ArcleasAvatar border
TS
Arcleas
Butuh Biaya Hidup, Ibu Muda Nekat Jadi Simpanan
No Repost..

Cerita ini diceritakan ulang dgn sudut pandang orang pertama, supaya lebih gampang dipahami.. Langsung aja..

--------------------
Nama ku Dina, ibu dari seorang anak laki-laki yang berusia 5 bulan. Aku tergolong seorang wanita yang cantik, dengan usia yang masih 22 tahun, walaupun berpredikat sebagai ibu muda, tapi masih banyak mata lelaki yang jelalatan melihatku setiap aku pergi. Yah, selain cantik, putih, dan agak kurus kuakui pesonaku terletak pada dadaku yang bisa dibilang ukurannya agak besar untuk gadis seumuran, sekitar 36-38 itu dulu sewaktu belum menikah, coba bayangkan sekarang.

Sejak masa sekolah di SMP, aku selalu jadi primadona dan sering gonta ganti pacar. Eits, jgn anggap aku playgirl loh, mereka semua aku putusin karena rata- hanya memandang fisik, dan mau enaknya aja. Sudah banyak yang mencoba macam-macam denganku, dan kuputusin saat itu juga. Pacar terakhirku adalah laki-laki yang kukenal waktu SMA kelas 3, namanya Angga, dia anak rohis dan alim, dia lah yang akhirnya menjadi suamiku sekarang yang kunikahi 2 tahun lalu. Kami menikah usia muda karena desakan orang tua, dan akibatnya Mas Angga selepas SMA harus bekerja sambil ikut kuliah malam. Sementara aku tinggal dirumah.

Aku memilih Mas Angga, karena ia pria yang baik, selalu sayang padaku dan tak pernah sekalipun lebih dari cium kening semasa pacaran dulu (ini yang membuatku yakin, ia calon imam yang baik), dibalik kebaikan tersebut, ternyata ia mempunyai masalah pribadi yang baru kuketahui pada malam pertama. Ya! Masalah kelelakiannya. Mulai ukuran panjangnya yang hanya sepanjang jari tengahku, besarnya yang hanya seibu jariku saja, staminanya yang cuma bisa 2-3 menit saja dan setiap akan berhubungan hanya berdoa dan main tancap saja tanpa foreplay. Jujur aku sangat tersiksa dengan keadaan ini, namun aku tak mau mengecewakan Mas Angga. Dan alhamdulilah setelah setahun menikah, akhirnya aku positif hamil, dan kini aku sudah memiliki seorang bayi lucu.

Kehidupanku setelah memiliki anak mulai sulit sejak Mas Angga mendadak di PHK bulan lalu. Keadaan ini makin menyiksaku. Terkadang terbersit sedikit penyesalan dan keinginan untuk selingkuh demi kepuasan batin, tapi kutepis jauh-jauh pikiran itu.

Suatu hari seorang tetangga yang mengetahui kesulitanku, mengenalkan aku pada Pak Umar, seorang duda pengusaha setengah baya. Setelah obrolan singkat mengenai latar pendidikan dan seputar keluargaku, ia meminta no hp ku sebelum pulang. Malamnya Pak Umar sms ke hp ku, menawariku bantuan.

Keesokan harinya aku berangkat kerumah Pak Umar sendirian, karena Mas Angga sedang mencari pekerjaan. Sesampainya dialamat yang di sms kan, aku melongo, ternyata rumah Pak Umar sangat besar. Aku mengetuk pintunya, dan tak lama Pak Umar membuka pintunya.

"Halo Din, kok kesininya sendirian? Suamimu mana?" tanyanya
"Mas Angga sedang cari kerja pak, jadi aku sendirian aja deh kemari" balasku tersenyum.
Kemudian aku masuk dan dipersilahkan duduk disofa, lalu ia langsung pergi kedapur.
"Sebentar ya Din, aku buatkan minum dulu. Si Bi Ijah lagi pulang kampung 2 hari nih. Jadi saya sendirian disini" ucapnya.
Aku agak gak enak juga sama Pak Umar, mau minta tolong malah dilayani, tapi aku agak was-was juga cuma berdua saja disini.

Tak lama Pak Umar kembali membawa dua gelas besar minuman.
"Silahkan diminum Din" katanya
"Oh iya pak" sahutku
Celakanya aku menyenggol gelas Pak Umar, dan minumannya tumpah membasahi bagian paha atasnya.
"Aduh maaf pak, biar Dina bersihkan" kataku gugup
Kuambil kain lap d meja, dan kulap celana pak umar, semoga dia tidak marah. Tiba-tiba aku merasa seperti menyenggol sesuatu yang lunak di dekat pahanya, aku terkejut dan menarik tanganku. Tapi memang dasar sial, sekarang aku menyenggol gelasku dan seisi gelas tumpah ke bajuku tepat didadaku, dan BH merahku terlihat jelas dibalik baju pink yang kupakai. Aku semakin malu dan gugup, mungkin wajahku merah jadinya, dan kulihat Pak Umar juga salah tingkah. Ia bergegas ke kamar mandi dan kembali membawa handuk.

"Ini Din, handuk" katanya
Aku mengambil handuk dari tangannya, ketika aku mau berbalik tiba-tiba aku terpeleset, dan tak sengaja menarik tangan Pak Umar. Aku jatuh sambil ditindih Pak Umar. Dadaku menempel di dadanya, jantungku deg-degan, nafasku tak beraturan. Aku merasakan ada sebuah benda yang menempel dipangkal pahaku. Pak Umar menatapku lembut, lalu kedua tangannya memegang lenganku, naik keatas pundakku.

Darahku berdesir, aku hanya bisa diam, membayangkan apa yang akan terjadi kemudian.

Lalu Pak Umar berdiri, membantuku berdiri, dan memberikan kartu namanya.
"Din, besok kamu langsung aja ke kantor saya BPR Surya Wirata. Besok langsung kerja ya" kata Pak Umar

Alhamdulilah keesokan harinya aku sudah bekerja, sebagai Staff Simpan Pinjam walaupun aku belum berpengalaman
--------------------
UPDATE DI POST # 17


emoticon-I Love Kaskus

emoticon-Toast

emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh Arcleas 08-10-2014 06:06
0
20.5K
150
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.