- Beranda
- The Lounge
Mengenal Graffiti Sebagai Media Berekspresi
...
TS
jalma
Mengenal Graffiti Sebagai Media Berekspresi
~intermezzo~
Jika agan tinggal di kota-kota besar, pasti tak asing dengan bentuk coretan ataupun gambar yang menghiasi sudut-sudut kota. coretan tersebut tak jarang menarik perhatian agan ketika melihatnya. banyak kalangan yang menilai coretan coretan tersebut hanya sebuah vandalisme atau pengrusakan, dalam artian pengrusakan terhadap fasilitas publik. disisi lain, coretan coretan tersebut dinilai menjadi salah satu bagian dari media penyampaian aspirasi atau unek-unek dari sebagian golongan terhadap publik.
Spoiler for coretan yang dinilai sebagai vandalisme:
Spoiler for coretan yang dinilai sebagai bentuk ekspresi:
dari gambar di atas, coretan atau graffiti tadi bermaksud mengekspresikan suatu bentuk unek unek agar dapat dilihat publik. di satu sisi, gambar coretan yang hanya merusak fasilitas umum.
sebelum dibahas lebih jauh, tentu kita harus mengetahui apa itu graffiti dan apa itu ekspresi.
Quote:
Istilah graffiti berasal dari bahasa Latin, yaitu graphium yang artinya menulis. Graffiti adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng.
sedangkan ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media, dalam hal ini menggunakan media graffiti.
sedangkan ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media, dalam hal ini menggunakan media graffiti.
Quote:
~Sejarah~
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, graffiti digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan graffiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk Kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.
Beberapa arkeolog mengatakan bahwa sebuah lukisan berusia 20.000 tahun pada dinding gua di selatan Perancis dapat disebut sebagai graffiti tertua di dunia. Lukisan bergambar binatang dan beraneka bentuk geometris itu kemungkinan besar merupaka symbol dari suatu klan. Sedangkan bentuk tertua dari graffiti berbentuk tulisan berasal dari zaman Yunani-Romawi. Beberapa graffiti ini masih dapat ditemukan dan dibaca di berbagai tempat bekas wilayah jajahan Yunani-Romawi, termasuk di Pompeii.
Spoiler for sejarah:
Spoiler for graffiti:
Kegiatan graffiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk Kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.
Beberapa arkeolog mengatakan bahwa sebuah lukisan berusia 20.000 tahun pada dinding gua di selatan Perancis dapat disebut sebagai graffiti tertua di dunia. Lukisan bergambar binatang dan beraneka bentuk geometris itu kemungkinan besar merupaka symbol dari suatu klan. Sedangkan bentuk tertua dari graffiti berbentuk tulisan berasal dari zaman Yunani-Romawi. Beberapa graffiti ini masih dapat ditemukan dan dibaca di berbagai tempat bekas wilayah jajahan Yunani-Romawi, termasuk di Pompeii.
Quote:
~Graffiti di Amerika Serikat~
Ditahun 1970–an, graffiti di Amerika akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, graffiti telanjur menjadi ancaman bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau geng. Selain dilakukan di ruang kosong, graffiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah. gambarannya kurang lebih bisa agan tonton di film "The Warriors", di film tersebut tergambar graffiti sebagai petanda sebagai suatu identitas geng nya masing-masing.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam graffiti. San Diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa graffiti adalah kegiatan ilegal.
Spoiler for USA:
Spoiler for ilustrasi:
Ditahun 1970–an, graffiti di Amerika akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, graffiti telanjur menjadi ancaman bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau geng. Selain dilakukan di ruang kosong, graffiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah. gambarannya kurang lebih bisa agan tonton di film "The Warriors", di film tersebut tergambar graffiti sebagai petanda sebagai suatu identitas geng nya masing-masing.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam graffiti. San Diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa graffiti adalah kegiatan ilegal.
Quote:
~Graffiti di Indonesia~
Di Indonesia sendiri, pada masa perang kemerdekaan graffiti menjadi alat propaganda yang efektif dalam menggelorakan semangat melawan penjajah Belanda. Keberanian menuliskan graffiti maka nyawa menjadi taruhannya. Masyarakat yang menjadi penulis graffiti pada saat itu menjadi posisi yang penting juga dalam masa peran kemerdekaan.
