Teu.Nya.KungAvatar border
TS
Teu.Nya.Kung
[Dejavu] Kepala Daerah ini Jabatannya Hilang Akibat Istri
Spoiler for import:


Spoiler for karoseri lokal:


KAUM lelaki memang suka begitu. Baru bisa “ngliwet kenthel”, keinginannya macam-macam. Seperti Sumadi, 40, dari Ponorogo (Jatim) ini contohnya. Baru jadi Kasun, sudah berani mbagusi punya sejumlah WIL. Begitu tertangkap basah, jabatan Kasun terancam hilang dan istri resmi pun sudah minta cerai.

Saat belajar Bahasa Indonesia di SD, pasti pernah dengar pepatah “sekali merengkuh dayung, dua pulau terlampui”. Artinya adalah, satu tindakan telah menyelesaikan dua masalah sekaligus. Lalu bagaimana dengan pepatah yang lain, “sekali tepuk dua nyawa”? Itu artinya juga sama, meski lebih dekat dengan makna: orang sedang bunuh nyamuk pakai raket strom.

Di Madusari Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, tindakan bodoh Kasun Sumadi, juga telah menyebabkan dia bernasib seperti itu. Bayangkan, gara ketahuan punya sejumlah WIL, dia langsung dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya oleh warga. Tambah celaka lagi, sudah jabatan hilang, istri juga minta cerai. Itu kan jadi nganggur secara defakto dan yuridis, namanya?

Sumadi dulu warga negara biasa. Tapi nasib baik menuntunnya terpilih menjadi Kasun atau kepala dusun di Mejasem. Sejak itu kehormatannya terdongkrak. Selain dapat sawah bengkok, dia juga sangat dihormati warga. Paling tidak, jika kenduren selalu dipersilakan duduk di bagian atas. Jika sedang jalan-jalan pun, rakyat yang ketemu akan menyapa ramah, “Tindak Pak Kasun?” Bahkan paling sering, dalam peristiwa perkimpoian Kasun Sumadi juga dimohon jadi saksi. Untung dia pinter ngomong, sehingga belum pernah naik status jadi tersangka kayak Jero Wacik dan Sutan Batughana.

Tapi rupanya Sumadi memang sosok yang “ra kuwat drajat” alias tidak tahan godaan duniawi. Baru bisa “ngliwet kenthel sithik” (baca: rejeki bertambah), sudah mulai mbagusi (belagu). Lihat janda cantik, mulai suka jelalatan, dadi disingsoti sampai diajak koalisi permanen. Ndilalahnya kok Kasun Sumadi ketemu janda gatel yang tak tersembuhkan oleh Kalpanak, ajakan mesum Pak Kasun pun dilayani.

Maka dia pernah pacaran di bawah tanah dengan Sulastri, 29. Setelah bosen karena sudah entuk-entukan luar dalam, gantian menelateni Juminah, 37. Ini yang paling seru, karena lebih tua tentunya lebih pengalaman. Ibarat main bola, dia sudah pintar membaca gerakan bola lawan. Biar pun Sumadi memberikan tendangan melintir, Juminah bisa menangkap dengan mudah. Kata Sutan Batughana, “masuk itu barang!”

Orang Ponorogo bilang, wong kuwi enggoning apes (sering sial). Meski sudah berhasil menjalain asmara gelap selama 2 tahun, sekali waktu kepergok warga naik sepeda motor berduaan. Cara duduk Juminah di boncengan Sumadi, sepertinya gimanaaa gitu. Langsung saja keduanya disetop dan disidang di balai warga dengan disaksikan ratusan masa. Singkat kata Kasun Sumadi dipaksa mengaku bahwa selama ini sudah berbuat selingkuh dengan Juminah.

Definisi selingkuh di sini juga belum jelas, sekedar nongkrong apa sudah nangkring. Tapi karena warga sudah begitu emosi, akhirnya Sumadi mengaku saja. Bahkan ketika ditodong harus mundur dari jabatan Kasun langsung saja teken srettt, srettt seperti Bung Karno teken “supersemar” untuk Pak Harto. Paling tragis, istri sah Sumadi yang juga dihadirkan, langsung menangis histeris. “Pokoknya aku minta cerai, tak sudi lagi aku jadi istrimu. Jijikkkkk……!”

Sejak itu Sumadi nganggur, kehilangan jabatan juga istri. (Gunarso TS)

sumber

makanya kerja yang bener pak jangan pas udah dapat jabatan dan uang lebih malah mikir nya selangkangan mulu. dejavu banget sih
Diubah oleh Teu.Nya.Kung 05-09-2014 14:44
0
3.5K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.