pengen bikin thread tentang Black Hawk Down, keknya sih belum ada di Forsex, tapi sejatinya thread ini secara garis besar copas dari Sejarah Perang Mogadishu Ditahun 1993 , di Lounge, kredit untuk om TS F.A.T.H.E.R .
@ om F.A.T.H.E.R, mita ijin copas threadnya dengan sedikit modifikasi disana sini untuk di share di marih ye, mudah mudahan om ndak keberatan, trims.
dan semoga thread ini dapat jadi bacaan yang menghibur, thanks.
At least five US soldiers have been killed and two Blackhawk helicopters shot down in a heavy firefight in the capital of Somalia, Mogadishu.
Pentagon sources say the helicopters were carrying elite US Army Ranger units on a mission to capture a local warlord in the east African state.
One US soldier is believed to have been taken hostage. In an earlier incident three marines were wounded and a Somali killed when a remote-controlled mine exploded under their vehicle.
'Vital humanitarian mission'
The deaths bring to 16 the number of Americans killed in combat in Somalia since the United States intervened in December last year.
President Clinton released a statement expressing his sympathy over the deaths of "brave Americans engaged in a vital humanitarian mission".
The helicopters were shot down at around 1545 local time yesterday (1245 GMT) at the start of an operation to take into UN custody members of a faction led by General Muhammad Aideed.
Mungkin agan-agan sudah pada tau tentang perang sipil yang terjadi di Somalia pada tahun 1993 lalu.
Saya sangat tertarik untuk membahasnya .
Saya tau sebagian besar dari agan-agan lebih suka melihat gambar suasana perangnya daripada harus membaca sebuah cerita yang panjang dan membosankan ini .
Tapi saya harap agan-agan disini mau meluangkan waktunya sedikit untuk membaca cerita berikut ini
Keterlibatan Amerika Serikat di Somalia dimulai pada 1991 saat pemerintahan negara tersebut runtuh akibat perang saudara.
Saat para pemimpin perang dan faksi-faksi berebut kekuasaan dan kendali, penduduk pun mulai dilanda kelaparan.
PBB mengadakan operasi kemanusiaan dalam skala besar, Operasi Provide Relief, untuk menyediakan bantuan pangan dan bahan makanan.
Hasilnya secara umum sukses, namun situasi pun bertambah runyam di Mogadishu, Ibukota Somalia.
Situasi yang tidak kondusif tersebut mendorong dilancarkannya Operasi Restore Hope, yakni respon berupa operasi militer terbatas untuk membawa perdamaian ke jalan-jalan di Somalia.
Ada satu panglima perang yang mengancam operasi PBB, yakni Mohamed Farrah Aidid.
Milisinya dipersenjatai dengan senapan serbu AK-47, peluncur roket RPG, dan bahkan beberapa Tank.
Setelah berbagai serangan yang dilancarkan pendukung Aidid terhadap para personel PBB, penangkapan Aidid menjadi prioritas utama dalam operasi.
Pasukan khusus US Delta Force dan US Ranger pun diterjunkan.
Spoiler for ilustrasi:
Pertempuran Mogadishu (lebih sering disebut sebagai Black Hawk Down atau, Hari Rangers (Somalia: Maalintii Rangers)) adalah bagian dari Operation Gothic Serpent yang laksanakan pada tanggal 3 dan 4 Oktober 1993, di Mogadishu, Somalia, antara pasukan Amerika Serikat, didukung oleh UNOSOM II, dan pejuang milisi Somalia yang setia kepada presiden Mohamed Farrah Aidid yang memiliki dukungan dari pejuang sipil bersenjata.
Pertempuran ini disebut sebagai Pertempuran Pertama Mogadishu untuk membedakannya dari Pertempuran Kedua Mogadishu pada 2006.
Spoiler for super 6-4:
ini adalah helikopter yang dipiloti oleh Mike Durant's
SERANGAN
Spoiler for 160th SOAR:
Pada 3 Oktober 1993, sebuah penerbangan Blackhawk dari 160th SOAR yang mengantarkan 140 personel elite Delta Force dan pasukan Ranger ke Mogadishu, Somalia.
Misi itu diberinama "Irine".
