Quote:
Sebelumnya terimakasih buat agan2 kaskuser, mimin & momod, tadi pagi waktu sahur ane buka kaskus trit ini jadi HT. Ahlamdulillah ini HT pertama ane Terimakasih juga khusus ane berikan pada agan2 kaskuser yang telah berkenan memberi ane cendol, semoga dilancarkan segala kebaikannya. Amin...
Membahas tentang dunai kerja memang selalu akan menarik, apalagi tentang adil atau tidaknya salari yang kita dapat dari tempat kita bekerja jika dikaitkan dengan kemampuan, jam kerja, atau latar belakang pendidikan yang kita punya. Bagi ane (anak pertama), atau beberapa dari agan2 yang terlahir dari keluarga yang biasa2 saja dengan Ibu atau Bapak yang hanya berpendidikan sampai SMP, pasti orang tua menginginkan agar anaknya mampu sekolah lebih tinggi dari mereka, bahkan kalau bisa sampe ke bangku kuliah, tujuannya tidak lain adalah agar sang anak dapat mempunyai kemampuan tertentu yang itu nanti bisa membantunya di dunia kerja, mendapat upah yang layak, dan pada akhirnya memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Namun, terkadang hidup tidak sesuai dengan apa yg direncanakan.
"Kuliah Sudah, Bekerja Sudah, TAPI Gaji Masih Gedean Buruh ??" itulah kalimat yang ane dapat dari beberapa temen ane yang udah lulus kuliah dan sudah bekerja di bidang mereka masing2.
Ane tekankan bahwa disini ane tidak bermaksud untuk membanding-bandingkan jenis pekerjaan, pertanyaannya,
Apakah salah jika gaji seorang sarjana lebih rendah daripada seorang buruh ? tukang parkir ? tukang bangungan ? mari kita berfikir secara logis.
Sebelumnya, ane tinggal di Yogyakarta, dimana biaya hidup disini masih relatif murah. Sekarang Ane mau share pengalaman kerja (gaji) ane dan beberapa temen ane. Untuk yang pertama, Ane ceritakan pengalaman kerja temen2 ane yang bergelar diploma ataupun sarjana.
Quote:
1. Ane (graphic designer - D3 Broadcasting)
Setelah lulus, tanpa melamar kesana-kemari alhamdulillah ane ditawari kerja disebuah perusahaan advertising. Gaji yang ane terima adalah Rp. 1.100.000,- (UMR Jogja sekitar 1.175.000,-). Dan itu masih berlangsung sampai sekarang (7 bulan)
2. Sebut saja A (lulusan S1 Arsitek)
temen ane ini baru awal lulus tahun ini, dan alhamdulillahnya juga sudah diterima di salah satu perusahaan consulting bangunan. Gaji yang ia terima Rp. 1.450.000,-
3. Sebut saja B (lulusan S1 Informatika)
Temen ane yang ini sudah bekerja hampir selama 1 tahun di dinas pemerintahan. Gaji temen ane Rp. 1.050.000,-
4. Sebut saja C (Cameraman : D3 Broadcasting)
Temen ane ini bekerja di salah satu TV lokal di Jogja, gaji yang dia terima Rp. 1.150.000,-
Berikut temen2 ane yang pendidikan mereka maksimal sampai SMA/SMK :
Quote:
1. Sebut saja D (SMP - buruh bangunan)
Dalam sebulan temen ane ini bisa mendapatkan gaji minimal Rp. 1.600.000,-
2. Sebut saja E (SMK - karyawan accesories handphone)
Dalam sebulan temen ane ini ,medapat gaji berkisar 1,1 juta - 1,5 juta
3. Sebut saja F (SMA - buruh pabrik pakaian dalam wanita)
Sebulan temen ane ini menerima gaji antara 1,2 juta - 1,6 juta)
Dengan pendapatan seperti itu, ane bersyukur dan alhamdulillah cukup buat kebutuhan sehari-hari. Tapi terkadang ane berfikir
"ah udah kuliah lama, gaji masih aja dibawah / sama saja dengan mereka yang tidak kuliah, padahal jam kerja kita sama".
