Wartajember.com – Naas benar nasib yang dialami Matali (47), warga Dusun Krajan Kulon, Desa Paleran, Umbulsari ini. Saat mengendarai motor di jalan raya sambil bermain HP, tiba-tiba di tabrak bus di Jalan Raya desa Bagorejo, Gumukmas, (di timur SPBU Bagorejo red). Matali pun tewas ditempat kejadian dengan kondisi kepalanya pecah terlindas roda Bus.
Kondisi korban saat tergeletak di pinggir jalan sangat mengenaskan. Pasalnya, pria yang berjaket tersebut tampak tergeletak di pinggir jalan dengan wajah ditutupi jaket. “Tadi ditutupi, karena parah lukanya,” ujar salah satu warga yang ditemui di TKP. Saat dibuka, ternyata benar lukanya cukup parah. Kepalanya pecah dengan otak yang keluar.
Darah segar pun nampak mengalir di sisi kepalanya. Sementara sepeda motor korban Supra X 125 dengan nopol P 6805 EP tampak tergeletak tak jauh dari lokasi. Warga tidak berani memindahkan menunggu pihak kepolisian. Sementara bus Parikesit jurusan Jember-Lumajang dengan Nopol N 7277 UY yang dikendarai Sugianto (38), warga Desa Wonokerto, Kecamatan Tekung, Lumajang tampak terparkir di TKP dengan kondisi remuk di bagian kanan depan.
“Jadi tabrakannya dari arah berlawanan,” ujar Sukar, salah satu saksi mata di lokasi kejadian. Saking kerasnya, sehingga membuat Matali pun tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka yang cukup parah, kepalanya pecah. Warga pun semakin lama semakin banyak yang berdatangan hingga kemudian pihak kepolisian datang ke lokasi, yang disusul oleh tim medis puskesmas setempat untuk mengevakuasi korban.
Saksi mata juga menceritakan, kejadian bermual dari Matali yang mengendarai sepeda motor dari arah barat. “Sebenarnya tidak terlalu kencang, tapi dia tampak bermain HP,” imbuh Syukri. Mungkin karena terlalu asyik, maka dia kurang awas saat berkendara tersebut. Sementara Bus Parikesit melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dari arah timur.
Saat bus tersebut hampir dekat, tiba-tiba sepeda yang dikendarai Matali terlihat oleng dan mengarah ke kanan alias ke tengah jalan. Sedangkan Bus yang dalam kondisi melaju kencang dengan sedikit ke tengah it tak bisa lagi menghindari. Brakk..!! kecelakaan hebat tidak dapat dihindari. Begitu tabrakan terjadi, sepeda dan tubuh korban terpental ke arah kiri dengan jarak sekitar lima meter dari titik tabrakan, sementara bus langsung minggir ke selatan.
Korban pun meninggal seketika dengan kondisi yang demikian parah. Disamping mengevakuasi korban, pihak kepolisian yang datang pun langsung melakukan olah TKP. Sedangkan sopir bus beserta bus dibawa ke Mapolsek Gumukmas untuk diamankan sebelum diserahkan ke Unit Laka Lantas Polres Jember.

Jakarta - Kejadian ini menjadi salah satu bukti bahayanya bermain HandPhone saat mengendari kendaraan. Seorang pengendara motor menabrak truk yang justru sedang berhenti.
Peristiwa ini terjadi di Jl Soekarno Hatta, Pekanbaru, Jumat (31/1/2014), malam. Pengemudi motor itu diketahui bernama Erik (25).
Motor yang dibawa Erik ringsek berat karena masuk ke kolong truk Fuso. Sedangkan Erik luka berat akibat kepalanya menghantam bak truk tersebut.
"Korban naik motor sambil bermain HP. Tanpa dia sadari di depan ada truk parkir. Karena panik, kami melihat korban malah gas motornya," kata saksi mata, Rusadi (35) kepada detikcom.
Erik yang tidak sadarkan diri langsung ditolong warga. Dari bagian kepalanya, banyak mengeluarkan darah.
"Korban langsung diselamatkan warga ke rumah sakit," kata Rusadi.
Akibat kecelakaan ini, Jl Soekarno Hatta sempat macet. Kendaraan yang melintas turut menonton peristiwa tersebut.