Task Force Ranger yang terdiri dari pasukan US Army Delta Force, Ranger teams, unsur udara yang disediakan oleh Operasi Khusus Resimen Penerbangan 160, FOUR Navy SEAL operator dari Tim SIX SEAL dan anggota Tempur Angkatan Udara Pararescue / Air Force Controller,
di bawah komando Mayor Jenderal William F. Garrison menjalankan sebuah operasi yang melibatkan perjalanan dari kompleks mereka di pinggiran kota ke pusat dengan tujuan menangkap para pemimpin Habr Gidr klan, yang dipimpin oleh panglima perang Mohamed Farrah Aidid.
Kekuatan serangan terdiri dari 19 pesawat, 12 kendaraan (termasuk sembilan Humvee), dan 160 prajurit.
Misi tanggal 3 Oktober itu sebenarnya sangat sederhana, sejenis 'one day operation'.
Data intelijen dari agen di darat menyatakan bahwa dua tangan kanan utama Aidid akan bertemu di pusat kota Mogadishu, ibukota Somalia.
Akhirnya diputuskan bahwa mereka akan ditangkap dalam operasi “Snatch” (penangkapan cepat).
Pasukan akan diturunkan lewat helikopter untuk menggerebek tempat pertemuan orang-orang Jenderal Aidid yang berlangsung di kawasan jalan Hawlwedig, tidak jauh dari Hotel Olympic Mogadishu.
Di atas kertas, operasi militer yang disusun oleh panglima pasukan AS di Somalia, Mayor Jenderal William F. Garrison tersebut hanya akan berlangsung selama 45 menit saja, atau kalau memang terjadi perlawanan atau keterlambatan paling banter hanya akan molor 2-3 jam saja.
Tak heran kalau para prajurit yang bertugas dalam misi ini hanya membawa peralatan tempur standar dengan amunisi seperlunya saja.
Spoiler for MH-60:
Helikopter marinir AS mengamati area perumahan di Mogadishu sebagai bagian dari Operasi
MH-60 Black Hawk dari 160th SOAR menerbangkan para personel pasukan elite ke dalam area operasional dan juga menyediakan dukungan udara.
Saat helikopter mendekat, mereka tidak ditembaki dari darat.
Delta Force dan Army Ranger turun dari helikopter menggunakan tali.
Ranger menyerbu rumah-rumah target dan pasukan Delta menyerbu gedung.
Mulai saat itu, semuanya mulai berjalan tidak sesuai rencana.
Tembakan senjata ringan dari para pendukung Aidid semakin gencar dan membabi-buta.
Kendaraan konvoi AS yang dikirim untuk menjemput para milisi lokal yang tertangkap juga ikut terkena tembakan mortir.
Sebuah proyektil RPG berhasil menjatuhkan satu helikopter MH-60 Blackhawk dengan kode udara Super 61.
Spoiler for personel AS yang tewas:
Kebrutalan para milisi Somalia - terlihat dalam gambar Pasukan AS ditelanjangi dan diseret ke jalan-jalan di kota Mogadishu untuk melampiaskan kemarahan mereka.
Helikopter AS yang lain terbang ke lokasi jatuhnya MH-60 Blackhawk dengan kode udara Super 6-1untuk menyelamatkan kru yang terluka.
Tim pasukan khusus turun dengan tali ke tempat kejadian dari MH-60 Blackhawk yang terbang statis, namun 3 dari helikopter ini juga ikut tertembak.
Satu helikopter jatuh ke tanah setelah dihantam peluncur roket RPG dibagian baling-baling ekornya.
Helikopter yang ditembak jatuh tersebut dengan kode udara Super 6-4.
Spoiler for Kru MH-60 BlackHawk:
Kru dari Super 6-4 dari kiri: Winn Mahuron, Tommy Field, Bill Cleveland, Ray Frank and Mike Durant.
Sepanjang malam pasukan AS yang tertinggal di darat menahan serangan ratusan milisi bersenjata Somalia dalam aksi baku tembak yang intens.
Mereka berjuang sekuat tenaga menahan serangan dan jumlah mereka pun tak sebanding dengan para milisi.
Spoiler for :
Tank Tentara Nasional Somalia (SNA) M47 hancur di dekat gudang menyusul pecahnya perang sipil.
Keesokan paginya, gugus tugas gabungan itu dikirim untuk menyelamatkan tentara yang terperangkap.
Mereka terdiri dari pasukan PBB yang bermarkas sebuah stadion di daerah yang tidak jauh dari tempat kejadian, yakni dipakistan.
