AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Nasib Puan : Seminggu Hanya Habis Yakinkan Dia Layak Jadi Menteri & Bukan Titipan
Dianggap Tak Kompeten Jadi Menko, Ini Jawaban Puan Maharani
Sabtu, 1 November 2014 | 07:11 WIB



JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menanggapi tenang penilaian sejumlah pihak yang menganggap dia tak kompeten menjadi seorang menteri koordinator.

Presiden Joko Widodo, kata Puan, pasti memiliki perhitungan matang sebelum menunjuknya menjadi Menko PMK. Selain itu, Puan juga menyatakan punya pengalaman yang tak semua orang bisa miliki, yakni pengalaman aktivitas sosial dan organisasi sejak sekolah di bangku SMP hingga menjadi petinggi di kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Pengalaman yang tak semua orang bisa miliki ini juga menjadi modal untuk saya di pemerintahan ini," kata Puan dalam wawancara khusus Kompas TV bersama Kompas.com dan Tribunnews di Kantor Kemenko PMK, Jumat (31/10/2014).

"Kalau kemudian orang masih berpikir soal keahlian saya, beri saya kesempatan untuk bisa membuktikan," lanjut Puan. "(Meskipun) sebagai manusia, tentu Puan Maharani tidak akan luput dari kekurangan. Akan tetapi, saya berusaha bersungguh-sungguh untuk apa pun yang menjadi tanggung jawab saya."

Saat ini, kata Puan, ia hanya ingin fokus menjalankan instruksi Presiden Jokowi untuk bekerja cepat menyentuh akar persoalan. Tak lama setelah dilantik, ia pun langsung menggelar rapat koordinasi dengan eselon I di kementeriannya dan rapat koordinasi dengan semua kementerian yang ada dalam koordinasi kementeriannya.

"Saya tidak bisa berkomentar apa yang saya lakukan di sini dan apa yang saya lakukan kemarin. (Jabatan) ini tantangan dan amanat buat saya, bagaimana saya bisa menyumbangkan seluruh pikiran saya, seluruh kemampuan saya untuk bersama-sama membangun kabinet yang membawa hasil baik untuk masyarakat," tekan Puan.

Puan lahir dan besar di keluarga politisi, dari pasangan almarhum Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri. Delapan tahun terakhir, dia menjadi salah satu petinggi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sebelum menjadi menteri, jabatan terakhirnya di partai adalah Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan. Tugas yang diembannya tak dapat dianggap remeh.

Putri dari Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri ini adalah Ketua Badan Pemenangan PDI-P saat Pemilu Legislatif 2014 dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden 2014. Puan menuntaskan dua tugas itu dengan kemenangan PDI-P pada pemilu legislatif dan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pemilu presiden.
http://nasional.kompas.com/read/2014...ampaign=Kpopwp

Puan Maharani Diragukan Kapasitasnya Jadi Menko
Tuesday, October 28th, 2014

Munculnya Pun Maharani di jajaran kementerian Presiden Jokowi ternyata mengundang banyak pertanyaan dan keraguan dari sejumlah pengamat politik dan akademisi. Karier anak Megawati di Kabinet langsung menempati pos Menteri Koordinator dinilai terlalu cepat. Tidak seharusnya Jokowi menempatkan politikus semuda Puan pada kementerian koordinator di Kabinetnya.

Hal senada diutarakan oleh Ikrar Nusa Bhakti, Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ternyata juga meragukan kapasitas putri dari pasangan Taufik Kiemas dan Megawati ini sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Pasalnya dia politikus PDI-P ini belum teruji penuh duduk di kabinet. Pasalnya sebagai mentri koordinator tugasnya nanti harus bisa menangani menteri-menteri lain yang mungkin usianya lebih senior dari dia. Serta pengalaman lebih matang dari pada Puan.

Dia nanti Puan nanti bakal mebawahi Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.

Kebiasaan sebelumnya, rata-rata menteri koodinator dipegang oleh figur yang telah mempunyai pengalaman banyak dibidang kepemerintahan dan punya mengalaman managerial yang bagus, menghimpun / mengkoordinasi beberapa menteri dalam kaitannya merealisasi agenda kepemerintahaan.

Menurut Ikrar seharusnya Pun menduduki jabatan menteri Sosial lebih dulu, sebagai langkah awal berkarier di kepemerintahan.
http://www.pehtem.com/15632/puan-mah...nya-jadi-menko


Benarkah Ada Campur Tangan Megawati Saat Jokowi Tunjuk Puan Jadi Menko?
Sabtu, 1 November 2014 | 08:17 WIB


Puan Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menuai sorotan banyak pihak.

Spekulasi pun merebak. Salah satunya, muncul anggapan ada campur tangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam membantu Puan mendapatkan "tiket gratis" untuk masuk dalam kabinet sebagai menteri strategis. Apa benar demikian?

Dalam sesi wawancara bersama KompasTV, Kompas.com, dan Tribunnews, Jumat (31/10/2014), Puan memberi klarifikasi gamblang. Ia membantah bahwa Megawati—yang juga adalah ibu kandungnya—memengaruhi atau bahkan menekan Presiden Jokowi untuk menunjuknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

"(Pembentukan kabinet itu) hak prerogatif Presiden. "Enggak ya (bahwa ada campur tangan Megawati). Bagaimana juga saya mau minta? Ini juga bukan masalah ewuh pakewuh," tepis Puan.