Quote:
Supaya tidak terjadi salah persepsi terhadap ane
. ane kasih sedikit kisah perjalanan ane. Lulus SMK (TKJ) ane kuliah di salah satu kampus swasta di Jogja. Saat kuliah, alhamdulillah ane bisa bantu ortu buat bayar kuliah ane, mulai semester 2 ane diterima kerja (tanpa melamar) part time di sebuah toko komputer tempat ane magang saat SMK dulu (divisi desain & online), jadi pagi ane kuliah, sore-malem ane kerja sampe semester 5. Beruntungnya lagi, ane dipercayai manajemen kampus buat jadi asisten laboraturium komputer di kampus, "penghasilan" ane pun bertambah (semester 3-5). Alhamdulillahnya lagi dan ane sangat bersyukur, ane dapat beasiswa selama 4 semester. Yang itu bisa mengurangi biaya pendidikan ane hingga 90%. Di akhir semester (6) ane fokus ngerjain Tugas Akhir, disaat itu pun tak jarang ane dapat panggilan buat parttime2 desain.
Setelah lulus ane pun langsung ditawari kerja di sebuah perusahaan desain "kecil", gaji ane watu itu 750ribu/bulan. baru berjalan 3 bulan, ane dapat panggilan dari bos ane waktu ane jd part-timer desain disana, ane pun pindah ke perusahaan ini, dimana ane mendapat gaji 1,1 juta/bulan. Alhamdulillah dari gaji segitu ane bisa save 500ribuan ke tabungan. Bersyukurnya lagi, ane di pertemukan dengan teman2 ane yang berjiwa wirausaha, dari situ ane dan 2 temen ane mencoba meng-eksplore diri dengan merintis sebuah usaha desain (kalau ga percaya cek FJB
) alhamdulillah tiap bulan ada pemasukan. Hasil perbulan dari usaha ini ga kami bagi2 gan, melainkan kami kumpulkan buat modal esoknya, selain itu kami juga rutin menyisihkan gaji kami tiap bulan buat tambahan modal usaha ini nanti. Pada puncaknya ane dan 2 teman ane akhirnya membuat sebuah kesepakatan, bahwa pertengahan tahun depan masing2 dari kita resign dan fokus pada usaha yg telah dirintis ini. Kenapa tahun depan ? karna kami masih mengumpulkan modal buat sewa rumah/ruko, yang itu bersumber dari pendapatan usaha kami saat ini + iuran rutin kami tiap bulan.
Ini cerita sedikit lika-liku hidup ane. yah kok jadi curhat ?
--------------------------Komentar Kaskuser--------------------------
Top Komentar
Quote:
Quote:
Original Posted By FajarDZ8217►Jangan kecil hati gan. Ini pandangan ane soal perbedaan gaji buruh dan para profesional:
Kalau buruh boleh jadi gajinya sama/lebih besar dari kita, tapi level buruh itu kebanyakan operator alias kerjanya keterampilan aja, bukan kreativitas. Buruh bisa naik jabatan kalau perusahaan memberi sponsor untuk pelatihan. Kalau nggak ya seumur-umur gajinya segitu. Kalaupun naik pastinya menyesuaikan dengan profit perusahaan alias banyak pertimbangannya.
Sebaliknya para profesional (mereka yang pernah kuliah), untuk jangka panjang lebih menguntungkan, karena bisa menggunakan kreatifitasnya untuk meningkatkan penghasilan. Misalnya bekerja tambahan dengan keahiliannya, membuka usaha atau menjajal bisnis sendiri terkait pengalaman.
Masih banyak lagi perbedaannya tapi ane batasin segitu dulu, nunggu tambahan dari Kaskuser lain biar seru diskusinya.
Intinya sih, sabar. selama kita sabar dan mau meningkatkan keahlian kita pelan-pelan penghasilan akan mengikuti. Mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan.
Quote:
--kiriman agan
igalmv
Pembentukan Karakter
Bener komentar yang di pejwan Gan. Pendidikan S1 menghasilkan orang-orang dengan karakter/cara berpikir yang kuat (bila kuliahnya bener, hehe..). Diharapkan individu seperti ini bisa menghidupi diri sendiri dan juga orang lain secara layak. Perlu dicatat, kesuksesan (baca: kebahagiaan) seseorang tidak melulu diukur dari jumlah penghasilan yang didapat. Ada banyak tolak ukur lainnya misalnya perannya dalam kehidupan sosial. Seseorang pegawai dengan gaji 5 juta sebulan bisa jadi iri melihat temannya yang kerja serabutan bergaji pas-pasan tetapi memiliki banyak teman/sahabat yang sering disapa orang sekitarnya saat dia lewat.