Isinya, tentara dari Angkatan Darat Pakistan, Angkatan Darat Malaysia dan Divisi Gunung ke-10 AS.
Mereka mengumpulkan beberapa ratus kendaraan, termasuk tank Pakistan (M48) dan Condor APC Malaysia dan didukung oleh MH-6 Little Bird dan MH-60L Blackhawk.
Gugus tugas ini mencapai lokasi kecelakaan pertama dan menyelamatkan para korban.
Lokasi kecelakaan kedua telah dikuasai oleh warga Somalia yang bermusuhan pada malam hari.
Penembak jitu Delta Gary Gordon dan Randy Shughart mengajukan diri untuk menahan mereka sampai pasukan darat tiba.
Namun naas, Massa Somalia dengan ribuan pejuang akhirnya menyerbu dua penembak jitu tersebut.
pilot Mike Durant, telah ditawan tetapi kemudian dibebaskan.
Spoiler for kendaraan pasukan PBB:
APC dari UNOSOM
Jeep Humvee yang dipakai pasukan Ranger
konvoi truck milik tentara pakistan
Jumlah pasti korban Somalia tidak diketahui, tetapi perkiraan berkisar dari beberapa ratus hingga lebih dari seribu anggota milisi dan yang lain, cedera 3.000-4.000.
Komite Internasional Palang Merah memperkirakan 200 warga sipil Somalia tewas dan ratusan terluka dalam pertempuran itu, dengan laporan bahwa beberapa warga sipil menyerang Amerika.
Dalam sebuah buku The Black Hawk Down: Sebuah Kisah Perang modern, memperkirakan lebih dari 700 anggota milisi Somalia tewas dan lebih dari 1.000 terluka, tapi Aliansi Nasional Somalia dalam sebuah film dokumenter Frontline di televisi Amerika hanya mengakui 133 tewas dalam pertempuran keseluruhan.
korban Somalia dilaporkan dalam The Washington Post sebagai 312 tewas dan 814 terluka.
Pentagon awalnya melaporkan lima tentara Amerika tewas, tetapi jumlah korban sebenarnya 18 tentara Amerika tewas dan 73 terluka.
Dua hari kemudian, seorang tentara Amerika ke-19, Delta Operator SFC Matt Rierson, tewas dalam serangan mortir.
Di antara pasukan PBB, satu tentara Malaysia dan satu tentara Pakistan tewas, tujuh warga Malaysia dan dua warga Pakistan terluka.
Pada saat itu, pertempuran ini adalah yang paling berdarah yang melibatkan pasukan AS sejak perang Vietnam dan tetap demikian sampai Pertempuran Fallujah Kedua pada tahun 2004.
Spoiler for militan somalia:
Ini dia gan, Jendral Mohamed Farrah Aidid Hassan.
Spoiler for Mohamed Farrah Aidid:
Mohamed Farrah Aidid Hassan, yang mengangkat dirinya sebagai Jenderal klan Hawiye yang besar, adalah tokoh utama dibalik penggulingan Presiden Somalia Siad Barre (1991-1995), setelah bekerja untuknya bertahun-tahun.
Aidid sangat berperan dalam perang-perang saudara sesudahnya.
Para milisinya pun dipersenjatai dengan baik, berkelakuan kejam dan brutal, serta menjadi duri bagi pasukan PBB.
Untuk menghindari penangkapan PBB terhadap dirinya, ia pun mengumumkan dirinya sebagai Presiden Somalia, setelah memaksa mundur pasukan PBB untuk meninggalkan negeri itu pada tahun 1995.
Akan tetapi, dominasinya berumur pendek, Pada 24 Juli 1996 Mohamed Farrah Aidid terluka selama baku tembak antara milisi dan pasukan yang setia kepada panglima perang Ali Mahdi Muhammad dan Ali Osman Atto.
Ia ditembak mati dalam pertempuran antar faksi yang berlangsung di tahun 1996.
Keesokan harinya Jenderal Garrison pensiun.
Hubungan dengan Al-Qaeda
Ada tuduhan bahwa Al-Qaeda gerakan Osama bin Laden terlibat dalam pelatihan dan pendanaan Aidid.
Pada tahun 2001 bukunya, Holy War, Inc, reporter CNN Peter Bergen mewawancarai bin Laden yang menegaskan tuduhan ini.
