RMOL. Aksi blusukan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selama ini dinilai tidak berguna. Pasalnya, tidak ada aksi konret dari blusukan tersebut. Salah satu contohnya, terkait rencana pembuatan deep tunnel atau terowongan raksasa bawah tanah.

"Dia masuk comberan, terus keluar-keluar dia bilang mau bikin deep tunnel.Tetapi, sampai sekarang mana program deep tunnel yang dicetuskan," kata budayawan Betawi, Ridwan Saidi dalam diskusi "Nasib Parpol Nasionalis & Parpol Agamis di Pemilu 2014" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11).

Selain itu, Ridwan juga mengungkapkan, Jokowi tidak memiliki konsistensi soal program kampung deret. Pada awalnya kampung deret disebutkan akan dibangun di Pulo Gadung, tapi tiba-tiba direalisasikan di daerah Tanah Tinggi dengan jumlah sedikit. Yakni 10 buah rumah.

Oleh karena itu, Ridwan menilai aksi blusukan Jokowi salah karena dilakukan tanpa mengetahui apa masalah sesungguhnya. Seharusnya, Jokowi mendengar masukan dari kepala dinas dan para gubernur Jakarta sebelumnya. Dia berharap agar Jokowi bisa duduk bersama dengan jajarannya untuk berbicara program kerja.

"Ali Sadikin saja saat menjabat, butuh waktu empat tahun untuk tahu Jakarta, baru dia turun ke jalan," demikian Ridwan Saidi.  [
http://www.rmol.co/read/2013/11/30/134989/Ridwan-Saidi:-Mana-Program-Deep-Tunnel-yang-Dicetuskan-Jokowi-


Mana edeep tunel neh