Penjual ini ada sejak tahun 1920 tapi sekarang sudah HILANG GAN!!
TS
inisetankaskus
Penjual ini ada sejak tahun 1920 tapi sekarang sudah HILANG GAN!!
Description
Quote:
Tuak atau juga disebut arak di Nusantara adalah sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang mengandung gula. Tuak sering juga disebuat pula arak adalah produk yang mengandung alkohol. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain.
Tuak telah dikenal cukup lama dan menjadi minuman yang dijajakan secara bebas sejak dulu oleh masyarakat di berbagai wilayah di Nusantara. Masyarakat di berbagai tempat di Nusantara membangun tempat penjualan dan warung tuak atau yang disebut juga Lapo Tuak.
Biasanya laki-laki yang menyelesaikan kerjanya berkumpul di kedai pada sore hari. Mereka berbincang-bincang, menyanyi, memain kartu, sambil minum tuak. Pada umumnya seorang petani biasa minum tuak beberapa gelas sehari. Kalau laki-laki, baik yang muda maupun yang tua minum tuak di kedai, tetapi jarang terdapat perempuan yang minum tuak di kedai bersama laki-laki, kecuali pemilik kedai atau isterinya. Ada juga laki-laki yang membeli tuak di kedai dan membawa botol yang terisi tuak ke rumahnya atau ke rumah kawannya untuk minum tuak di situ.
Tidak hanya warung tuak sebagai tempat minum bersama, tuak atau arak dijual berkeliling oleh pedagang di Jawa, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Bali dan diberbagai tempat di Nusantara. Beberapa foto pada masa jaman kolonial Belanda menunjukkan bahwa tuak dijual berkeliling oleh para pedagang dengan memakai bambu sebagai tempat tuak dan dijinjing secara sederhana. Masyarakat pembeli meminum tuak tersebut di jalan. Tuak sejak dahulu merupakan minuman sebagai penghangat badan sehingga banyak digemari.
Keberadaan warung-warung tuak dan penjaja tuak keliling pada masa kini mungkin hanya tinggal kenangan karena selain kalah bersaing dengan minuman beralkohol impor juga adanya pelarangan dari masyarakat dan pihak pemerintah untuk secara bebas memperjualbelikan minuman beralkohol. Hal ini menambah daftar panjang budaya Nusantara yang musnah, tidak hanya penjaja keliling tuak kemungkinan teknologi fermentasi tradisional juga akan turut musnah.
ini dia penjual nya
Spoiler for penjual:
tahun 1920
Spoiler for penjual:
sekitar tahun 1999-2000
Spoiler for penjual:
Spoiler for penjual:
Spoiler for penjual:
Quote:
dan sekarang pun penjual arak/ air tebu ini sudah sulit di jumpai di kota-kota besar seperti jakarta