Bagi Puan, jabatan yang diamanatkan Presiden Jokowi pasti telah diperhitungkan dan menjadi tantangan besar untuk menjawab pihak yang meragukan kemampuannya. (Baca: Dianggap Tak Kompeten Jadi Menko, Ini Jawaban Puan Maharani).

Puan pun berpendapat, komentar atau spekulasi memang gampang saja dilontarkan. Bagi dia, saat ini yang terpenting adalah bekerja. "Kalau kita dikasih kesempatan, kita harus bisa jalankan sebaik-baiknya. Ini tantangan. Kita sebenarnya bisa kalau dikasih kesempatan."

Saat dia ditunjuk menjadi Menko PMK, kata Puan, Megawati memintanya untuk menjalankan amanat sebaik mungkin. Tak ketinggalan, Puan juga menyebut Presiden ke-5 RI itu juga memintanya untuk bekerja optimal membantu Presiden Jokowi.

"Beliau (Megawati) mengatakan, 'kamu mendapatkan amanat yang cukup berat, tetapi kamu pasti bisa.' Beliau terus memberikan semangat kepada saya," ujarnya.

Perlakuan istimewa

Mantan Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini juga menyangkal bahwa dia mendapat perlakuan istimewa dari Presiden Jokowi. Sebagai informasi, Puan adalah menteri koordinator termuda di kabinet Jokowi, dan satu-satunya menteri yang tidak dipanggil ke Istana Kepresidenan saat seleksi menteri oleh Jokowi.

Puan menjelaskan, alasan kuat mengapa dirinya tak dipanggil ke Istana saat seleksi menteri adalah karena dia telah mengenal lama Presiden Jokowi. Puan mengaku telah mengenal dekat Jokowi saat maju dalam Pilkada Solo dan Pilgub DKI Jakarta.

Komunikasi dengan Jokowi, lanjut Puan, semakin intens saat dirinya menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif PDI-P serta Pemilu Presiden 2014. Hasilnya, Puan sukses membawa PDI-P memenangkan pileg dan mengantarkan Jokowi menuju kursi RI 1.

"Jadi, beliau (Jokowi) memang sudah mengerti saya. Bukan karena saya tidak mau dipanggil (ke Istana), melainkan karena interaksi sudah lama dengan Pak Jokowi, sudah sama-sama paham mengenai sifat, kekurangan, dan kelebihan," ujarnya.

Saat ini, Puan tak ingin larut menanggapi keraguan yang dialamatkan kepadanya. Ia hanya ingin fokus bekerja, sesuai dengan amanat Presiden Jokowi yang ingin mempercepat bergulirnya program unggulan dan menghadirkan negara di setiap kesulitan yang dirasakan masyarakat.

"Kalau saya dipilih, saya yakin sudah dengan pertimbangan yang matang, bukan karena saya putrinya Megawati Soekarnoputri. Saya berusaha sebaik-baiknya. kita mampu kalau kita mau benar-benar bekerja dan berjuang," tekan Puan.
http://nasional.kompas.com/read/2014...ampaign=Kpopwp


Merasa Diragukan, Puan: Tolong Lihat Apa yang Sudah Saya Lakukan
27 Oktober 2014 19:10 wib



Metrotvnews.com, Jakarta: Di antara nama-nama menteri yang diumumkan Presiden Joko Widodo, kemarin, nama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjadi salah satu yang disorot. Banyak kalangan yang mempertanyakan mengapa Jokowi menunjuk Puan sebagai menteri koordinator.

Di Kabinet Kerja, Ketua Fraksi PDIP di DPR ini menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Merasa diragukan, Puan meminta semua pihak untuk tidak melihat garis keturunannya, namun dia berharap setiap orang melihat apa yang sudah dilakukannya selama ini.

"Jangan lihat dari mana saya berasal, tapi lihat apa yang pernah saya lakukan, selama saya berpolitik di kancah politik ini. Mau bicara apa saja, boleh. Tapi juga tolong boleh dilihat apa yang sudah saya lakukan," kata Puan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, (27/10/2014).

Saat ditanya apa programnya nanti di lembaga yang dipimpinnya, Puan belum mau berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan, berupaya melakukan yang terbaik, apapun yang bisa dilakukannya. "Apapun yang saya bisa lakukan. Coba lihat saja nanti," tukas Puan.

Seperti diketahui, Puan merupakan cucu Presiden RI pertama Soekarno, dan juga putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Saat ini, Puan tercatat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR.

Puan termasuk menteri termuda di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Perempuan kelahiran 6 September 1973, itu dipercaya menggantikan posisi Agung Laksono, Menko Kesra ke-14 sepanjang negara ini berdiri.
http://news.metrotvnews.com/read/201...h-saya-lakukan

---------------------------

Iyaaa ... yakin lan percoyooo ... emoticon-Big Grin


0
6.4K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.