Memang secara naluriah, kita mengukur kesuksesan dari materi yang kita punyai. Itu wajar. Namun jangan terjebak dengan pola pikir seperti itu. Nanti kita malah stres karena merasa tidak bahagia dengan apa yang kita punya. Kita harus bersabar dalam arti yang sebenarnya yaitu bersyukur dengan apa yang kita terima namun terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Ini yang disebut dengan karakter dan pola pikir yang kuat Gan.
Quote:
Quote:
Original Posted By Nyamuk_ijo►
Saran gw buat loe-loe semua generasi muda:
1. Jangan pernah berhenti belajar dan berusaha, terus kembangkan diri kalian.
2. Bentuk pola pikir yang sehat: kreatif, optimis, logis, terstruktur, jujur, berempati dan beretika.
3. Bangun jaringan dengan sebanyak mungkin orang-orang yang bisa membentuk kalian secara positif.
4. Kembangkan pola pikir enterpreneurship, karena penggerak roda ekonomi adalah orang-orang ini.
5. Jangan takut gagal, atau terpuruk dalam penyesalan atau putus asa berkepanjangan. Jadikan kegagalan sebagai pembelajaran untuk lebih baik ke depan (liat poin 1).
6. Pengalaman adalah modal yang seharusnya terus berkembang, kecuali loe mau kelaparan ato punah (liat poin 1).
7. Yang rajin ya, jangan malas-malasan (ntar jadinya telat kek gw
).
8. Cari passion loe, minat loe di mana, karena ini juga akan berpengaruh ketika loe berada di saat-saat down (seperti saat ini mungkin?)
9. Syukuri semua yang telah anda dapatkan selama ini, karena itu akan menjadi modal anda ke depan (liat poin 6).
Cheers,
Nyamuk Ijo
Quote:
Original Posted By Jastinoy►Banyak temen-temen yang terjebak dalam pemikiran "bersyukur, tooh rejeki udh ada yg ngatur" come on man-teman, dlm konteks ini tipis bedanya antara bersyukur dgn menyerah. Coba tanya ke dlm diri tmn-tmn masing2 deh, "cukup dan mebahagiakankah gajiku skrg?" klo msh ada ganjalan dihati utk menjawabnya, itu artinya temen-temen cuma pura2 bersyukur padahal menyerah.
Ingat kita pernah belajar bahwa ALLAH tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum tersebut berusaha.
Ingat juga bahwa tidak ada kebahagiaan dgn polah hidup yg nyaman-nyaman dn biasa-biasa aja.
Soal yg SMA gajinya lebih tinggi, kita mungkin blm tau aja betapa dia dulu pasti melewati masa2 sulit, hrs berusaha dan bekerja keras, jatuh mental bersaing dgn para sarjana, sampai akhirnya usaha dan kerja kerasnya mengantarkan dia pd keadaan yg skrg yg kita lihat enak.
Kekuasaan ALLAH itu misterius, buat tmn2 Sarjana/Diploma yg gajinya "kecil", kita cuma blm tau aja apa yg disiapin ALLAH dr hal itu, bisa jd itu hadiah dr Allah, bungkusnya aja menurut kita jelek, padahal setelah kita berusaha "membukanya" hadiah yg ada di dalamnya sangat luar biasa.
ALLAH itu sudah mengatur rejeki, tp ingat bahwa ALLAH itu juga maha adil, rejeki dan anugrah yg besar tentunya untuk mereka yg punya kerja keras dan usaha yg besar juga !!!!!
Bagi yg wirausaha, berusahalah gigih dgn usahanya.
Bagi yg sarjana, berusahalah mungkin dgn sekolah lg, belajar lg, kursus lg untuk meningkatkan kompetensi keahlian, ikut seminar dll.
Yang jelas buat diri kita pantas dihadapan ALLAH untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Good Luck
Generasi Wirausaha
Quote:
Quote:
Original Posted By tamudarisyurga►saran gan, kalo mau penghasilan gede jadi pengusaha gan..
mau lebih besar lg jd pedagang, krn 9 dari 10 rezeki diturunkan ke bumi kpd pedagang.
Quote:
Original Posted By tompoki►Bismillahirrahmanirrahim.
Terimakasih buat agan TS, sebetulnya ga ada yg salah gaji mana yang lebih besar, bagi saya kembali ke kebutuhan masing2 itu aja, gaji gede pengeluaran boros sama aja.
