Menghabiskan waktu enam bulan ia berkutat di bengkelnya, dengan dana sebesar 5.000 yuan atau berkisar 10 juta rupiah ia menyelesaikan "Lambogini" untuk cucu kesayangannya.

Mobil yang memiliki panjang 2 meter dan lebar 1 meter dibuat dari bahan logam bekas, untuk menjalankan, Guo menggunakan tenaga dari sepeda listrik.

"Lamborghini" ala Guo menggunakan lima setbaterai sebagai sumber tenaga untuk menjalankannya.

Saat baterai terisi penuh, "Lamborghini" buatan Guo dapat melaju dengan kecepatan 60 km/jam.

Bahkan Guo juga sering memfungsikan "Lamborghini" miliknya sebagai kendaraan penarik hasil pertaniannya.

Untuk audio, Guo melengkapi mobil ini dengan sebuah MP3 yang lagu-lagunya disimpan pada sebuah kartu memori.

Sejak diberitakan oleh media lokal, "Lamborghini" buatan tangan Guo ini menjadi pusat perhatian warga. Di mana pun mobil ini terparkir masyarakat selalu berdecak kagum oleh karya Guo.

Itulah tadi beberapa gambaran perjuangan seorang kakek dalam membahagiakan cucunya, suatu perlajaran yang bisa BO'DS petik pada kisah kakek tersebut adalah dalam menunjukkan rasa kasih sayang terhadap seseorang tak selamanya mesti dengan kemewahan, cukuplah dengan menunjukkan kalau kita peduli dan perhatian terhadap orang tersebut.