- Beranda
- The Lounge
Malam ini orang orang bodoh sedang takbiran!
...
TS
dina.permana.
Malam ini orang orang bodoh sedang takbiran!
Quote:
Original Posted By triznaXXX►banyak kaskuser yg ga isi baca trit, dikatain baik langsung nyemprot
masih mending bawa bedug gan, masjid ditempat ane malah masang speaker setinggi 3 meter tepat dipinggir jalan raya gede, terus ngebiarin bocah bocah buat takbiran sambil tereak tereak sampe subuh, dikira bagus? urakan iya! ganggu orang tidur tau nggak!
kalo pengen bener ikutilah tuntunan alquran dan hadist! tirulah negara negara timur tengah! mereka itu real islam, benar benar memahami islam. ga kayak disini, islam ecek ecek, islam yg suka mencampur adukkan agama dan budaya, islam yg doyan ikut ikutan tanpa bisa memahaminya secara jelas
masih mending bawa bedug gan, masjid ditempat ane malah masang speaker setinggi 3 meter tepat dipinggir jalan raya gede, terus ngebiarin bocah bocah buat takbiran sambil tereak tereak sampe subuh, dikira bagus? urakan iya! ganggu orang tidur tau nggak!
kalo pengen bener ikutilah tuntunan alquran dan hadist! tirulah negara negara timur tengah! mereka itu real islam, benar benar memahami islam. ga kayak disini, islam ecek ecek, islam yg suka mencampur adukkan agama dan budaya, islam yg doyan ikut ikutan tanpa bisa memahaminya secara jelas
Spoiler for :
Jangan pake emosi gan...
saya dina.permana. bisa mempertanggungjawabkan perkataan saya!
saya dina.permana. bisa mempertanggungjawabkan perkataan saya!
baca pelan pelan biar lu ga impoten
Hanya orang bodohlah yang takbiran malam ini
bodoh dalam masalah agama!
Hadits hadits tentang menghidupkan malam iedul fitri dengan takbiran semalam suntuk semuanya tidak ada yang shohih!
yang shohih adalah. dari mulai keluar rumah hingga menuju tanah lapang tempat akan diadakannya sholat Ied!
Catat!
Yang dicontohkan oleh Nabi adalah bertakbir sejak dari rumah menuju dan di tanah lapang tempat salat ied hingga imam memulai salat.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَن النبِي صلى الله عليه وآله وسلم كَانَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالتكْبِيْرِ وَالتهْلِيْلِ حَالَ خُرُوْجِهِ إِلَى الْعِيْدِ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتى يَأْتِيَ الْمُصَلى
Dari Ibnu Umar sesungguhnya Nabi saw. bertakbir dan bertahlil (menyebut laa ilaha illallah) dengan suara keras dari mulai keluar hendak pergi salat iedul fitri hingga sampai ke lapang. H.r. Al-Baihaqi, Nailul Authar III:355
عَنِ الزهْرِي أَن رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ فَيُكَبرُ حَتى يَأْتِيَ الْمُصَلى
Az-Zuhri berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw. keluar pada hari iedul fitri dengan bertakbir hingga sampai di lapang” H.r. Ibnu Abu Syibah, al-Mushannaf, I:487
lebih bodoh dan guoblok lagi orang yang takbiran sambil keliling bawa bedug
lebih guoblok dan ironis... orang orang itu kadang puasanya kagak, palling cuman diawal doang... giliran pas malam takbiran dia yang paling heboh
hadeuuh monyong...!
bikin macet aja.....
Quote:
Original Posted By bigfamily23►betul gan
seharusnya emng begitu di arab aja sunyi hening sblm hari raya idul fitri
seharusnya emng begitu di arab aja sunyi hening sblm hari raya idul fitri
Quote:
Original Posted By cuexers►Klo d liat dr sisi agama bener.. masalahnya ini sudah menjadi budaya..
Bakalan banyak kontranya drpd pro nya percaya deh..
Kllo ane mending d rumah sama kluarga..
Ini salah satu tipu daya iblis untuk melalaikan kita.. bukankah unsur petasan dan sejenis nya sama dengan unsurnya jin..
Tp ya itu tadi.. bakal terjadi penolakan apalagi dgn bahasa ts yg keras..
Intinya ane nyelamaton kluarga dulu deh baru mikirin umat..