Menurut Bergen, Bin Laden menegaskan bahwa pejuang berafiliasi dengan kelompoknya terlibat dalam membunuh tentara Amerika di Somalia pada tahun 1993, klaim dia sebelumnya dibuat untuk surat kabar Arab Al-Quds Al-Arabi.
Al-Qaeda di Somalia dikabarkan telah memasukkan kepala militer organisasi, Mohammed Atef, kemudian dibunuh oleh pasukan AS di Afghanistan.
Berikut daftar korban dari tentara Amerika Serikat
Spoiler for daftar korban:
Sekian dulu gan
intinya perang itu sangat merugikan
Dikutip dari beberapa sumber.
Saya sangat menghargai junker daripada silent reader
mau komen apa kek, terserah. yang penting ninggalin jejak.
Untuk sekedar info, Pasukan militer PBB yang sedang bertugas di Pakistan saat itu adalah tentara Pakistan, tentara ke-10 dari Mountain Divisi Amerika Serikat, dan tentara dari tetangga sebelah yaitu Malaysia.
Tentara Indonesia kita yang tergabung dalam pasukan PBB pada waktu itu sedang bertugas di Lebanon gan, jadi tentara kita tidak ikut serta
Ini ada satu pideo dokumenter tentang perang di Mogadishu yang saya dapet.
Bahasanya inggris tapi gan, sama subtitle nya pake bahasa planet
pada Desember 1992, dengan banyaknya bantuan kemanusiaan PBB yang dijarah milisi bersenjata di Somalia sebelum sampai ke para pengunsi dan rakyat sipil yang membutuhkan, PBB meminta bantuan pada Amerika -yang menjelang proses pergantian presiden - untuk mengatasi hal itu yang direspon oleh presiden Bush (pertama) dengan mengirimkan pasukan bersenjata ke Somalia.
1993
- pada bulan Maret, PBB mengadakan pertemuan di Addis Ababa yang dihadiri fraksi fraksi dan pemimpin perang Somalia yang bertujuan untuk menghentikan aksi kekerasan disana.
- Mei, PBB berharap Somalia dapat pulih dan berdiri sendiri juga mempunyai pemerintahan sendiri yang sah, ketika itu 28 negara bergabung dengan pasukan keamanan PBB di Somalia, tentara Amerika di sana jumlahnya berkisar antara 4200 personil.
- tanggal 5 Juni, 24 tentara Pakistan yang sedang bertugas, disergap dan tewas, milisi Aidid ditengarai di belakang penyergapan tersebut, sehingga ia menjadi incaran pasukan internasional di Somalia, termasuk dengan penawaran hadiah $25.000 untuk informasi keberadaannya.
- di bulan yang sama pasukan internasional PBB sudah mulai berperang dengan milisi Somalia. permintaan akan pasukan khusus muncul, pada bulan Agustus Task Force Ranger mulai menggelar lapak di Somalia.
- Juli diwarnai dengan serangan helikopter bersenjata yang menewaskan beberapa pemimpin milisi, jendral Aidid menghilang.
- Agustus, serangan ranjau / IED menewaskan 4 tentara Amerika dan pada peristiwa yang lain melukai 6 lainnya, perburuan Aidid oleh pasukan khusus dimulai.
- pada bulan September, diam diam tanpa setahu komandan militer Amerika disana, pemerintah AS berusaha bernegosiasi dengan Aidid dimotori oleh bekas presiden Amrik Jimmy Carter, di bulan itu juga permintaan pasukan disana untuk pengadaan kendaraan lapis baja ditolak.
- 3 - 4 Oktober, pertempuran Mogadishu meletus saat operasi Gothic Serpent dengan kode "Irene" berakhir dengan kekacauan, 2 helikopter Black Hawk rontok dan pasukan AS terkepung di Olympic Hotel, Mogadishu, total 18 tentara AS tewas dan 84 lainnya luka berat ringan serta ada pilot Heli yang ditawan milisi Somalia.
tanggal 7 Oktober, perburuan tehadap Aidid dihentikan dan Clinton mengumumkan penarikan mundur pasukan AS dari Somalia beberapa bulan ke depan, jendral Garrison, komandan militer disana menyatakan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
14 Oktober CWO Mike Durant yang ditawan milisi dibebaskan.
1994
- Maret 1994, pasukan AS meninggalkan Somalia, pasukan PBB yang bertugas disana didominasi oleh pasukan dari kontingen Asia dan Afrika yang berjumlah sekitar 20.000 personil.