Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diminta segera merampungkan masalah pembebasan lahan untuk pembangunan jalur kereta api pada April atau Mei 2015. Direktur Prasarana Perkeretapian Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Arif Heriyanto mengungkapkan pihaknya menyiapkan anggaran Rp 500 milliar termasuk untuk pembangunan jalur.

"Anggarannya sudah ada, tinggal bagaimana Pemprov menyelesaikan masalah lahan. Kalau tanahnya sudah dibebaskan, maka pengerjaan bisa lebih cepat diselesaikan," kata Arif di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan Ahad malam, 7 Desember 2014.

Arif menjelaskan pihaknya menargetkan pengerjaan dua tahun menyelesaikan 145 kilometer jalur kereta. Lintasan kereta tersebut dibangun satu jalur.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Latif mengatakan masih ada dua tahapan sebelum dilakukan pembebasan lahan. Abdul memprediksi pembebasan baru akan dibayarkan tahun depan. "Ini memang agak terlambat dilaksanakan disebabkan penetapannya terlambat.Sekarang tinggal menunggu Badan Pertanahan Nasional menyelesaikan ukuran dan pendataan kemudian diajukan ke tim penilai," ujar Latif.

Latif yakin pelaksanaan pembangunan jalur kereta api akan terkejar dengan pembebasan lahan yang akan dilakukan.

Pemancangan tiang pertama proyek jalur kereta Sulawesi Selatan dilakukan di Kabupaten Barru pada 12 Agustus lalu. Kontruksi pembangunan jalur kereta akan dilakukan pada 2015. Ditargetkan pembangunan jalur Makassar-Parepare rampung pada 2030.