Jokowi: Tak Ada Niat Mengotak-Atik TNI dan Polri
Rabu, 25 Juni 2014, 19:17 WIB



REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tak akan membubarkan pengadilan militer. Pernyataan ini terkait beredarnya isu yang menyebutkan rencananya menggabungkan pengadilan militer dan pengadilan umum jika menjadi presiden.

"Tidak ada dalam pikiran kita mengotak-atik TNI dan Polri. Yang paling penting adalah peningkatan kesejahteraan TNI dan Polri. Ke depan TNI dan Polri harus kuat, tetap kita jaga kewibawaan dan netralitas," katanya di tepi Sungai Musi, Palembang, Rabu (25/6).

Jokowi mengatakan, isu mengenai penghapusan pengadilan militer sengaja dihembuskan sebagai bentuk kampanye hitam untuk menyerangnya.

Dalam kunjungannya ke Palembang, Jokowi mengklarifikasi beberapa isu kampanye hitam yang menerpanya. Mulai dari tunjangan sertifikasi guru, penghapusan kolom agama, hingga isu afiliasi dengan Partai Komunis Indonesia.

Mengenai isu tunjangan sertifikasi guru, Jokowi menegaskan bahwa tunjangan tersebut tidak akan dihapus. Demikian juga dengan tunjangan kesejahteraan daerah.

Bahkan, Jokowi menegaskan, justru berencana menambah tunjangan sertifikasi guru jika pertumbuhan ekonomi melebihi tujuh persen.

"Pembangunan manusia itu melalui pendidikan. Guru adalah kuncinya sehingga akan ditambah," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/pe...-tni-dan-polri

Sabtu, 21/06/2014 19:25 WIB
Ini Tim Pembisik Jokowi Sebelum Debat

Jakarta - Satu hari menjelang digelarnya debat calon presiden putaran tiga, hari ini Sabtu (21/6/2014) Joko Widodo membekali diri dengan sejumlah persiapan. Pria yang akrab disapa Jokowi itu berlatih dan melakukan diskusi bersama tim pemenangannya untuk mengupas tema debat besok, yakni soal politik internasional dan pertahanan nasional.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, susunan tim pemenang memang terdiri dari orang yang memiliki kompetensi berbeda. Semuanya saling mengisi untuk memberikan sokongan kepada Jokowi-JK.

"Masing-masing kami di tim pemenangan juga orang yang cukup kompeten," kata Ferry saat berbincang dengan detikcom di media center Jokowi-JK, jalan Cemara nomor 19, Jakarta Pusat (21/6/2014).

Politisi Partai Nasional Demokrat ini menyebut, di susunan tim Jokowi-JK ada yang dimasukkan dalam kelompok ahli. Mereka yang menyiapkan semua bahan yang perlu untuk dipelajari oleh Jokowi-JK setiap menjelang debat. "Seperti kemarin si Rieke (Rieke Dyah Pitaloka) kasih catatan tentang BPJS, saya pernah kasih catatan tentang otonomi daerah, dan Aryo Bimo soal infrastruktur dan daya saing," kata Ferry.

Namun Ferry menegaskan, keberadaan tim ahli tersebut hanya sebatas memberikan masukan. "Tim ahli itu menyiapkan semuanya, tapi tidak diberi tugas untuk Kita mengajari atau membriefing Jokowi," ucapnya.

Politisi PDIP Aryo Bimo membenarkan pernah memberi banyak masukan kepada Jokowi. "Kami ngobrolnya soal infrastruktur, sekitar dua-tiga minggu lalu sebelum kampanye, Tapi diserap semua ama dia. Kita gak ngajar-ngajarin. Hanya memberikan catatan ketika diminta. Tapi waktu doa ngomong di KADIN semalam, ya begitu aslinya dia," ujar Wakil ketua media center Jokowi-JK itu.

Khusus untuk tema debat besok, Ferry membenarkan Jokowi hari ini berlatih di Puncak, Bogor. Tetapi ditanya siapa yang banyak "mengisi" dan memberi masukan soal pertahanan kepada Jokowi, Ferry ogah buka-bukaan. "Ada banyak tim ahlinya," kata dia.

Ferry yakin Jokowi akan tampil prima besok sekalipun Prabowo Subianto, berlatar belakang militer. "Kita gak minderlah karena kita punya visi yang cukup tentang pertahanan nasional. Intinya capres-cawapres itu sudah tau kok apa yang harus dilakukan. Ini kan lebih pada soal policy tentang pertahanan dan politik luar negerinya, bukan soal militernya saja," tambahnya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...m-debat?993305

-------------------------

Jangan sembarangan ngomong, sebab apa pun yang disampaikan saat ini saat kampanye Pilpres, akan dicatat dan diperhatikan orang seluruh Indonesia dan seluruh dunia. Misalnya ngomong kalau MBT Leopard itu bisa bikin ambles jalan dan jembatan di Indonesia, emangnya ada data penelitiannya? Atau bilang kalau di Laut China Selatan tak ada apa-apanya, amam-aman saja, padahal disana sedang gawat, sehingga AS pun sampai menaruh 1 batalion marinir di Darwin, Australia. Juga pernyataan tiba-tiba mau ngedukung kemerdekaan Palestina, pasahal beberapa kebiajakan PDIP di masa lalu dan pernyataan timses Jokowi, jelas-jelas banyak yang berbau Islamphobia (lihat thread ini)