Bakalan banyak kontranya drpd pro nya percaya deh..
Kllo ane mending d rumah sama kluarga..
Ini salah satu tipu daya iblis untuk melalaikan kita.. bukankah unsur petasan dan sejenis nya sama dengan unsurnya jin..
Tp ya itu tadi.. bakal terjadi penolakan apalagi dgn bahasa ts yg keras..
Intinya ane nyelamaton kluarga dulu deh baru mikirin umat..
Quote:
Original Posted By anzaula►MEKKAH - Menjelang hari raya Idul Fitri, suasana di Tanah Suci Mekkah dan Madinah sangat berbeda dengan kondisi di Tanah Air. Umumnya, di Tanah Air, selepas salat Maghrib atau Isya, gema suara takbir menggema dari masjid ke masjid. Letusan petasan membahana ke seluruh angkasa raya.
Tidak hanya itu, menyemarakkan suasana malam Lebaran, pawai takbir atau obor dilakukan secara berjamaah. Selepas salat Isya, umumnya jalan-jalan di Tanah Air macet dan terkadang terjadi kecelakaan. Masyarakat berduyun-duyun melakukan takbiran bersama. Suasana hening berubah menjadi keramaian.
Di Tanah Suci, selama berabad-abad agenda pawai takbir keliling tidak pernah dilakukan. Menggemakan kalimat Allahu Akbar (takbir) melalui pengeras suara di masjid hanya dilakukan setelah salat Subuh, yakni pada tanggal 1 Syawal. Bukan dilakukan sebelum perayaan Lebaran itu sendiri.
Meskipun hari itu terakhir puasa Ramadan, umat muslim di Tanah Suci tidak melakukan keramaian seperti yang dilakukan umat muslim di Tanah Air. Aktivitas berjalan normal seperti hari-hari biasa. Selepas salat Magrib dan Isya di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah, masing-masing bekerja sesuai dengan rutinitasnya.
Pedagang pakaian misalnya, menjelang malam Lebaran mereka tetap berjualan di kios atau malnya. Sedangkan sopir bus atau taksi tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Begitu juga dengan aparat kepolisian atau masyarakat muslim yang memiliki berprofesi lain. Semuanya kembali kepada pekerjaan individualnya.
Termasuk jemaah dari Tanah Air yang sedang menunaikan ibadah di Tanah Suci. Mereka tidak melakukan apa-apa kecuali beribadah dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta di dua masjid suci itu. Jika tahun sebelumnya mereka bisa menikmati sajian opor ayam, kini di Tanah Suci diganti dengan menikmati Zam-zam atau kurma.
Alasannya, pihak penyedia makanan di hotel (cathering) tidak pernah memasak opor ayam atau rendang. Meskipun pemasaknya adalah orang-orang Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Sajian menu makanan di hotel tetap masakan Indonesia, hanya saja menunya bukan opor ayam khas Lebaran atau rendang.
Hal ini yang dituturkan oleh seorang jemaah umrah dari Jakarta Indonesia, H Azib Susiyanto. Kepada Tribun Batam (Tribun Network), Sabtu (18/8/2012) dia mengisahkan sebagian aktivitasnya selama umrah Ramadan.
“Jujur sangat berbeda nuansa malam Lebaran di sini. Masyarakat beraktivitas seperti biasanya. Tidak ada pawai obor atau arak-arakan sepeda motor seperti di Tanah Air,” ujar Azib melalui sambungan ponselnya.
Tidak hanya itu, menyemarakkan suasana malam Lebaran, pawai takbir atau obor dilakukan secara berjamaah. Selepas salat Isya, umumnya jalan-jalan di Tanah Air macet dan terkadang terjadi kecelakaan. Masyarakat berduyun-duyun melakukan takbiran bersama. Suasana hening berubah menjadi keramaian.
Di Tanah Suci, selama berabad-abad agenda pawai takbir keliling tidak pernah dilakukan. Menggemakan kalimat Allahu Akbar (takbir) melalui pengeras suara di masjid hanya dilakukan setelah salat Subuh, yakni pada tanggal 1 Syawal. Bukan dilakukan sebelum perayaan Lebaran itu sendiri.
Meskipun hari itu terakhir puasa Ramadan, umat muslim di Tanah Suci tidak melakukan keramaian seperti yang dilakukan umat muslim di Tanah Air. Aktivitas berjalan normal seperti hari-hari biasa. Selepas salat Magrib dan Isya di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah, masing-masing bekerja sesuai dengan rutinitasnya.
