Situbondo - Mobil Toyota Avanza W 1860 XO milik perwira TNI AL dirusak segerombolan remaja bermotor. Saat salipan di jalan raya Kecamatan Arjasa sepulang dari Latgab TNI di Situbondo, mobil yang dikendarai Kapten (Mar) Nanang Lumatdia dipukul hingga kaca spion sebelah kanan rusak.

Tak cukup itu, kaca samping bagian sopir mobil warna putih itu juga hancur berantakan. Kaca samping itu dipecah saat Kapten Nanang berhasil mengejar dan memepet salah satu anggota Suzuki Club Lampung (SCL) hingga terjatuh.

Dua remaja anggota SCL bernama Zulfikar dan Ardi harus dilarikan ke Puskesmas Arjasa. Keduanya menderita sejumlah luka akibat terjatuh dari sepeda motornya, jenis Suzuki Satria FU nopol BE 4103 BN. Sedangkan empat anggota SCL lainnya langsung digiring ke Mapolsek Arjasa. Hingga kini, keempatnya masih dimintai keterangan polisi setempat.

"Kejadiannya tadi pagi. Saya ini baru pulang dari acara Latgab. Mobil saya dirusak pas salipan dengan di jalan. Saya yakin dipukul pakai kayu, tidak mungkin pakai tangan," kata Kapten (Mar) Nanang Lumatdia kepada detikcom di Mapolsek Arjasa, Jumat (6/6/2014).

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, insiden perusakan mobil terjadi saat Kapten (Mar) Nanang bermaksud pulang usai mengikuti Latgab TNI di Kecamatan Banyuputih. Perwira yang berdinas di Mako Marinir Grati Pasuruan itu mengendarai mobil sendirian.

Setibanya di jalan raya Kecamatan Arjasa, dari arah barat muncul sekelompok remaja mengendarai empat sepeda motor Suzuki Satria FU. Layaknya rombongan motor lainnya, pemuda yang mengendarai sepeda motor paling depan, Zulfikar dan Ardi, memberi aba-aba dengan tangannya agar kendaraan dari arah berlawanan menepi.

Karena dianggap tidak mengganggu, Kapten Nanang pun tidak menepi dan memilih bertahan di jalurnya. Tahu begitu, pas saat salipan Ardi yang duduk di jok belakang langsung memukul kaca spion mobil hingga pecah.

Seketika itu, perwira Marinir asal Krian Sidoarjo, itu langsung balik kanan mengejar segerombolan remaja tadi. Meski sudah beberapa kali terkejar, Zulfikar dan Ardi, selalu berhasil meloloskan diri. Sehingga, Kapten (Mar) Nanang pun berinisiatif memepet sepeda motor yang dikendarai keduanya, hingga akhirnya mereka jatuh terjungkal.

Melihat dua remaja itu terjatuh, sang kapten segera turun dari mobil untuk menolong. Saat itulah, kaca kanan mobil Kapten (Mar) Nanang dihancurkan.

"Andai saja mereka mau diberhentikan, tidak mungkin saya pepet. Saya hanya ingin minta ganti rugi saja. Kaca samping itu dipecah saat saya mau menolong yang terjatuh. Saya curiga teman-temannya yang memecah," sambung Nanang.

Namun, keempat remaja anggota SCL yang diamankan di Mapolsek Arjasa membantah telah menghancurkan kaca mobil. Menurut salah satu remaja itu, dia dan kawannya kembali karena ingin menolong dua rekannya yang terjatuh.

"Kami tidak tahu siapa yang memecah kaca itu. Kami ini dari Lampung dengan tujuan mau ke Bali. Sebelumnya kami juga sempat singgah di Gunung Bromo," tukas Julian, salah satu anggota SCL yang juga mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogjakarta.

Kapolsek Arjasa, AKP Didik Rudianto mengatakan, pihaknya masih memintai keterangan seputar aksi perusakan mobil itu. Selain empat anggota SCL, tiga sepeda motor milik anggota SCL dan mobil Toyota Avanza yang dirusak juga sudah diamankan.

"Dua remaja masih dirawat medis. Kasus perusakan ini terjadi di 2 TKP. Untuk penanganan kasusnya akan diambil alih oleh Polres Situbondo. Sekarang anggota Polres sudah dalam perjalanan ke sini (Polsek Arjasa, red)," tandas AKP Didik Rudianto.