#jogjaoradidol
pasang ini di Twitter mu
#jogjaoradidol
(jogja tidak dijual)
Quote:
CEK SUMBER AIRNYA!!!
Di RT 14/RW 04, Miliran, Tepat 30 meter timur Hotel Fave Miliran akan dibangun Hotel Adonara 9 lantai
Quote:
BOCORAN MALL BARU
(JOGJA DARURAT MALL !!!);
1. Jogja Icon Mall,
2. Sun Premira Shopping Arcade,
3. Mall Sinduadi (selatan taman melati sinduadi),
4. Borobudur Plaza by lippo,
5. Malioboro Mall 2,
6. Mall dipalagan (3 buah) tapi yg 1 dicancel jadi apartement 9 Tower dengan 1 towernya diatas 20 fl.
7. blm lagi Amplaz 2 (lokasi dirahasiakan).
8. ada juga di kemetiran dan jakal
.
9. tambahan: summarecon mulai melirik jogja, kemungkinan besar ada mallnya juga.
...
...
Quote:
sahid j-walk mall opening 19 juni 2015
Lippo plaza opening 21 mei 2015
Hartono mall opening mei 2015 (by website official)
Jogja one mall opening mid 2016 (by website official)
jadi untuk tahun ini, dalam 2 bulan bakal tambah 3 mall baru. dan ketiganya ada bioskopnya semua, 2 blitzmegaplex dan 1 cinemaxx
Quote:
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hartono Mall Yogyakarta, di Yogyakarta, akan beroperasi dan dibuka untuk publik pada awal Mei 2015. Kepastian tersebut disampaikan General Manager Hartono Mall Yogyakarta, Samuel Khristianto, kepada Kompas.com, Minggu (1/2/2015).
"Kami akan buka awal Mei tahun ini dengan beberapa peritel yang sudah berkomitmen untuk buka antara lain peritel besar (major anchor), dan beberapa peritel lainnya (mini anchor)," tutur Samuel.
sumber :
Dia menjelaskan, pekerjaan fisik bangunan dan desain sudah mencapai 100 persen, sementara pekerjaan mekanikal dan elektrikal 80 persen, dan pekerjaan interior lima hingga sepuluh persen.
"Saat ini kami sedang menggenjot pekerjaan interior dan detail dekorasi agar sesuai dengan konsep mal. Sehingga seluruhnya siap seratus persen pada saat pembukaan (soft opening) nanti, sebelum Lebaran 2015," tambah Samuel.
Samuel menambahkan, dari sisi peritel dan merek-merek yang akan hadir pun berbeda dari pusat-pusat belanja yang sudah ada dan terbilang baru. Dia mencontohkan, terdapat Parkson Department Store, bioskop Blitz dengan tujuh teater berikut kelas velvet, kelas satin, dan kelas 4DX, House of Wok, dan Tou Les Jours.
Sedangkan merek-merek lainnya adalah Starbucks Coffee, Coffee Bean and Tea Leaf Coffee, Baskin Robins, Sushi Tei, My Kopi O, Aldo, Frank & Co, Kidz Station, Funworld, Payless, dan lain-lain. Dengan demikian, dari total NLA yang tersedia, 80 persen di antaranya sudah tersewa dengan rentang harga sewa Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per meter persegi.
"Untuk mengejar okupansi seratus persen, kami tengah menggenjot proses letter of offer bersama Mitra Adi Perkasa Group untuk merek-merek semacam Berskha, Stradivarius, dan Marks & Spencer. Kami berharap merek street wear untuk anak muda bakal hadir di Hartono Mall Yogyakarta," tandas Samuel.
Hartono Mall Yogyakarta yang berlokasi di kawasan Ring Road Utara ini dikembangkan PT Delta Merlin Dunia Properti (DMDP) di atas lahan seluas 6,2 hektar. Dimensi luasan sewanya (nett leasable area atau NLA) mencapai 80.000 meter persegi dari total gross floor area (GFA) 220.000 meter persegi.
Dengan demikian, luas Hartono Mall Yogyakarta mengalahkan mal-mal lainnya yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Paragon City Semarang (120.000 meter persegi), Plaza Ambarrukmo (120.000 meter persegi), dan Solo Paragon Mall (60.000 meter persegi).
