tankyekAvatar border
TS
tankyek
ISIS Proyek Dari Mossad, CIA dan MI6?
17

Mantan pegawai badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), serta juga sebagai mantan agen CIA, Edward Snowden, pembocor rahasia intelijen AS yang kini bermukim di Rusia mengungkapkan bahwa bahwa Islamic State of Irak and Syria (ISIS) bukan murni organisasi militan Islam. Organisasi ini merupakan bentukan kerjasama dari badan intelijen Inggris (MI6), Amerika (CIA) dan Israel (Mossad). Snowden mengatakan badan intelijen ketiga negara itu secara khusus menciptakan sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstremis dunia untuk bergabung di suatu tempat, dengan menggunakan strategi yang disebut "the hornet's nest" atau sarang lebah. Menurut Snowden, dokumen NSA itu terlihat mengimplementasikan strategi sarang lebah untuk melindungi entitas Zionis dengan menciptakan slogan-slogan keagamaan dan Islam.
Menurut media-media di Iran, sepeti dikutip Moroccantimes, pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi dilatih secara khusus oleh badan intelijen Israel, Mossad. Badan intelijen tiga negara tersebut sengaja membentuk kelompok teroris untuk menarik kelompok-kelompok garis keras di seluruh dunia dalam satu tempat. Dengan strategi ini, kelompok-kelompok yang merupakan musuh Israel dan sekutunya itu jadi lebih mudah terdeteksi. Tujuan lainnya, untuk merawat instabilitas di negara-negara Arab. Menurut dokumen yang dirilis oleh Snowden, disebutkan juga, "Satu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi adalah dengan menciptakan musuh di dekat perbatasannya ". Dokumen yang dibocorkan itu mengungkapkan bahwa pimpinan tertinggi ISIS yang juga seorang ulama, Abu Bakr al-Baghdadi telah dilatih secara militer yang intensif selama satu tahun di bawah kendali Mossad.

Selain latihan militer dan pengorganisasiannya, dia juga dilatih dalam masalah teologi dan seni berbicara. Global Research, sebuah lembaga peneliti independen dari Canada menyebutkan bahwa seorang Rusia, pakar dalam studi oriental, Vyacheslav Matuzov, mengatakan pemimpin dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) Abu Bakr al-Baghdadi memiliki hubungan sangat dekat dan terus bekerja sama dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA). Matuzov menyatakan, “All facts show that Al-Baghdadi is in contact with the CIA and during all the years that he was in prison (2004-2009) he has been collaborating with the CIA,” katanya di Suara Radio Rusia, Selasa, 8 Juli 2014. Dia mengatakan bahwa AS tidak perlu menggunakan drone untuk mengamati ISIL, karena sudah memiliki memiliki akses ke para pemimpin ISIL. Matuzov juga meyakini sejak komandan teroris merupakan sekutu AS, maka Washington tidak akan memerangi mereka. Mereka adalah bagian dari rencana besar dari AS, tegas Mantuzov. Dalam penelitiannya, menurut Global Research bahwa ISIL adalah kelompok ekstremis Takfiri yang awalnya adalah para pemberontak yang berjuang melawan invasi pimpinan AS ke Irak pada tahun 2006.
Kemudian ISIL sejak Tahun 2012 berkembang menjadi lebih besar di Suriah. Kelompok ini dikenal bertanggung jawab atas pembunuhan massal dan tindakan ekstremis kekerasan di seluruh Suriah dan Irak.

Dalam catatan Global Reserarch, pemimpin ISIL adalah Abu Bakr Al-Baghdadi, yang pernah menjadi seorang tahanan di penjara milik AS Bucca pada tahun 2004, kemudian dilepaskan pada tahun 2009 dan mengumumkan dirinya sebagai khalifah dari negara Islam. Beberapa informasi menyebutkan bahwa pejuang suku Kurdi mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan bahan makanan kemasan buatan Israel di tempat persembunyian ISIL di Mosul dan kota Kirkuk. Beberapa laporan pengamat militer juga menyebutkan bahwa rumah sakit milik Israel telah merawat militan ISIL yang terluka dalam pertempuran. Bahkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu juga telah melakukan kunjungan ke rumah sakit lapangan yang didirikan oleh otoritas Israel di wilayah Suriah yang diduduki ISIL untuk mengobati pemberontak yang luka akibat bertempur dengan pasukan Suriah.
Informasi lain yang memperkuat adanya kaitan antara kelompok ISIL (ISIS) dengan badan intelijen AS, disampaikan oleh pejabat Yordania, bahwa anggota ISI telah dilatih disebuah markas rahasia di Yordania oleh instruktur dari Amerika Serikat. Pada minggu pertama bulan Juni 2014 mingguan Jerman Der Spiegel menulis bahwa militer AS telah melatih pemberontak Suriah di Yordania. Latihan di Yordania dilaporkan terutama pada penggunaan senjata anti-tank. Majalah Jerman itu melaporkan sebelumnya sekitar 200 orang pemberontak telah menerima pelatihan selama tiga bulan.
Harian Inggris Guardian juga melaporkan bahwa AS pada bulan Maret membantu pelatihan militer kepada pemberontak Suriah di Yordania bersama dengan instruktur Inggris dan Perancis. Reuters melaporkan juru bicara Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar langsung pada laporan majalah Jerman itu. Kementerian luar negeri Prancis dan kementerian luar negeri dan pertahanan Inggris juga tidak mau berkomentar kepada Reuters.

Spoiler for Kontroversi info intelijen Abu Bakr al-Baghdadi :


Spoiler for Analisis :


Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen
sumber
Diubah oleh tankyek 31-03-2015 07:09
0
4.3K
26
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.