DENPASAR, KOMPAS.com - Koper yang mencurigakan ditemukan di Markas Polresta Denpasar, Rabu (28/1/2015). Tim Gegana dari Brimob Polda Bali diterjunkan untuk memeriksa barang tersebut. Waktu penanganan dibutuhkan sekitar tiga jam.

“Tadi Brimob dikontek (dihubungi), Brimob datang, lapor ke kita(Polresta Denpasar), setelah itu dilaksanakan steril lapangan, menjaga jangan sampai (barang yang ditemukan) berbahaya. SOP nya dilaksanakan. Setelah dipastikan barang aman, baru dipindahkan. Penanganannya sekitar tiga jam,” kata Wakil Kepala Polresta Denpasar, AKBP Nyoman Artana, Denpasar, Bali.

Melihat media banyak yang datang, Nyoman Artana menegaskan bahwa penemuan koper ini hanyalah simulasi yang dirahasiakan dari personel lain dan dari awak media. Pimpinan Polresta Denpasar sengaja merahasiakan hanya ini mengetahui sejauh mana kesigapan aparat keamanan untuk menghadapi kasus teror nantinya.

“Tadi kita hanya melaksanakan latihan, hanya simulasi, memang kita tidak sampaikan kepada semua, anggota pun tidak tahu skenarionya untuk menjaga kesiapan dari tim yang apabila suatu saat menghaapi suatu tantangan seperti ini(teror), koordinasinya terutama meminta bantuan kepada satuan lain,” ujar Nyoman.

Berdasarkan pantauan, suasana saat evakuasi koper yang terletak di halaman depan Mapolresta terlihat menegangkan karena memang semua personel tidak mengetahuinya bahwa ini hanya simulasi seperti apa yang dinyatakan Nyoman.

Koper sempat di bawa ke aula untuk dilihat isinya. Awak media diperbolehkan mengambil gambar kopernya tapi tidak diperkenankan melihat isinya. Pihak kepolisian juga tidak menyampaikan kronologi secara rinci dari mulai penemuan hingga isi koper yang dikatakan tidak berbahaya tersebut.