Pelukis Affandi pada masa peperangan melawan penjajahan Belanda pernah membuat slogan yang dia buat ”Boeng Ajo Boeng!” yang kemudian dituliskan di tembok-tembok jalanan. Dalam berbagai penelitian mengenai graffiti, misalnya, hampir selalu disebutkan bahwa sejarah graffiti di Indonesia bisa dirujuk dari masa awal kemerdekaan ketika di tembok-tembok kota ditorehkan “Merdeka atau Mati!” oleh para pejuang.
Puluhan tahun berlalu, dan graffiti menjadi alat yang cukup efektif untuk menuliskan protes-protes kaum muda terhadap pemerintahan yang korup dan tirani, serta pada sistem sosial yang bobrok. Pada pertengahan 1990an, ketika mobilitas global mulai terbuka dan persentuhan kaum muda dengan budaya alternatif dari seluruh dunia menjadi semakin kuat, bentuk-bentuk graffiti (bersamaan dengan masuknya genre budaya independen), apa yang disebut sebagai graffiti ini berkembang, dan menjadi tumpang tindih dengan apa yang didefinisikan sebagai “seni jalanan” (street art).
Tidak hanya kata-kata atau kalimat yang merujuk pada protes sosial budaya baru yang disebut tagging, semakin marak ditemukan ditembok-tembok kota dan bentuknya pun berkembang dengan stilisasi yang beragam, mulai dari eksperimentasi teknik penggunaan warna dan motif, maupun gagasan konseptualnya.
Spoiler for Indonesia:
Spoiler for graffiti:
Pelukis Affandi pada masa peperangan melawan penjajahan Belanda pernah membuat slogan yang dia buat ”Boeng Ajo Boeng!” yang kemudian dituliskan di tembok-tembok jalanan. Dalam berbagai penelitian mengenai graffiti, misalnya, hampir selalu disebutkan bahwa sejarah graffiti di Indonesia bisa dirujuk dari masa awal kemerdekaan ketika di tembok-tembok kota ditorehkan “Merdeka atau Mati!” oleh para pejuang.
Puluhan tahun berlalu, dan graffiti menjadi alat yang cukup efektif untuk menuliskan protes-protes kaum muda terhadap pemerintahan yang korup dan tirani, serta pada sistem sosial yang bobrok. Pada pertengahan 1990an, ketika mobilitas global mulai terbuka dan persentuhan kaum muda dengan budaya alternatif dari seluruh dunia menjadi semakin kuat, bentuk-bentuk graffiti (bersamaan dengan masuknya genre budaya independen), apa yang disebut sebagai graffiti ini berkembang, dan menjadi tumpang tindih dengan apa yang didefinisikan sebagai “seni jalanan” (street art).
Tidak hanya kata-kata atau kalimat yang merujuk pada protes sosial budaya baru yang disebut tagging, semakin marak ditemukan ditembok-tembok kota dan bentuknya pun berkembang dengan stilisasi yang beragam, mulai dari eksperimentasi teknik penggunaan warna dan motif, maupun gagasan konseptualnya.
Spoiler for Perkembangan Di Indonesia:
Seni graffiti berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, atau Bali. Kota-kota tersebut menjadi sentra kesenian di Indonesia, maka semakin lama persentuhan graffiti dengan seni rupa menjadi semakin terlihat. Di masing-masing kota, dapat ditemukan pula situasi spesifik yang mempengaruhi perkembangan seni jalanan.
Perkembangan seni graffiti Bandung sendiri dimulai pada tahun-tahun 1970-1980 ada geng yang menuliskan graffiti “Orexas (Organisasi Sex Bebas)” yang menyemarakkan kota ini. Tulisan tersebut diambil dari popularitas novel yang ditulis oleh Remy Silado. Selain nama geng, ada juga graffiti yang bernada iseng. Graffiti jenis ini tidak dimiliki oleh perorangan atau kelompok, namun seperti menjadi milik bersama, karena hampir di setiap kota, tulisan ini selalu ada di tembok maupun dinding alat transportasi. Tulisan seperti “AN3DIS (Antigadis)”, “Can Are Rock (Ken Arok) atau “PRA ONE TWO LAND (Perawan Tulen)”.
Gerakan graffiti yang terus berlanjut hingga pertengahan tahun 1990 corak atau gaya graffiti masih berupa coretan-coretan liar dari cat semprot maupun spidol. Namun seiring dengan terbukanya informasi dan teknologi yang memungkinkan masyarakat dapat mengakses berita dari ruang maya (internet), menjadikan pada sekitar tahun 2000 graffiti menemukan gayanya yang baru di Indonesia. Gerakan yang mengarah pada artistic graffiti ini dipelopori kebanyakan oleh mahasiswa seni rupa di Jakarta, Bandung dan Jogjakarta. Karya-karya graffiti dari luar negeri pun menjadi inspirasi pembuat graffiti (selanjutnya disebut bomber) di Indonesia.
