Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

[Shadow]LenZAvatar border
TS
[Shadow]LenZ
Stay Hungry, Stay Foolish, are U ??
Stay Hungry, Stay Foolish, are U ??


Melihat tulisan saya semalam ( http://www.kaskus.co.id/thread/53765...-entrepreneur/), sepertinya bakal semakin banyak yang bakal menyalahkan pembicara di seminar. Karena itu saya akan coba menjelaskan lebih lanjut di sini. emoticon-Big Grin

Mungkin kebanyakan dari Anda adalah "seminar-hater", dan memiliki segudang anggapan buruk tentang seminar2 Kewirausahaan maupun seminar Motivasi. Saya juga yakin, kebanyakan dari Anda sinis dengan pembicara seminar yang bisnisnya hanya seminar itu sendiri, dan sebenarnya bukan merupakan praktisi bisnis, melainkan hanya sebagai pengamat yang sharing mengenai pengamatannya, dan bukan sharing mengenai pengalamannya sendiri.

Kebanyakan dari Anda, sangat mengharapkan yang mesti bicara di depan adalah seorang Chairul Tanjung, Sandiaga Uno, atau Sudhamek (GarudaFood).

Namun pertanyaan saya adalah : siapakah Anda ? Apakah Anda memang betul2 siap mendengar apa yang dibicarakan mereka ? Apakah topik yang mereka bawakan bisa Anda cerna ?

Baru-baru ini, saya melihat Pak Sandiaga Uno berbicara di depan panggung. Luar biasa, beliau membagikan hal-hal yang sangat berguna untuk para pengusaha. Bagi saya, kata2 beliau di depan sudah seperti batu permata yang dibagikan secara gratis. Namun saya melihat, sepertinya tidak begitu hal-nya untuk kebanyakan peserta. Melihat pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan sesudah acara, saya melihat ternyata tidak banyak yang bisa menangkap apa yang dibicarakan seorang Pak Sandi.

Di sana saya menyadari satu hal, ternyata dalam berwirausaha pun ada level2nya. Saya yang 3 tahun yang lalu, mungkin lebih terkagum2 lagi dengan Pak Sandi, namun apa yang beliau bicarakan paling2 saya hanya bisa mengerti 10%nya. Beda dengan kemarin, yang dimana 70-80% yang beliau bicarakan saya bisa mengerti maksudnya.

Nah, pertanyaaannya, sekarang Anda sedang berada di level mana ? Apakah Anda layak sombong dan mengatakan bahwa "Saya tidak suka pembicara yang bukan praktisi".

Maaf ya bro2 sekalian, FYI, dari dulu sampai sekarang, saya pun masih mendengarkan motivasi2 dan tips2 dari pembicara yang bukan praktisi. Dan sebagai Entrepreneur, kita itu dituntut untuk STAY HUNGRY, STAY FOOLISH, alias bisa belajar dari hal apapun, dimanapun, dan siapapun.

Lagipula, memang berapa banyak praktisi yang mau sharing tentang bisnisnya di depan panggung ? Dan seandainya mau, berapa banyak yang bisa menyampaikan pengalamannya dengan bagus sekelas Pak Sandi ?

SEMESTINYA Anda bersyukur atas kehadiran pembicara2 yang bukan praktisi, yang bisa menceritakan pengalaman orang lain kepada Anda. Karena, to be honest, kalau bisnis Anda masih startup (alias masih usaha mikro - kecil), yang lebih Anda butuhkan adalah pembicara2 yang bukan praktisi tersebut, yang lebih memberikan motivasi2 dan cara untuk memperbaiki habit Anda terlebih dahulu.

Di saat bisnis Anda sudah level menengah (Omzet 300 juta - 4.2 M per bulan - which is dari survei 2012 hanya baru 48 ribu entrepreneur yang berada di level ini di Indonesia) , mungkin barulah Anda bisa lebih mengerti hal2 yang dibagikan para pebisnis2 besar.

Intinya, saya bukanlah me-recommend Anda untuk datang ke seminar2 wirausaha. Namun jadilah pribadi yang rendah hati, dan siap belajar dari manapun, dan siapapun. Semestinya kita beruntung dengan hadirnya para motivator, karena mereka perannya seperti layaknya supermarket / minimarket yang menjual produk retail.

Saat Anda ingin membeli mie instant, kopi, biscuit, atau sikat gigi, apakah Anda mau jauh2 pergi ke pabriknya langsung ? Dengan kehadiran supermarket / minimarket di sekitar Anda, lebih enak dan praktis bukan, walau harganya PASTI lebih mahal daripada Anda beli langsung di pabrik. Pahamilah hal tersebut, para motivator ini menyaring berbagai pengalaman orang lain, merangkumnya menjadi tips2 khusus, lalu menjualnya pada kita2 yang membutuhkan. Dan seperti layaknya produk lain, jikalau tidak suka, ya tidak perlu dibeli.

Lalu bagaimana dengan motivator2 yang menyarankan Anda berhutang sebanyak2nya, lalu ia sendiri pun terlilit hutang sekarang ? To be honest, saya pun dulu ikut seminarnya, dan SAYA MERASA TERBANTU, walau saya sama sekali tidak menuruti sarannya soal hutang ini.

Datang ke Seminar Kewirausahaan atau Motivasi itu ibaratnya seperti Anda makan buah durian. Sebagai manusia yang pintar, tentunya Anda mengerti kan bahwa makan durian itu Anda mesti belah dulu kulitnya, keluarkan buahnya, dan makan dagingnya yang manis TANPA ditelan bijinya. Nah datang ke seminar pun sama saja, jangan telan mentah2 apa kata pembicaranya, olah dulu setiap hal yang disampaikan oleh si pembicara, cocokkan dulu dengan keadaan Anda saat ini, dan buanglah segala hal yang kurang bagus dari pembicara tersebut. Karena even buah jeruk yang lunak, toh tetap saja Anda mengunyahnya dulu, sebelum Anda menelannya kan ?

So, marilah kita belajar dari almarhum Steve Jobs, yang dimana saat sudah sangat sukses pun tetap "Stay Hungry, Stay Foolish". Dan siapakah kita dibandingkan dirinya, masih bersikap sombong dan tidak mau belajar.

Salam Sukses emoticon-Angkat Beer




Spoiler for My Business:


Spoiler for My Writings:


*Saya bukanlah seorang motivator, bukan juga speaker di seminar-seminar. Saya adalah seorang Entrepreneur murni yang betul-betul bertumbuh dari minus, dan merasakan perjuangan berat sampai bisa jadi seperti saat ini. So, apa yang saya bagikan adalah berdasarkan pengalaman Bisnis yang saya miliki, juga hasil pengamatan saya terhadap bisnis2 lainnya. Enjoy ! emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh [Shadow]LenZ 17-05-2014 05:31
0
19.1K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Entrepreneur Corner
Entrepreneur Corner
KASKUS Official
22KThread4.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.