Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Salam sejahtera selalu, semoga kita semua tetap berada dalam Lindungan Allah SWT...Aamiin...

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang di rahmati Allah SWT,

Sebagai seorang anak bangsa yang peduli dengan masa depan generasi serta kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik negeri ini. Maka aku juga merasa perlu dan harus ikut memilih pemimpin negeri dan bangsa ini selama 5 (lima) tahun ke depan.
(Untuk yang Golput silahkan menentukan pilihannya setelah membaca tulisan ini, atau mau tetap Golput juga gak apa apa, itu adalah hak Politik anda.
Setelah melihat, membaca, mendengar dan memperhatikan situasi Politik yang semakin penuh dengan berbagai trik dan intrik yang juga berisi saling fitnah, saling hujat dan mencitrakan diri yang di buat oleh Tim Ses masing2 Capres dan Cawapres RI priode 2014 - 2019, maka akupun harus mempunyai pilihan yang tegas diantara berbagai Statement yang kebanyakan Cuma berisi Fitnah dan pencitraan yang terlalu amat berlebih2 an menurut ku.

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Tulisan ini aku tulis setelah melalui berbagai pengamatan dan informasi yang telah ku saring dan kucerna secara memakai logika serta pikiran yang jernih dan perlahan, bukan karena terpengaruh oleh perasaan gak enak sama kawan, ikut ikutan, sakit hati, emosi, dendam, fitnah dan juga bukan tertarik oleh kegagahan ataupun karena pencitraan yang berlebihan dari seorang Capres..

Juga bukan karena aku termasuk Timses dari ke 2 (dua) orang Capres yang akan dipilih untuk memimpin negeri ini selama 5 (lima) tahun kedepan. Aku Cuma seorang rakyat biasa, orang awam bukan orang alim, Aku cuma seorang kepala keluarga dari sebuah rumah tangga yg serba sederhana dan pas pas an, bukan dari kalangan pejabat atau konglemerat.

Ilmu agamaku pun cuma seujung kuku jika dibandingkan dengan ulama-ulama MUI ataupun para Da’i dan kyai mumpuni yang sering tampil di TV. Apalagi jika dibandingkan dengan Ulama Sufi yang yang sudah tidak tertarik dengan urusan duniawi. Sungguh tak berharga sama sekali ilmu agama ku jika di bandingkan dengan ilmu agama yang mereka kuasai. Cuma bisa di ibaratkan sebutir pasir di pantai atau segumpal buih di samudera luas. Sungguh sangat tiada berarti.

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Namun sebagai seorang hamba yang diperintahkan untuk mengabdi pada Illahi Rabby sang Khalik yang Maha Suci selama menjalani kehidupan dunia ini, maka aku juga harus ikut bertanggung jawab atas tegaknya Kalimah Tauhid dan tegaknya Islam yang Kaffah di negeri ini.

Islam di atas Bumi, Islam diatas Dunia ini dan khususnya Islam di Negeri ini tak mungkin dilawan dengan Konfrontasi terbuka, islam hanya mampu ditaklukkan dengan kasih sayang dan kebaikan. Hal ini di fahami benar oleh Musuh-musuh Islam dan Musuh Allah SWT, seperti Prof. Dr. Snouck Hurgronje (1857-1936) yang selama ini dalam catatan sejarah, merupakan tokoh yang sangat kontroversial. Disanjung dipuja sebagai sarjana Islam yang cemerlang, tetapi juga dicaci maki sebagai seorang ahli muslihat yang hendak menghancurkan Islam dari dalam dengan pura-pura masuk Islam.
Betapapun diakui oleh semua pihak bahwa pemerintah Belanda baru mempunyai garis kebijaksanaan tentang Islam didaerah jajahannya yang bernama Hindia Belanda (Indonesia) setelah Snouck Hurgronje menjadi penasehat pemerintah dalam hal-hal yang berkaitan dengan Islam.

Christiaan Snouck Hurgronje , lahir pada 8 Februari 1857, di Oosterhout, dari pasangan pendeta J.J. Snouck Hurgronje dan Anna Maria de Visser. Christiaan adalah nama kakeknya sehingga namanya adalah gabungan nama kakeknya dan bapaknya. Ia mengawali pendidikan dasar (lagere school) di tempat kelahirannya, Oosterhout. Kemudian ia melanjutkan ke Hogere Burgerschool (HBS) di Breda. Setelah selesai di HBS, ia melanjutkan ke Universitas Leiden, dan menyelesaikan Sarjana Muda bidang teologi pada tahun 1878.

Setelah menyelesaikan Sarjana Muda dibidang teologi, Snouck Hurgronje mengalihkan studinya ke ilmu Sastera Samiyah dengan spesialisasi bahasa Arab dan Islam. Ia mengakhiri studinya dalam bidang itu pada tanggal 24 November 1880 dengan yudicium cum laude dan menjadi Doktor dalam bidang ilmu tersebut berdasarkan sebuah disertasi yang berjudul Het Mekkaansche feest.

Di sini, ada satu hal yang menarik untuk dicermati, yaitu pengalihan bidang studi Snouck Hurgronje dari ilmu teologi ke ilmu Sastera Samiyah. Peralihan ini menunjukkan adanya perkembangan pemikiran pada diri Snouck Hurgronje. Namun, perkembangan itu bukan disebabkan oleh perpecahannya dengan kekristenan, melainkan agaknya disebabkan oleh perkembangan teologi Kristen pada Universitas Leiden ketika itu. Perkembangan inilah yang menentukan gagasan-gagasannya tentang Islam dan politik kolonial Belanda di kemudian hari. ( selengkapnya mengenai sejarah Snouck Hurgronye ini bisa di baca di http://atjehpusaka.blogspot.com )

Karena kondisi kemiskinan yang di alami oleh sebagian besar ummat islam di Negeri ini, maka dukungan politik dan sosial pun bisa berubah, rela ditukar hanya dengan sekantong sembako dan angpao yang berisi uang recehan. Lihatlah betapa ummat islam di negeri ini rela berdesakan2 sampai ada yang terhimpit dan meregang nyawa cuma untuk memperoleh sekantong sembako dan angpao recehan. Miris memang melihatnya, apalagi suasana antrian dan desak desakan itu bukan cuma saat pembagian zakat atau peringatan hari besar Islam saja, tapi juga terjadi saat Natal, Imlek dan hari2 besar non Muslim lainnya.