Meskipun model tagging sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke model graffiti artistik dengan berbagai bentuknya (bubble, wildstyle dan 3D), namun pola yang sama masih diterapkan, yaitu mereka masih menuliskan nama komunitasnya meskipun dalam graffiti artistik terkadang tingkat keterbacaannya lemah tertutupi oleh bentuknya yang artistik dengan permainan warna dan bentuk. Nama komunitas inilah yang oleh beberapa orang diasumsikan sebagai identitas yang ingin ditunjukkan sekaligus sebagai motivasi mereka dalam membuat graffiti.
Tidak berbeda dengan saat ketika graffiti ini dilakukan pertama kali di Amerika Serikat sekitar awal tahun 1970 bersamaan dengan lahirnya breakdance. Membuat graffiti untuk menunjukkan identitas sebagai personal maupun komunitas adalah hal yang penting dan lebih penting daripada tulisan-tulisan yang berisi pesan sosial.
(Sumber : Majalah HAI No. 36/XXX/4 September-10 September 2006)
Perkembangan seni graffiti Bandung sendiri dimulai pada tahun-tahun 1970-1980 ada geng yang menuliskan graffiti “Orexas (Organisasi Sex Bebas)” yang menyemarakkan kota ini. Tulisan tersebut diambil dari popularitas novel yang ditulis oleh Remy Silado. Selain nama geng, ada juga graffiti yang bernada iseng. Graffiti jenis ini tidak dimiliki oleh perorangan atau kelompok, namun seperti menjadi milik bersama, karena hampir di setiap kota, tulisan ini selalu ada di tembok maupun dinding alat transportasi. Tulisan seperti “AN3DIS (Antigadis)”, “Can Are Rock (Ken Arok) atau “PRA ONE TWO LAND (Perawan Tulen)”.
Gerakan graffiti yang terus berlanjut hingga pertengahan tahun 1990 corak atau gaya graffiti masih berupa coretan-coretan liar dari cat semprot maupun spidol. Namun seiring dengan terbukanya informasi dan teknologi yang memungkinkan masyarakat dapat mengakses berita dari ruang maya (internet), menjadikan pada sekitar tahun 2000 graffiti menemukan gayanya yang baru di Indonesia. Gerakan yang mengarah pada artistic graffiti ini dipelopori kebanyakan oleh mahasiswa seni rupa di Jakarta, Bandung dan Jogjakarta. Karya-karya graffiti dari luar negeri pun menjadi inspirasi pembuat graffiti (selanjutnya disebut bomber) di Indonesia.
Meskipun model tagging sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke model graffiti artistik dengan berbagai bentuknya (bubble, wildstyle dan 3D), namun pola yang sama masih diterapkan, yaitu mereka masih menuliskan nama komunitasnya meskipun dalam graffiti artistik terkadang tingkat keterbacaannya lemah tertutupi oleh bentuknya yang artistik dengan permainan warna dan bentuk. Nama komunitas inilah yang oleh beberapa orang diasumsikan sebagai identitas yang ingin ditunjukkan sekaligus sebagai motivasi mereka dalam membuat graffiti.
Tidak berbeda dengan saat ketika graffiti ini dilakukan pertama kali di Amerika Serikat sekitar awal tahun 1970 bersamaan dengan lahirnya breakdance. Membuat graffiti untuk menunjukkan identitas sebagai personal maupun komunitas adalah hal yang penting dan lebih penting daripada tulisan-tulisan yang berisi pesan sosial.
(Sumber : Majalah HAI No. 36/XXX/4 September-10 September 2006)
Quote:
Secara garis besar pada awalnya graffiti yang tidak dianggap sesuai dengan pola hidup masyarakat yang terdapat didalamnya.Tetapi seiring dengan makin pesatnya perkembangan yang terjadi, terutama pada penilaian yang diberikan sebagai Perintis Kota Kreatif tahun 2007 tepatnya di Yokohama, graffiti pun memiliki peran yang dianggap cukup penting dalam pencapaian gelar tersebut. (dikutip dari bandungcreativecityblog.wordpress.com)
mengutip dari www.bandungcreativecityblog.wordpress.com, Menurut Ridwan Kamil, salah seorang perancang BCC pada Bandung Creative City Workshop di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Jumat (2/5/2008):
Selain itu, graffiti juga telah membawa para generasi muda untuk masuk ke dalam persaingan global. Kreasi-kreasi yang tercipta dari para bomber tersebut pun telah menjadi suatu inspirasi untuk kalangan anak muda agar lebih kreatif dalam menyiasati suatu ekspresi dalam bentuk seni.