DENPASAR | DNA - Diduga berkendara sambil bermain handphone (HP), I Nyoman Suparta (25) asal Banjar Cinggang, Kayubihi, Bangli mengalami kecelakaan hingga tewas di Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur sebelah barat Diskotik Blue Eyes, Jumat (20/1/2012).
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita. Dari keterangan yang dihimpun petugas Polantas Polresta Denpasar, korban mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter DK 3317 MF melaju dari arah barat bersamaan dengan sebuah mobil yang identitasnya belum diketahui.
"Mobil didepan mendadak ngerem sehingga korban tidak bisa mengendalikan kendaraan dan menabrak pantat mobil," kata Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Bima Aria Viyasa.
Korban yang bekerja sebagai satpam di Hotel Niko, Nusa Dua itu terpental tepat di belakang truk yang sedang ganti ban. Ia mengalami cidera kepala berat (CKB) dan kedua tangannya patah.
Sementara beberapa saksi yang dimintai keterangan sempat melihat korban sebelum menabrak mobil bermain Hp diduga sedang SMS-an.
"Kami mengimbau pengendara yang melintas di Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur supaya berhati-hati karena merupakan jalur cepat dan dalam empat bulan terakhir sudah ada beberapa kecelakaan yang menyebabkan tiga korban tewas," ungkapnya. (DNA/bal/san)

Seorang bikers tewas terlindas dan terseret truk di komplek pergudangan Safe Lock Jalan Raya Lingkar Timur. Korban bernama Bunadi (31) warga Desa Petung RT 07 RW 03 Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso, langsung dievakuasi ke RSUD Sidoarjo.
Informasi yang dihimpun, korban saat itu mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 dengan nopol S 6406 NN. Saat mengendarai motor, ternyata korban sedang asyik menerima telepon.
Tanpa disadari, saat di belokan tepatnya di pergudangan Safe Lock blok A 1272, dari arah berlawanan sebuah truk dengan nopol B 9889 OT melintas. Akibatnya, korban langsung menabrak truk yang dikemudikan Agus Hariyadi (39), warga Suko Sungon, Sidoarjo.
“Saya itu baru keluar dari gudang. Dan mau belok ada sepeda motor, orangnya sedang asyik nelepon tidak melihat ke depan,” kata Agus Hariyadi, Jumat (18/10/2013).
Setelah menabrak, korban masuk ke kolong truk. “Orangnya (Bunadi) menabrak langsung masuk ke dalam truk dan terseret sekitar 3 meter,” terang dia.
Guna penyelidikan dan penyidikan, jenasah korban langsung dievakuasi ke RSUD Sidoarjo. Karena, polisi yang telah melakukan penyelidikan dengan mencari tempat kerja korban sekitar pergudangan tidak banyak yang kenal. Selain itu polisi juga mengamankan truk dan motor korban di Polres Sidoarjo.
“Sopir truk dan saksi akan kita periksa. Karena berdasarkan keterangan awal, kalau pengendara motor itu diduga menabrak truk. Lantaran asyik menerima telepon dari seseorang,” kata Aiptu Sutopo, petugas Laka Lantas Polres Sidoarjo.