Selain mal, DMDP melengkapinya dengan hotel berklasifikasi bintang lima sebanyak 413 kamar. Sebagai pengelola, DMDP menggandeng rantai operator internasional yakni JW Marriott. Merek ini diyakini dapat meraup tamu-tamu ekspatriat dan wisatawan mancanegara serta kelas menengah atas di Yogyakarta.
http://properti.kompas.com/read/2015...erasi.Mei.2015
=====================================================================================================
Supermarket Merusak Omzet Pedagang Pasar Tradisional di Jogja
Quote:
Jogja (sorotjogja.com) -- Menjamurnya supermarket di kota Jogja memberikan dampak yang sangat signifikan kepada para pedagang pasar tradisional. Bahkan pasar Beringharjo yang terkenal juga sebagai pasar tradisional yang cukum sentral di Jogja juga tak luput dari imbas negatif menjamurnya minimarket dan supermarket di kota gudeg. Para pedagang mengeluh dengan menurunnya omset penjualan mereka.
“Sangat berpengaruh sekali, kalau supermarket sudah mengadakan promo langsung hancur penjualan saya. Mau gimana lagi, mereka juga orang-orang bermodal. Mereka juga bukan orang jogja pula, jadi kami mungkin hanya bisa memperbaiki pelayanan saja,”ujar salah seorang pedagang pasar Beringharjo, Subarniyat, Senin (8/9/2014).
Subarniyat yang sehari-hari berdagang sembako tersebut juga mengaku, semenjak ada supermarket yang berdiri berdekatan dengan pasar tradisional maka akan menjadi kendala yang cukup besar. “Untuk mempertahankan pelanggan kami terus memperbaiki pelayanan. Ya dengan keramahan, menata barang dagangan lebih rapih dan jangan sampai mengecewakan pembeli,”ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, para pedagang sampai rela memperbolehkan para pelanggan untuk berhutang. Meski hanya diperbolehkan dengan nominal yang tidak cukup besar saja. Selain itu, para pedagang juga mengusulkan agar pengelola Pasar Beringharjo dapat menambah akses jalan masuk ke pasar, khususnya jalan akses di sebelah timur pasar,
“Kami tidak bisa mengambil laba yang terlalu besar. Promosi pemerintah kota juga kami rasakan bisa membantu kami,”paparnya.
Serupa diungkapkan oleh seorang pedagang jeruk, Tris. Dirinya mengaku, omset penjualannya akan turun drastis bahkan lebih dari 50 persen jika supermarket-supermarket di Jogja sudah melakukan promo. Yakni, yang biasanya mencapai Rp. 1 juta hanya menjadi Rp. 400 ribu hingga Rp. 500 ribu saja.
“Kalau mereka sudah mulai promo, otomatis harga jeruk saya langsung anjlok. Ya gimana lagi, para pembeli biasanya lebih memilih untuk ke supermarket atau minimarket,”tandasnya.
sumber:
http://scriptsweet.com/sorotjogja.co...-di-jogja.html
Mengingatkan ini :
Untuk Warga Jogja - Selamat yaaa
Jojga sudah Semakin MEN-JAKARTA
Quote:
Wajah Yogyakarta yang eksotik penuh nuansa budaya dan sejarah boleh jadi akan semakin redup dan digantikan wajah-wajah urban yang serba seragam dan membosankan jika gedung-gedung kekar itu memenuhi kota ini. Pergeseran nilai sosial dan berubahnya kearifan lokal masyarakat Yogyakarta serta generasi mudanya juga dipastikan terancam secara perlahan jika kota ini terlena dengan arus modernisasi dan rayuan gaya hidur urban yang tak tertahankan.
Semoga Yogyakarta segera menyadari wajahnya yang sedang sayu saat ini dan tak memilih untuk membuang wajah sahajanya meski modernisasi adalah sebuah keniscayaan. Yogyakarta tak pernah akan bisa digantikan dengan Malioboro City atau diwakili oleh Mataram City.
Hendra Wardhana
kutip dari
http://regional.kompasiana.com/2013/...ah-564128.html
satu cara menghentikan perusakan ini adalah gerakan cinta jogja tanpa kekerasan:
"DENGAN TIDAK MENGUNJUNGI & TIDAK MEMBELI"
jogja saiki, jogja today, jogja sekarang