RMOL. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) terus mengkritik Wakil Gubernur
DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat.
Ahok membandingkan saat dia menjadi Wakil
Gubernur. Joko Widodo, Gubernur saat itu,
memberikan kebebasan kepadanya untuk
memutuskan sebuah keijakan. Namun, Ahok tidak
pernah menjalankan keputusan, tanpa
sebelumnya melapor kepada Jokowi.
"Dulu saya dibebasin sama Pak Jokowi. Tapi
semua rapat saya dengan siapapun saya buatkan
notulen sesingkat mungkin. Baru memberitahukan
ke Pak Jokowi apa yang sudah saya putuskan,"
ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (1/6).
Kata Ahok, notulen yang ia susun dan serahkan
setiap pagi kepada Jokowi membantunya untuk
mengingat keputusan apa yang telah ia susun
sehari sebelumnya.
Sayangnya, ia tidak menemukan hal serupa di
sosok Djarot. Ahok pun menyebut era
kepemimpinan Jokowi-Ahok dan Ahok-Djarot
sangat berbeda jauh.
"Kau dibilang beda ya benar. Beda
(kepemimpinan) saya dengan Pak Jokowi dan
(era kepepmimpinan) saya dengan Wagub yang
sekarang," tutupnya.
Sebelumnya, Ahok mengkritik sikap staf Djarot
yang tidak pernah menyiapkan notulen usai rapat.
Ia sendiri mengaku sudah mengimbau agar Djarot
menyiapkan notulen setiap kali rapat
berlangsung.
Sehingga dapat diketahui bagaimana cara
mengembangkan hasil pertemuan dan rapat yang
dogelar antar satuan kerja perangkat daerah
(SKPD).
Kata Ahok lagi, penyebab munculnya persoalan
PRJ Senayan karena staf Djarot tidak memiliki
notulen rapat.
sumur
Sudah hok, pecat saja ai djarot.
Paling lo ntar cuma dikebiri sama emak.