Kemiskinan ini juga di manfaat oleh musuh musuh Allah untuk menarik simpati masyarakat muslim miskin ( kaum dhu’afa ) di indonesia dengan berlagak sebagai seorang yang low profil, sabar, baik hati dan seolah-olah dia berjuanng untuk kepentingan rakyat miskin yang nota bene nya adalah orang islam di Indonesia.

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Hampir semua orang Islam yang selama ini diberi amanah untuk menjadi pejabat ataupun wakil mereka di DPR dan DPRD juga gagal mengemban amanat. Mereka malah sibuk memperkaya diri mereka dan kroni kroni mereka sendiri. Sehingga umat islam mulai muak dengan tingkah pemimpin mereka itu. Hal ini juga menjadi hal yang terbaca oleh musuh musuh Allah SWT, sehingga mereka mulai mampu menanamkan keyakinan bahwa semua pemimpin islam adalah koruptor. Naudzubillahi mindzaliik...

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Dalam memilih pemimpin negeri ini 9 Juli yang akan datang, kita harus benar-benar mengetahui track record, sistem jaringan kerja (net work) dan apa saja Partai-partai dan Ormas-ormas Pendukung mereka. ( awas bahaya laten/ bahaya yang tersembunyi yang lebih dahsyat dari PKI )
Untuk itu kita tidak boleh memilih Capres dan Cawapres itu cuma karena kegagahan ataupun pencitraan low profil dengan rasio atau akal kita saja, tapi kita juga harus melihatnya dengan memakai Hikmah. Karena bagaimanapun juga kemampuan akal manusia itu terbatas, sedangkan ‘Hikmah’ atau Ilmu Allah tidak ada batasnya.

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Awalnya aku lebih suka Pak Jokowi untuk memimpin bangsa ini 5 (lima) tahun kedepan, tapi saat mempelajari dan mendalami siasat dan taktik para musuh Allah dalam menghancurkan islam dengan politik ‘Devide et Empera’ mereka, yang mengadu domba antar sesama muslim aku mulai ragu untuk memilih siapa yang terbaik untuk menjadi pemimpin bangsa ini kedepan.
Prabowo Subianto kah yang di tuduh melanggar HAM atau Jokowi yang suka Blusukan dan dituduh terlibat korupsi Bus Trans Jakarta...???

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Akhirnya dalam keraguan untuk menentukan pilihan yang sedikit pelik ini, pada 2/3 malam ini di Hari Jum’at 27 Juni 2014, aku mengambil Air Wudhu yang suci dan dingin ditengah malam, lalu menghadap Illahi Rabby sebentar untuk memohon petunjuk dari Nya.

( Catatan: Shalat Istikharah, adalah shalat sunnah dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadapi dua pilihan, atau ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir. Niatnya : “Ushalli sunnatal Istikharah rak’ataini lillahi Ta’aalaa” Artinya : “aku niat shalat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah” )

Alhamdulillah setelah selesai melaksanakan Shalat Sunat Istikharah tersebut, dan sambil ber do’a memohon petunjuk Nya, aku tertidur pulas. Dalam tidur itulah aku bermimpi, bahwasanya dengan segala isu, fitnah dan masalah HAM yang ditujukan kepadanya... Ternyata PakPrabowo Subianto lah yang harus aku pilih sesuai dengan Hikmah atau ilmu Allah yang tak terbatas itu.

Terakhir aku cuma mampu berdo’a dan memohon ampun kepada Allah SWT, jika aku seorang hamba yang tak berdaya upaya ini telah salah dalam membaca petunjuk yang telah Allah berikan...Aamiin yaa rabbal ‘alamiin...

Guru, abang, adik dan sahabat2 ku semuanya yang dirahmati Allah SWT,

Aku secara pribadi mohon maaf jika pilihan ku ini tdak sama dengan kalian, semoga kalian bisa memahami dan menghormati pilihan ku ini, sebagaimana aku menghormati dan menghargai pilihan kalian. Janganlah perbedaan ini membuat tali persaudaraan sesama muslim atau ‘ Ukhuwah’ kita terputus. Karena memang itulah yang diharap oleh musuh musuh Allah SWT, agar kita bisa saling bermusuhan antara sesama muslim.

Ingat wasiat baginda Rasulullah kepada Ali yang di tulis dlm kitab Biharul Anwar 77:46 “Wahai Ali, manusia yang paling buruk adalah orang yang menjual akhiratnya dengan dunianya. Dan yang lebih buruk lagi dari itu orang yang menjual akhiratnya untuk urusan dunia orang lain.”

# Rabbana dhalamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasiriin #

Notes: Maaf tulisan ini aku buat tanpa dibayar satu rupiah pun oleh capres atau tim ses nya dan juga bukan karena ingin cari muka atau mencari perhatian Pak Prabowo Subianto apalagi cuma untuk sebuah sensasi.

Billahi Taufiq wal Hidayah...
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Ukhuwah
( Tabib Adriansyah Yan Condel )
# Tualangtjut, hari Jum’at dini hari tanggal duapuluh tujuh dibulan juni tahun 2014 #