Pedagang pakaian misalnya, menjelang malam Lebaran mereka tetap berjualan di kios atau malnya. Sedangkan sopir bus atau taksi tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Begitu juga dengan aparat kepolisian atau masyarakat muslim yang memiliki berprofesi lain. Semuanya kembali kepada pekerjaan individualnya.
Termasuk jemaah dari Tanah Air yang sedang menunaikan ibadah di Tanah Suci. Mereka tidak melakukan apa-apa kecuali beribadah dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta di dua masjid suci itu. Jika tahun sebelumnya mereka bisa menikmati sajian opor ayam, kini di Tanah Suci diganti dengan menikmati Zam-zam atau kurma.
Alasannya, pihak penyedia makanan di hotel (cathering) tidak pernah memasak opor ayam atau rendang. Meskipun pemasaknya adalah orang-orang Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Sajian menu makanan di hotel tetap masakan Indonesia, hanya saja menunya bukan opor ayam khas Lebaran atau rendang.
Hal ini yang dituturkan oleh seorang jemaah umrah dari Jakarta Indonesia, H Azib Susiyanto. Kepada Tribun Batam (Tribun Network), Sabtu (18/8/2012) dia mengisahkan sebagian aktivitasnya selama umrah Ramadan.
“Jujur sangat berbeda nuansa malam Lebaran di sini. Masyarakat beraktivitas seperti biasanya. Tidak ada pawai obor atau arak-arakan sepeda motor seperti di Tanah Air,” ujar Azib melalui sambungan ponselnya.
Buat Kaskuser yang nuduh saya dina.permana. wahabi saya tantang kamu!!
untuk membuktikan bahwa wahabi itu ada di indonesia!
saya bisa menunjukan kamu bahwa aliran/faham/hizby NU itu ada.
ada plang nya..
ada organisasinya
ada pemimpinnya
ada AD ART nya
saya bisa menunjukan kamu bahwa aliran/faham/hizby Muhammadiyah itu ada.
ada plang nya..
ada organisasinya
ada pemimpinnya
ada AD ART nya
sekarang giliran kamu.. tolong tunjukan
plang wahabi
pemimpinnya
AD ART nya..
tolong tunjukan...
kalo tidak bisa menunjukan berarti :
Cap tuduhan wahabi adalah cap yang dilontarkan oleh orang orang muslim yang tidak mau dikoreksi amalan ibadahnya. dikoreksi dengan hadits yg shohih!!
dan cap wahabi adalah cap yang ditujukan untuk orang yang mengamalkan sunnah dengan murni tanpa bercampur adat dan tradisi
Quote:
Original Posted By miftacure►
>>> hehe rujukannya ulama wahabi yg hobinya adu domba tho, pantesan ikut2an mabok ente.
>>> hehe rujukannya ulama wahabi yg hobinya adu domba tho, pantesan ikut2an mabok ente.
Quote:
Original Posted By ade.adnan►
aduh pak, apa apa wahabi, situ dangkal banget pemikirannya. otak tuh dikasih Allah ya buat kritis toh, apa apa wahabi. cacad.
gua bukan wahabi atau malah NU yang hobinya nyembah kubur. gua cuma orang biasa yang nyoba ibadah lurus. tau ga Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz siapa? tau ga ceritanya kek gimana? tau ga gimana bijak dan luasnya ilmu beliau? pernah baca ga?
bagusan juga muallaf daripada orang orang semacam elu, mereka nyari tahu kebenaran. bukan nenggak aja apa yang dikasih orang.
aduh pak, apa apa wahabi, situ dangkal banget pemikirannya. otak tuh dikasih Allah ya buat kritis toh, apa apa wahabi. cacad.
gua bukan wahabi atau malah NU yang hobinya nyembah kubur. gua cuma orang biasa yang nyoba ibadah lurus. tau ga Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz siapa? tau ga ceritanya kek gimana? tau ga gimana bijak dan luasnya ilmu beliau? pernah baca ga?
bagusan juga muallaf daripada orang orang semacam elu, mereka nyari tahu kebenaran. bukan nenggak aja apa yang dikasih orang.
0
60.5K
Kutip
708
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.4KThread•91.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya