MESKI sudah bisa disebut kakek, Suwarta, 62, masih juga memperturutkan hawa nafsu. Bulan puasa siang hari pula, kakek tak tahu diri ini nekat berbuat mesum dengan Ro, 19, gadis tetangga yang idiot. Tetangga pun jadi emosi, sehingga kakek 5 cucu itu digebuki rame-rame sampai babak belur.

Meski sudah kakek-kakek, banyak orang yang masih merasa muda, rosa-rosa macam Mbah Maridjan. Sebab orang bijak mengatakan, muda dan tua seseorang bukan dilihat dari jumlah usianya, tapi pemikirannya. Meski usia baru 30 tahun, tapi jika pemikirannya kuna, itu sudah bisa disebut kakek-kakek. Sebaliknya, meski usia sudah kakek-kakek, pemikirannya masih muda, itulah orang muda agen perubahan!

Bagaimana dengan Mbah Suwarta warga Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ini? Dia bisa dibilang selera muda juga. Soalnya ya itu tadi, meski rambut sudah memutih dan pipi mulai kempot, bila melihat perempuan muda nan cantik, gairahnya meningkat. Lupa pada anak dan cucunya yang sudah berjumlah lima orang.

Tahun 1968-an ada lagunya Titik Sandhora yang liriknya begini: aha itu dia, kakek yang tak tahu diri, bermain sepatu roda, lupa cucu dan bini…..! Gambaran kakek itu sepertinya ya abah Suwarta ini. Bedanya adalah, kakek dari Bogor ini bukan bermain sepatu roda, melainkan bermain roman-romanan dengan gadis idiot yang lebih pantas jadi anaknya. Dia memang betul-betul kakek yang tak tahu diri.

Alkisah, abah Suwarta punya tetangga gadis idiot. Secara pisik Ro memang bodinya sekel nan cemekel, hanya jalan pikirannya lumayan oon. Gadis ini sering keluar masuk ke rumah Suwarta, main dengan anak si abah yang seusia. Di rumah Suwarta gadis itu memang sudah seperti di rumah sendiri.

Rupanya Suwarta kampiran setan yang sedang kurang kerjaan. Maklum, setelah pilpres selesai, dia tak bisa lagi ngompori timses dan relawan para capres. Tiba-tiba kok melihat Suwarta bengong sendirian. Langsung saja dia masuk ke raga dan jiwanya, bleng…..! “Ngapain elu bengong aja? Bedug magrib masih lama, mending kamu kerjain itu si Ro.” Kata setan memprovokasi.

Gara-gara kemasukan setan, jalan pikiran Suwarta jadi tidak normal lagi. Siang-siang melihat Ro yang pekok (idiot) nafsu juga. Padahal, jangankan dengan anak orang, dengan istri sendiri pun bisa kena sanksi puasa kifarat 2 bulan nonstop. Begitu kuwatnya setan mengompori, abah Suwarta yang sudah lama tak dapat layanan istri, mendadak ingin menggarapnya. Kebetulan saat itu di rumah sepi.

Tanpa ba bi bu lagi Ro langsung disergap, dan diperlakukan bak istri sendiri. Tapi sial rupanya, di kala dia menggumuli sigadis idiot, ketahuan tetangga. Masya Allah, siang-siang begini berbuat mesum. Langsung saja Suwarta digebuki. Tetangga yang lain melihat itu bukan menolong, ikut pula berpartisipasi. Akhirnya si kakek dibuat bulan-bulanan, ditendang ke sana kemari seperti Jerman lawan Brasil di Piala Dunia.

Untung ada pamong yang mengetahuinya, sehingga aksi brutal itu bisa dihentikan. Abah Suwarta dilarikan ke rumah sakit. Tapi sebelum menjalani perawatan sempat mengaku, menggauli Rohasih sudah 4 kali. “Nggak tahu ya, kok saya mendadak demen saja,” kata Suwarta di sela rintihan kesakitannya.

Si abah pikir: biar idiot yang penting rasanya Bung! (JPNN/Gunarso TS)

sumber

bulan puasa sempet2nya nih suwarta