerjain nih gue orang nggak ada Polisi sama sekali" umpatku. Setelah kurang lebih dua menit menunggu "Trafight Light" akhirnya tiba saatnya saya untuk menyebrang jalan Dr.Supomo.[/quote]

[Quote=]
Alhamdulillah saya tiba dengan selamat diseberang jalan, tak lama saya lihat Agan Didit sedang menunggu saya di sebelah Se*el sambil tersenyum. Saya pun berjalan menghampiri dan langsung naik ke motor matic tuanya. "Gila..lamanya, padat" ucapku mengomentari keadaan jalan Dr.Supomo sore itu. Agan Didit hanya tersenyum sambil menarik tuas gas motor matic tuanya,wussss...!!! Sampai di pertigaan jalan depan SMA 32 saya berkomentar "Iya..ane tadi lewat sini, cuma nggak liat ada W*rung Steak" "Emang agak susah tempatnya, masuk ke dalem soalnya" begitu jawaban Agan Didit. Tak lama kita pun sampai di W*rung Steak, saya pun turun dari motor " Masuk aja lurus, di tempat VIP" kata Agan Didit menyuruhku untuk segera masuk sembari Agan Didit mencari tempat parkir "Nanti aja, bareng biar enak" jawabku.[/quote]

[Quote=]
Setelah motor terparkir, Saya dan Agan Didit segera masuk ke dalam tempat makan tersebut, Agan Didit jalan didepan dan saya berjalan mengikuti dia "Rame banget, gimana didalam ya nanti?" tanyaku dalam hati. Tak lama kami pun sampai di ruangan yang dituju dan " OMMMMM IBNUUUUUUU...." semua anak-anak menyambut meriah kedatangan saya, saya pun tersenyum lebar sembari memandang sekeliling ruangan seraya menyalami anak-anak yang ada disana.[/quote]

[Quote=]
Suasana begitu meriah saat saya tiba disana, sendau gurau dan obrolan saling sahut menyahut, disana saya juga memperkenalkan diri karena baru kali ini saya ikut kopdar di grup Kaskus All About Us dan Kaskus United, "siapa ini?" tanyaku sambil menyalami satu persatu anak-anak disana, walau begitu banyak pula anak-anak yang sudah saya kenal sebelumnya karen pernah ketemu atau sekedar melihat fotonya di grup. Tak lama berselang, Sist Hani Datang menyusul saya diikuti dibelakangnya Sist Arimbi, Agan Surep CS dan berikutnya Sist Nanda menyempurnakan Kopdar dan Buka Bersama Kaskus All About Us & Kaskus United malam itu.[/quote]
[Quote=]
Dalam sebuah pertemuan pasti ada perpisahan. Namun, perpisahan yang sangat indah adalah ketika kita bergenggam tangan, dan berjanji, "Kita untuk selamanya kawan, walaupun jarak menjauh, waktu memisahkan kita, namun dirimu akan tetap terkenang dalam sanubariku". Terimakasih Kaskus darimu kami bisa seperti ini, darimu kita bisa mengenal satu sama lain, darimu persahabat ini terbangun. Terima kasih Kaskus All About Us & Kaksus United untuk malam itu, kalian semua orang-orang hebat. Semoga di lain waktu kita selalu dapat berjumpa. Salam kompak selalu, From Cyber to Brotherhood.
TAMAT[/quote]