"Faham Radikal Ingin Ganggu NKRI yang Damai" !
*Benarkah Umat Islam "Diintimidasi" di Bali ?
=======================================

......"Hari-hari belakangan ini, kita di Indonesia dihebohkan dengan berita dari Bali, tentang pelarangan pemakaian jilbab bagi muslimah. Diawali dari berita protes warga Bali atas perintah pemakaian jilbab bagi karyawan Hypermart, sebuah jaringan swalayan besar di pulau ini. Lalu ini memancing orang mengulik masalah lain, pelarangan pemakaian jilbab di sekolah negeri.
Di negara ini berita yang menyerempet-nyerempet agama (baca : Islam) seperti ini, tidak butuh waktu lama untuk segera menjadi santapan empuk nan lezat bagi para penganut paham radikal.
Yang jangankan kelompok berbeda agama, yang seagama dengan mereka tapi berbeda pandangan saja biasa mereka ‘Syiah-kan’, ‘Sepilis-kan’ sampai mereka kafirkan.

Salah seorang yang paling bersemangat dengan adanya berita dari Bali ini adalah Jonru, kader PKS yang namanya naik daun saat pilpres silam karena sangat militan dalam mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Jonru dan kawan-kawan menggambarkan bahwa media-media di negeri ini (kecuali dia dan kelompoknya) selalu mendiskreditkan Islam. ‘Kekerasan’ yang dilakukan umat Islam selalu dibesar-besarkan, sementara kalau umat lain yang melakukan ketidak-adilan pada umat Islam, oleh Jonru, media dikatakan bungkam."........
Ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/Oric60
*Disalin dari tulisan Win Wan Nur di Kompasiana, ia adalah seorang Muslim yang saat ini menetap di Bali

==> "Setelah Menteri jadi Walikota" ?
Demi Surga, Jadi Walikota Tak Mengapa : PKS
=====================================
Demi surga, jadi walikota pun tak mengapa. Seperti itulah pernyataan Muhammad Suparyono, Ketua PKS Kota Depok, menanggapi tudingan ‘rakus kekuasaan’ yang dialamatkan kepada Menkominfo, Tifatul Sembiring.

Menanggapi masuknya nama Tifatul dalam bursa calon walikota Depok, sejarawan yang juga warga Kota Depok, JJ Rizal melakukan gerakan yang diberi nama Save Depok Twitter dengan tagar #SaveDepok. Hal ini berawal dari perang kata-kata antara Tifatul dengan JJ Rizal.
Info selengkapnya klik di http://goo.gl/xmKEeo

==> Baca juga: Tifatul Mengaku Dekat Dengan Jokowi, Ada Apa?, klik di http://liputanislam.com/.../serba-se...pdip-benci.../
==> Baca juga: Komentari Boko Haram, Tifatul Dikecam, klik di http://liputanislam.com/.../komentar...am-tifatul.../
==> Baca: Ketifatulan Pak Tifatul, klik di http://liputanislam.com/opini/ketifa...n-pak-tifatul/
==> Baca: Pak Tifatul, Boko Haram Bukan Sekedar Halal Haram, klik di http://liputanislam.com/.../pak-tifa...aram-bukan.../
==> Yang kemudian menjadi kritik masyarakat adalah, meski pemerintah Indonesia telah melarang penyebaran ideologi/ajaran ISIS, namun web-web pendukung ISIS masih tetap eksis, bahkan beberapa waktu yang lalu, majalah digital ISIS pun dibiarkan bebas beredar. Padahal Menterinya Menkominfo, Tifatul Sembiring.???
Baca: Majalah Digital ISIS, Eksis, klik di http://liputanislam.com/berita/majal...al-isis-eksis/
==> "Sekarang Banyak Orang Lupa" ! Fahri Hamzah (kader PKS), Dulu "Mencaci" Kini "Memuji" Jokowi, Ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/eBhtXT
==> "Menantang" Jawaban Tokoh HTI !
Menjawab Felix Siauw: Nasionalisme Tidak Ada Dalilnya ?
=============================================
Kicauan Ustadz Felix Siauw, seorang tokoh Hizbut Tahrir Indonesia kembali menjadi perbincangan hangat. Bagaimana tidak, ia menyatakan bahwa nasionalisme itu tidak memiliki dalil.

Tak ayal, kicauan ini memancing emosi dari netizen yang mencintai NKRI. Apalagi, kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dengan mengorbankan darah para pahlawan. Akhmad Sahal, seorang cendekiawan Nahdliyin juga mengungkapkan kegusarannya terkait pernyataan Felix Siauw.
Ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/2WqvBx

==> Baca juga: Membongkar Kepalsuan Hizbut Tahrir, info lengkapnya klik di http://goo.gl/R8j3Fx

==> Baca juga: Menjawab Felix Siauw: Perang Suriah Mengamankan Eksistensi Israel, klik di http://goo.gl/n8ls2A

==> Baca juga: Menjawab Felix Siauw: Wajib Tabayun, info selengkapnya klik di http://goo.gl/MvSZ3k

==> Baca juga: Menjawab felix Siauw: Proxy War di Suriah, ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/MPPIYD

==> Baca juga: Menteri Hingga Mufti Suriah, Adalah Muslim Sunni, selengkapnya klik di http://goo.gl/CCPc1J





Tak dapat dipungkiri, beberapa waktu terakhir ini Syiah dan Iran menjadi topik yang sedemikian panas, populer, dan intens dikembangkan di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.
Dan entah mengapa, memberi predikat Syiah kepada pihak lain yang tidak sehaluan, seolah menjadi tradisi baru.
Korban atas predikat Syiah ini sudah tak terhitung, dan menyerempet tokoh seperti dr. Joserizal Jurnalis, KH Said Aqil Siradj, Prof Quraish Shihab hingga presiden terpilih Joko Widodo.







Namun, tidak ada yang lebih mencengangkan selain ketika muncul tudingan, bahwa komplotan teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, juga disebut rekayasa Syiah. Bagaimana tidak, ISIS telah melakukan pembantaian kepada orang-orang Syiah di Irak. Sehingga bagaimana mungkin, Syiah membentuk ISIS untuk membantai Syiah itu sendiri?
Ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/nMXI5j

==> Baca juga: Majelis Mujahidin Sebut ISIS Sebagai Rekayasa Syiah, klik di http://liputanislam.com/berita/majel...ekayasa-syiah/
==> "Faham Radikal Ingin Ganggu NKRI yang Damai" ! *Benarkah Umat Islam "Diintimidasi" di Bali ?
Ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/Oric60
==> ==> Yang kemudian menjadi kritik masyarakat adalah, meski pemerintah Indonesia telah melarang penyebaran ideologi/ajaran ISIS, namun web-web pendukung ISIS masih tetap eksis, bahkan beberapa waktu yang lalu, majalah digital ISIS pun dibiarkan bebas beredar. Padahal Menterinya Menkominfo, Tifatul Sembiring.???
Baca: Majalah Digital ISIS, Eksis, klik di http://liputanislam.com/berita/majal...al-isis-eksis/
==> "Menantang" Jawaban Tokoh HTI !
Menjawab Felix Siauw: Nasionalisme Tidak Ada Dalilnya ?
=============================================
Kicauan Ustadz Felix Siauw, seorang tokoh Hizbut Tahrir Indonesia kembali menjadi perbincangan hangat. Bagaimana tidak, ia menyatakan bahwa nasionalisme itu tidak memiliki dalil.

Tak ayal, kicauan ini memancing emosi dari netizen yang mencintai NKRI. Apalagi, kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dengan mengorbankan darah para pahlawan. Akhmad Sahal, seorang cendekiawan Nahdliyin juga mengungkapkan kegusarannya terkait pernyataan Felix Siauw.
Ulasan selengkapnya klik di http://goo.gl/2WqvBx