SURYA Online, LAMONGAN - Ini bisa jadi peringatan bagi siapapun pengguna ponsel saat mengendarai kendaraan dalam perjalanan. Poniance (37) asal Desa Rejoso, Kecamatan Binangun Blitar tewas seketika menabrak truk parkir saat mengendarai sepeda motornya sembari menggunakan ponselnya.
"Menurut dua saksi Andik (52) dan Urip (29) saat mengendarai sepedanya nampak dari jauh korban berkomunikasi menggunakan HP-nya, " kata Kasat Lantas AKP Paulus Sujatmiko, Sabtu (9/3/2013).
Insiden Jumat itu, bermula saat korban melaju dari arah barat dengan mengendarai sepeda motor AG 8050 UL dengan kecepatan sekitar 50 km perjam.
Sepeda motor itu melaju tidak terlalu kencang dan bersamaan itu dari jarak 150 meter di depannya sebenarnya ada truk nopol K 1501 QC yang dikemudikan Nursalim (39) warga Terban Kecamatan Jekulo Kudus yang sudah beberapa menit berhenti karena palang pintu KA di barat Terminal Lamongan menutup menunggu KA melintas.
Dari jarak yang semakin dekat korban tidak berusaha mengerem laju sepeda motornya karena asyik menggunakan ponselnya sembari bersepeda.
Karena jaraknya terlalu dekat dan diduga korban tidak konsen di jalan akhirnya sepeda korban menabrak tepat mengenahi ekor bak truk.
Korban langsung nyungsep berikut sepeda motornya terpental lepas dari korban.
Melihat luka yang cukup parah hingga korban mengalami luka patah tulang tangan kanan, patah tulang pinggul dan tewas seketika di lokasi kejadian. Korban kemudian dievakuasi dan dirujuk ke RS Muhammadiyah yang jaraknya hanya 200 meter dari TKP.

seputartuban.com – Perlu menjadi pelajaran kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) ini, pasalnya seorang sopir yang sedang mengemudikan kendaraanya sambil menelepon berujung maut. Seorang Kenek Pick Up Nopol W 8220 NH bernama Nanang Yunarko (36) warga Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya tewas dalam laka lantas di Jl. Pahlawan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Rabu (25/07/2012), 14.30 WIB.
Kecelakaan yang mengakibatkan terjepitnya badan kenek asal kota pahlawan itu bermula saat, pengemudi Pick Up bernama Wahyudi Harsono (36) warga Desa Sambibulu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur menuju arah barat. Sesampainya di Statiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kelurahan Gedongombo (Pom Sleko), Wahyudi mendapatkan telephone dari seseorang dan melakukan pembicaraan.
Selanjutnya pengemudi mobil yang bermuatan barang elektronik setengah jadi itu diduga kuat kurang memperhatikan situasi arus lalu lintas yang ada di depannya. Sehingga menabrak truck tronton nopol S 9768 UE yang sedang sedang parkir di selatan jalan menghadap ke arah barat.
Kejadian laka lantas tersebut mengakibatkan Djuwari, sopir truck tronron mengalami luka pada tangan dan kakinya. Sedangkan Nanang Yunarko Meninggal dunia di tempat kejadian, serta Wahyudi Harsono luka ringan pada kakinya.
Kapolsek Kota tuban, AKP Basir saat dikonfirmasi seputartuban.com, Kamis (26/07/2012), menejelaskan bahwa kejadian naas yang merenggut nyawa korban laka lantas tersebut disebabkan karena kelalaian dan kurangnya kewaspadaan terhadap arah depannya.
“Laka lantas tersebut disebabkan karena kurangnya kewaspadaan pengemudi pick up sehingga menyebabkan hilangnya nyawa, korban setelah divisum luar, kemudian diserahkan ke keluarga,” jelasnya.

Pak polisi beberapa waktu lalu sudah memberikan himbauan kepada masyarakat. “Jangan mengangkat telphon atau SMS saat sedang mengendarai sepeda motor ataupun mobil” karena itu akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Salah-salah nyawa taruhannya.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, seorang warga sebut saja Usman (25) harus kehilangan nyawanya, lantaran mengalami kecelakaan. Sepeda motor yang dikendarainya menabrak truk yang terparkir di tepi jalan. Pemicunya karena Usman saat itu sibuk dengan HP nya.
Tuh kasihan banget kan?? dengan meninggalnya Usman, maka kasus tewas dalam sebuah kecelakaan yang pengendaranya menggunakan HP, sudah empat. Jumlah ini tentu akan terus bertambah kalau masyarakatnya tidak patuh pada aturan.
Didalam undang-undang nomor 22 tahun 2009 sudah jelas, bahwa seorang pengendara yang memakai HP saat sedang berjalan maka akan dikenakan denda sebesar Rp 500 ribu. Luamayan besar juga itu, bisa untuk nraktir bakso kawan-kawan.
Sayangnya sanksi atas pelanggaran tersebut tidak diterapkan oleh pihak kepolisian setempat. Terbukti masih banyak masyarakat yang menggunakan HP saat sedangan mengendarai sepeda motor ataupun mobil. Utamanya anak-anak ABG noh, yang bandel-bandel.
Ada baiknya, jika anda sedang mengendarai sepeda motor atupun mobil berhenti sejenak sekiranya telphon tersebut urgen, menepi ke jalan, dan jikapun tidak terlalu penting ya biarin saja tunggu sampai kita ke tujuan, dan kemudian nomor yang menelphon ataupun mengirimi SMS tadi balas.
Mungkin ini lebih baik, dari pada kita mempertaruhkan keselamatan hanya untuk mengangkat HP ataupun sekedar membalas SMS saja. Yuk mari sama-sama menjaga keselamatan kita dengan tidak menggunakan HP saat sedang berada di atas kendaraan.