Tapi yang jelas, saya pernah kerja di perusahaan dan memang benar apa yang sudah TS jelaskan, lalu sekarang ane berubah haluan untuk wirausaha, hasilnya positif gan, alhamdulillah pendapatan jauh lebih baik dari pada gajih ketika saya masih kerja kantoran.
Hanya tinggal berani atau tidak meninggalkan zona nyaman dengan gaji tetap setiap bulan seperti yang agan jelaskan, dan bergerak ke zona kurang nyaman karena harus merintis semuanya dari 0 tapi nilainya jauh lebih baik ketika kita terus mencoba, jatuh, gagal, coba lagi sampe kita menemukan titik balik.
Quote:
Original Posted By KitaKitaStudio►kebanyakan begitu lulus maunya cari kerja.. cita cita jadi karyawan/pns.. ada baiknya sebagai lulusan S1 jadi pengusaha aja.
Kurang modal ...?? silahkan baca buku ttg memulai usaha dari NOL.
saya memulai usaha dari NOL 15 tahun lalu.... sekarang omzet mencapai >500-jt per bulan.
Ayo jadi pengusaha masa depan.
Quote:
Original Posted By gilang.rutje►
ane dapat pelajaran berharaga dari bokap sendiri... kalo untuk memulai wirausah tuh... selain bermodal pemikiran dan materi.. memang kehusuan dari kita beribadah pun harua ditingkatkan... bagi yg muslim paling ga solat 5 waktu ... harus tepat waktu.. (ane juga belum sempurna ngejalanin) nah kalo udah dijalanin... maka secara ga sadar tuh kepribadian kita berubah ke arah yg lebih baik... dan ide2 pemikiran cemerlang pun ga susah di dapatkan..
karena segigih2 kita berusaha .. sepintar2 kita berwirausaha ... toh pada hakikatnya rejeki tuh datengnya dari Allah... beribadalah kepadaNya... maka rejeki kita akan dicukupkan....
its work gan......
bokap ane udah membuktikan...
Quote:
Original Posted By mamamintacendol►Ane seneng, akhirnya ane keluar dari kerjaan ane stahun yang lalu, dimulai dari dagang online kecil2an, rugi bandar, nunggak utang di bank, dan salah jual barang... hingga cuma punya pendapatan sekitar 100ribu perbulan. wkwkwkwk
sekarang lumayanlah gan, setara gaji supervisor perusahaan consumer good, semangaaaaaaaaaaaaaatttttttttttt gan
Quote:
Original Posted By Elleanore►sama kyk di bandung tuh pdhal UMR 2jt (CMIIW) tp masih bnyk yg digaji di bwh UMR padahal dah S1
makanya ane putuskan untuk wiraswasta
Quote:
Original Posted By Yor El►yah kaya omongan orang bijak...
gelar belum tentu mendatangkan kemakmuran ..
mending wiraswasta aj deh
Quote:
Original Posted By suhardani►
bener kata agan ini, ane juga nanti pengen nyoba buka usaha
Quote:
Original Posted By sihungmaung►Ane kebetulan s1 kependidikan dr universitas negeri pencetak guru ternama di indonesia gan, kenyataaannya sampai saat ini ane ud cba lamar sana sini tp blm rejekinya kali.
nah kelirunya kita selalu beranggapan bahwa keberhasilan perguruan tinggi selalu dinilai dr dimana nanti dia bekerja atau seberapa besar gajihnya, bukan dr pembentukan mental dan sikap.
emang sih klo ditimbang gajih emang g adil, tp percaya kok pendidikan bisa bikin kita lbh strugle bahkan tidak stak dalam aktivitas yg sama scra berulang-ulang.
alhamdulillah gan, dg kondisi ane sarjana guru yg blm jd guru hehehe.
ane malah bisa banyak mengeksplor diri ane sendiri, skrg dalam sebulan pendapatan ane bisa mencapai 4-6 juta.
tp wlpn bgtu ane masih tetep pgn jd guru gan, mau mengabdi.
intinya sih ikhlas ngabdiin ilmu yg kita dapet sambil jalani dan mensyukuri hidup dan rejeki yg dikasih sama Tuhan.
buat berbagi kisah bisa pasang di pejwan gan hehe
mudah-mudahan agan jg bsa sukses.