PALU DAN MENTEGA JORGE LORENZO
"Martillo y Mantequilla"



"Rhythmic like a hammer (martillo), smooth like butter (mantequilla)", berirama seperti palu, mulus seperti mentega , itulah mantra sakti Jorge Lorenzo, si pembalap MotoGP dari Spanyol yang hari Minggu kemarin (31/05/2015) di sirkuit Mugello, Italia, melakukan "hat-trick", tiga seri balapan berturut-turut berhasil meraih podium satu, yaitu di Jerez (Spanyol), di Le mans (Prancis), dan di Mugello (Italia), sehingga menipiskan selisih perolehan poin, terpaut hanya 6 poin, dengan pemuncak klasemen sementara musim balapan 2015 ini, Valentino Rossi (118 poin).

Lorenzo pernah ditanya, apakah julukan buat dirinya yang paling dia senangi? Jawabnya, "martillo y mantequilla", "hammer and butter", palu dan mentega. Mengapa?

Saat Lorenzo masih kecil dia melihat ayahnya tengah memperbaiki sepeda menggunakan palu. "Oh, begitu," kata Lorenzo kecil dalam hati sambil menatap palu yang terus-menerus diayunkan ayahnya menempa rangka besi sepeda yang rusak itu, "Kadang kita perlu bertindak keras untuk mengatasi suatu persoalan."

Selang tak berapa lama kemudian Lorenzo kecil pergi ke dapur dan mendapati ibunya tengah mengolesi roti dengan mentega secara lembut dan perlahan. Memperhatikan hal ini Lorenzo kecil sadar, "Namun, untuk bisa menyelesaikan suatu masalah, kadang dibutuhkan juga kelembutan."

Begitulah asal mula filosifi balap Jorge Lorenzo "Martillo y Mantequilla". Dia selalu berupaya mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi yang konstan layaknya pukulan sebuah palu, dan juga liukan yang halus dan mulus, layaknya olesan mentega, saat harus menikung di antara para pembalap lain atau saat mengatasi jalur balap yang berkelok-kelok.

#NulisRandom2015
Hari ke-1