Seorang pengendara motor senin siang tewas di jalur poros pantura lamongan. Korban menabrak truk yang sedang parkir di badan jalan. diduga korban sedang mengoperasikan telepon genggamnya sambil berkendara, sehingga tidak melihat jika kendaraan di depannya dalam keadaan berhenti.
beginilah kondisi muthosim, 63 tahun warga desa brangsi kecamatan laren lamongan sesaat setelah menabrak bagian belakang truk yang sedang parkir di jalur poros pantura lamongan tepatnya di jalan jagung suprapto.
korban tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit muhammadiyah lamongan dengan luka dibagian kepala dan dada. sementara motor korban mengalami rusak berat dibagian depan.
menurut sejumlah saksi mata, korban yang saat itu mengendarai motornya terlihat sedang menghoperasikan handphone. perhatian korban tertuju pada alat komunikasi yan dipegangnya sehingga tidak melihat jika truk yang berada di depannya dalam keadaan parkir.
sementara sopir truk membantah jika ia menjadi penyebab kecelakaan. pasalnya ia sudah sering kali parkir di tempat tersebut dengan menyalakan lampu tanda bahaya.
akibat kecelakaan ini, jalaur poros pantura lamongan babat sempat macet beberapa saat. kecelakaan ini menjadi pelajaran bagi para pengguna jalan agar tidak mengoperasikan handphone saat berkendara.

Merdeka.com - Hampir semua masyarakat mengetahui bahwa menggunakan telepon genggam saat mengendarai sepeda motor atau mobil sangat berbahaya. Namun, tidak semua mematuhi imbauan pihak kepolisian agar tidak menggunakan telepon genggam saat berkendara.
Sudah banyak catatan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan karena pengemudi menggunakan sepeda motor. Seperti yang dialami Rahmawati (30 tahun). Rahmawati menghembuskan napas terakhir setelah sepeda motornya menabrak sebuah pohon di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Kejadian bermula saat korban yang mengendarai motor matik berjenis Yamaha Mio berwarna biru dengan plat nomor B 6411 ERQ melaju kencang dari arah Semanggi menuju M.H Thamrin.
"Tadi sih korban lagi ambil handphone di tasnya waktu motor ngebut. Tahunya dia jalan makin ke pinggir dan nabrak pohon, tidak jalan depan," kata Dedi seorang petugas keamanan Sentra Sudirman ketika di temui di lokasi, Jakarta, Jumat (9/8).
Petugas Satgatur Polda Metro Iptu Hermanto mengatakan, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, penyebab kecelakaan karena kurangnya konsentrasi mengendarai sepeda motor.
"Ada orang yang cerita tadi pas kejadian, korban ini mau ngambil HP di tas, tidak lihat jalan lalu tabrak trotoar. Karena kaget dia gas motornya," tutur Hermanto di tempat yang sama.
Korban yang beralamat di Pangkalan Jati, Depok, Jawa Barat ini langsung tewas seketika akibat luka parah pada bagian kepala. "Sepertinya helmnya lepas dari kepalanya pas jatuh, kepala korban luka parah," jelas Hermanto.
Kini, jenazah korban sudah dibawa petugas kepolisian ke RSCM.