Ahok Dorong Kepala Daerah Lain 'Nyagub' di DKI 2017

Jumat, 08 Mei 2015 | 10:44 WIB
JOSS.TODAY - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta warga DKI untuk tidak memandang rendah kepala daerah lain pimpin Ibu Kota yang ingin bertarung dalam pemilihan gubernur 2017 mendatang.

Ahok, sapaan Basuki juga bukan merupakan warga asli Jakarta, melainkan mantan Bupati Belitung Timur, mengajukan nama Joko Widodo yang sebelumnya Wali Kota Surakarta bisa menjadi Gubernur DKI dan kini menjabat Presiden RI ketujuh, sebagai bukti.

"Kita enggak bisa menganggap remeh orang. Dulu orang bilang mana bisa Ahok Bupati Belitung Timur pimpin Jakarta, Jokowi juga Wali Kota Solo mana bisa jadi Gubernur. Tetapi buktinya sekarang dia bisa jadi Presiden," kata Ahok.

Oleh karena itu, Ahok pun mendorong beberapa kepala daerah untuk maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI pada pemilihan mendatang. Publik DKI, sebut Ahok, akan beruntung karena mendapat pilihan calon-calon gubernur yang berkompeten.

"Makanya saya dorong, bisa saja nanti Bupati Bantaeng (Nurdin Abdullah), Bupati Banyuwangi (Abdullah Azwar Anas), Ridwan Kamil, Bu Risma (Wali Kota Surabaya), Gubernur Sulsel (Syahrul Yasin Limpo), Gubernur Jateng Pak Ganjar bisa ikut (Pilkada DKI 2017), saya sih senang, Haji Lulung (Abraham Lunggana) juga bisa ikut. Saya yakin wali kota dari kota-kota lain yang bagus bisa ikut, nah ini akan bagus," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (7/5)

sumber : JOSS.TODAY

Berikut nama sejumlah tokoh kuat di Indonesia, yang sudah TS coba pasangkan :

1. AHA ! (AHok - Azwar)
Basuki Tjahaja Purnama ( Incumbent / Petahana )

Azwar Anas ( Bupati Banyuwangi )


Kali ini mantan Bupati Belitung Timur itu melirik Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Alasannya, dia ingin figur yang berpengalaman di eksekutif atau pemerintahan yang mendampinginya memimpin Jakarta nanti.

"Kita maunya pengalaman eksekutif. Aku sama semua partai temenan, PKB mau mencalonkan kader juga boleh. Azwar Anas yang Bupati Banyuwangi itu bagus juga," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Ahok menilai Azwar cocok menjadi wakilnya nanti karena merupakan pekerja keras, tak terima suap, dan taat konstitusi. Ahok sendiri mengenal Azwar ketika beberapa bulan lalu bertemu di sebuah kegiatan yang digagas Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal. Sejak itu, dia, Azwar, dan 5 kepala daerah lainnya tergabung dalam 'geng' pemimpin muda.

"Banyak tokoh di Indonesia yang seperti itu, banyak kepala daerah yang telah teruji. Azwar Anas bagus," ucap Ahok.

Sumber : Liputan 6

2. RUBAH ! (Ridwan Kamil - Abraham Lunggana)
Ridwan Kamil ( Walikota Bandung )

Abraham Lunggana ( Wakil Ketua DPRD DKI )


Ridwan Kamil dan Hajil Lulung mungkin saja dapat menjadi pasangan, mengingat mereka berdua berada pada koalisi yang sama. Banyak netizen mungkin akan mengernyitkan bila Haji Lulung maju dalam pemilihan Gubernur DKI. Tapi ini sangat mungkin, mengingat Abraham Lunggana mempunyai kekuatan Grass Root (akar rumput) yang kuat di Jakarta.

Duetnya bersama Ridwan Kamil mungkin akan menjadi peluang besar untuk meraih hati di semua lapisan masyarakat Jakarta. Ridwan Kamil memiliki Fan Base yang besar di kalangan anak muda, dan akan memberikan Impact yang baik dengan bergerak di Media Sosial, sedangkan Abraham Lunggana akan bergerak secara gerilya ke akar rumput masyarakat menengah kebawah yang masih menjadi market terbesar di Indonesia.

2. NuEra ! (NUrdin - hEndRAr)
Nurdin Abdullah ( Bupati Bantaeng )

Hendrar Prihadi ( Walikota Semarang )


Nurdin Abdullah dan Hendrar Prihadi saat ini merupakan sosok yang paling mencolok di Indonesia dalam hal memajukan pertumbuhan daerah di daerahnya masing-masing. Hendrar Prihadi yang mendapatkan penghargaan Walikota Terbaik Dunia dalam hal Pertumbuhan Dinamis Kota, dan juga Nurdin Abdullah yang diakui banyak pihak mampu menyulap Bantaeng menjadi sangat maju. Bahkan mereka berdua sama-sama pernah memaparkan tentang "Mengembalikan Kejayaan Daerah" di kesempatan berbeda. Sehingga mungkin saja bila NuEra ! dapat menjadi kuda hitam.

Dari kelima calon ini, NuEra mungkin bisa jadi yang akan paling serasi, dengan memiliki latar belakang sama sebagai Akademisi dan Pengusaha, keduanya melakukan hal yang sama dalam merombak birokrasi, mulai dari perijinan cepat serta negosiator handal dalam hubungan dengan Investor. Kelemahan Nurdin dalam hal politik juga akan ditutupi Hendrar yang dikenal dekat dengan tokoh-tokoh nasional serta Hendrar juga merupakan salah satu ketua Partai.

4. MaNja No (risMA - gaNJAr)
Tri Risma Harini ( Walikota Surabaya ) -

Ganjar Pranowo ( Gubernur Jawa Tengah )


Bila Risma Ganjar berduet, perhatian media diprediksi akan tersedot pada pasangan ini. Kekuatan pasangan ini ada pada kedekatan masing-masing dengan media-media nasional. Risma akan ambil peran sebagai DKI 1, mengingat elektabilitasnya yang cenderung tinggi sebagai Gubernur DKI pada survei CSIS baru-baru ini. Adu argumen antara Risma dan Ahok beberapa waktu lalu bisa menjadi keuntungan untuk mengambil hati Ahoks Haters. Sedangkan Ganjar Pranowo menurut kabar, sebenarnya dialah yang dicalonkan menjadi Gub. DKI, dan bukan Jokowi.

Karena itu bukan tidak mungkin bila Ganjar akan menemani Risma yang memiliki elektabilitias tinggi, tapi bila Ganjar ingin fokus pada Pertarungan Jateng 1 periode 2, maka Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Walikota Semarang) mungkin akan menjadi pilihan kedua, mengingat namanya yang cenderung menanjak akhir-akhir ini, dan Hendi (Hendrar Prihadi) dikenal sebagai kader partai yang loyal. Sehingga Hendi mungkin akan diminta mengawal Risma yang bukan kader partai asli. Sikap Hendrar Prihadi yang selalu tidak ingin tampil dominan juga bisa menjadi salah satu pilihan bagus untuk Risma yang dikabarkan kerap berseteru dengan wakilnya.

5. SinNar (yaSIN - NAchrowi Ramli )
Syahrul Yasin Limpo ( Gubernur Sulsel ) -

Nachrowi Ramli ( Cagub DKI 2012 ) -


Pasangan ini bisa jadi kuda hitam selanjutnya. Meskipun memiliki kemampuan sebagai politisi yang mumpuni. Tapi Nara (Nachrowi Ramli) mungkin bisa menjadi tumpuan satu-satunya yang akan mengambiil hati masyarakat betawi. Tapi bisa jadi ada kejutan dari pasangan ini. Pergerakannya mungkin tak terlihat, tetapi raihan suara mungkin akan luar biasa. Cara khas politisi-politisi senior.

Nara yang sebelumnya berpasangan dengan Fauzi Bowo mungkin sudah belajar banyak dari kekalahn tipis waktu itu. Bukan tidak mungkin pasangan ini akan menggunakan cara-cara yang sama seperti yang dilakukan pasangan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli tempo lalu, misalnya isu SARA yang akan dimainkan lagi.

==========================================================================

Silahkan agan-agan sekalian bisa mengikuti polling diatas, jangan lupa komen ya gan

jangan serius-serius gan