Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang hendak mengadakan pembelian kucing untuk membasmi tikus hanya guyonan semata.
Lagipula, kata dia, membasmi tikus dengan metode memperdayakan kucing tidak efektif.
Sebab, Djarot mengatakan ukuran tubuh tikus yang ada di Balai Kota melebihi ukuran tubuh kucing.
"Itu guyon itu. Eh, sekarang tikusnya sama kucingnya gedean (besar) tikusnya kok," ujar mantan Wali Kota Blitar itu, di Balai Kota, Kamis (21/5/2015).
Sebelumnya, Ahok, sapaan Basuki, mengaku terkejut ketika mengetahui ada usulan pengganggaran pemberantasan tikus hingga Rp 200 Juta.
Sambil bercanda, ia mengimbau Biro Umum DKI untuk menganggarkan pengadaan kucing. Sebab, kucing mengonsumsi tikus.
"Atau mereka beli kucing saja yang banyak. Kita anggarkan buat beli kucing. Ha-ha-ha," kata Ahok, Rabu (20/5/2015).
Kepala Biro Umum Agustino Darmawan menilai perlu langkah masif untuk membasmi tikus di Balai Kota. Langkah itu yakni dengan cara memasang racun ataupun perangkap tikus di semua lokasi yang ada. Pembasmiannya pun tidak boleh dilakukan secara musiman, tapi harus dilakukan secara terus menerus.
Agustino memprediksi anggaran yang dibutuhkan untuk pembasmian tikus kemungkinan besar mencapai Rp 200 Juta per tahun. "Saya maunya masif, enggak per lantai lagi, tapi dari lantai dasar sampai lantai 24. Semuanya mungkin bisa nyampai Rp 200 Juta. Berapa sih Rp 200 juta dibanding dia makanin kabel akhirnya nyebabkan kebakaran. Mendingan kita tiap tahun anggarin Rp 200 juta sampai dirasa enggak perlu lagi," papar Agustino, Selasa (19/5/2015).
SUMBER