mengutip dari www.bandungcreativecityblog.wordpress.com, Menurut Ridwan Kamil, salah seorang perancang BCC pada Bandung Creative City Workshop di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Jumat (2/5/2008):
Spoiler for :
“Ini dikarenakan ada beberapa aspek mulai dari karakteristik masyarakat yang terbuka akan perbedaan dan perubahan, mampu memacu dan mendukung generasi mudanya untuk lebih berkreasi dan terjun ke dunia usaha dan mengembangkan suatu seni dalam wujud visualisasi yang sesuai dengan citra kota Bandung”.
Selain itu, graffiti juga telah membawa para generasi muda untuk masuk ke dalam persaingan global. Kreasi-kreasi yang tercipta dari para bomber tersebut pun telah menjadi suatu inspirasi untuk kalangan anak muda agar lebih kreatif dalam menyiasati suatu ekspresi dalam bentuk seni.
Quote:
Beberapa istilah dalam graffiti :
Spoiler for :
Bomb
Kegiatan atau proses yang sedang dilakukan ketika sedang membuat graffiti.
Piece
Setiap satu karya yang telah dibuat dalam satu kata atau singkatan.
Tag
Ciri khas atau bisa dikatakan tanda tangan yang disertakan pada satu piece atau tanpa disertai piece.
Drip
Cat yang meleleh karena terlalu tebal ketika disemprotkan.
Cans
Kaleng yang berisi cat yang digunakan untuk graffiti.
Caps
Ujung kepala Cans yang menghasilkan bentuk dan ukuran semprotan yang beragam.
Marker
Bisa dibilang spidol, namun spidol yang permanen dan kebasahan yang tinggi.
Sketch
Konsep graffiti yang ditulis di kertas.
Bomber
Seseorang yang membuat graffiti
Crew
Suatu kelompok graffiti yang terdiri dari beberapa bomber yang semuanya memiliki nickname masing-masing.
Wheat Paste
Gambar pada kertas yang dilekatkan pada dinding dengan menggunakan tepung.
Blockbuster
Sebuah piece yang berukuran sangat besar, panjangnya bisa mencapai belasan meter.
Stencil
Sebuah graffiti yang dibuat dengan menggunakan cetakan.
Masker
Penutup atau pengaman pernafasan pada saat Bombing.
Kegiatan atau proses yang sedang dilakukan ketika sedang membuat graffiti.
Piece
Setiap satu karya yang telah dibuat dalam satu kata atau singkatan.
Tag
Ciri khas atau bisa dikatakan tanda tangan yang disertakan pada satu piece atau tanpa disertai piece.
Drip
Cat yang meleleh karena terlalu tebal ketika disemprotkan.
Cans
Kaleng yang berisi cat yang digunakan untuk graffiti.
Caps
Ujung kepala Cans yang menghasilkan bentuk dan ukuran semprotan yang beragam.
Marker
Bisa dibilang spidol, namun spidol yang permanen dan kebasahan yang tinggi.
Sketch
Konsep graffiti yang ditulis di kertas.
Bomber
Seseorang yang membuat graffiti
Crew
Suatu kelompok graffiti yang terdiri dari beberapa bomber yang semuanya memiliki nickname masing-masing.
Wheat Paste
Gambar pada kertas yang dilekatkan pada dinding dengan menggunakan tepung.
Blockbuster
Sebuah piece yang berukuran sangat besar, panjangnya bisa mencapai belasan meter.
Stencil
Sebuah graffiti yang dibuat dengan menggunakan cetakan.
Masker
Penutup atau pengaman pernafasan pada saat Bombing.
Quote:
menurut pandangan ane, grafiti selain mengandung pesan pesan tertentu, bisa juga memperindah salah satu bagian sudut kota, tapi bukan grafiti kategori yang merusak.
segitu dulu ye gan, kalo ada yang kurang boleh lah ditambahin.
Quote:
HT
Spoiler for HT:
Spoiler for sumber:
jangan lupa di rate gan kalo berkenan
ts juga ga nolak gan di kasi yang seger-seger
mampir juga gan kesini!
Quote:
Polling
0 suara
apa tanggapan agan menggenai graffiti
Diubah oleh jalma 07-05-2015 13:17
0
84K
Kutip
490
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.5KThread•88.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya