INILAHCOM, Jakarta - Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah meminta maaf kepada warga Banten, karena sebagai pimpin ia justru terjerat masalah korupsi.

"Yang jelas saya minta doanya saja, saya minta maaf pada masyarakat khususnya masyarakat Banten atas kejadian ini," katanya usai mendengarkan amar putusan dari majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (1/9/2014).

Meski sudah dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim, namun Atut tetap membantah tidak melakukan apa yang dituduhkan oleh Jaksa KPK. Atut menekankan bahwa ia dikorbankan oleh Amir Hamzah dan pengacara Susi Tur Andayani.

"Seolah-olah saya melakukannya walaupun kenyataan tidak demikian," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan maaf pada sanak keluarga dan kerabat yang ikut terbawa-bawa dengan kasus tersebut.

"Sekali lagi saya mohon maaf kepada masyarakat, khususnya masyarakat Banten dan saya minta maaf kepada keluarga saya," tandasnya.

Seperti diketahui, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor mengganjar Gubernur Banten nonaktif, Ratu Atut Chosiyah dengan pidana penjara 4 tahun dan denda Rp 200 juta subsider 5 bulan penjara. Atut dinilai terbukti dan meyakinkan menyuap Akil Mochtar Rp 1 miliar bersama adiknya, Tubagus Chaeri Wardana.[bay]

[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2132440/ratu-atut-saya-minta-maaf-ke-masyarakat-banten?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter[/url]