1. Jokowi positif jadi boneka capres [URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/2100808/mega-buktikan-jokowi-capres-boneka#.U3l_THabVmQ"]sumber[/URL]
Quote:
Spoiler for berita:
INILAHCOM, Jakarta - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut Jokowi merupakan petugas partai menunjukan bahwa gubernur Jakarta itu merupakan capres boneka.
"Kalau terpilih sebagai Presiden Jokowi hanya jadi boneka Megawati dan PDIP saja. Itu artinya apapun kebijakan Jokowi harus sesuai perintah Megawati. Jokowi tidak punya kewenangan saat memimpin negeri," ujar anggota Fraksi PAN DPR, Taslim Chaniago di Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Menurutnya, pernyataan Megawati itu menunjukkan jika dirinya masih belum legowo menunjuk Jokowi sebagai capres dari PDI Perjuangan. Sebab Megawati sebenarnya masih memiliki hasrat maju sebagai capres namun tidak percaya diri karena elektabilitasnya masih di bawah Jokowi.
"Saya menangkap, apa yang disampaikan Megawati itu membuktikan bahwa Megawati ingin menjadi presiden," kata Taslim.
Taslim menilai, presiden selanjutnya harus bisa mandiri dan tidak dikendalikan oleh siapapun khususnya pimpinan parpol. Sehingga jika Jokowi terpilih nanti dirinya harus mandiri.
"Megawati seharusnya belajar dari negarawan Inggris, Winston Churchill yang terkenal dengan prinsipnya, ketika pengabdian kepada negara dimulai, maka berakhirlah pengabdian kepada partai."
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan kepada bakal capres usungan partainya, Joko Widodo, untuk tak melupakan perannya sebagai kader.
"Saya pesan ke Pak Jokowi, sampeyan tak (saya) jadikan capres, tapi jangan lupa ingat capresnya saja, Anda adalah petugas partai yang harus melaksanakan apa yang ditugaskan partai," ujar Mega dalam pidatonya saat deklarasi koalisi PDIP, Partai NasDem, dan PKB di Kantor DPP PDIP.[bay]
2 .Perbedaan umur antara Joko sm Jk alhasil pimpinan muda wakil lebih tua (bukan perkara mudah memimpin punya wakil lebih tua) Sumber
Quote:
Spoiler for berita:
JAKARTA - Banyak kalangan mendukung jika calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) berduet dengan Jusuf Kalla (JK). Namun, ada juga nada sumbang terkait pasangan beda usia ini.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, mengakui elektabilitas Jokowi dan JK sama - sama tinggi. Namun, tak berarti duet keduanya ideal.
"Ya, JK kan dominan. Nanti, dia bisa atur Jokowi balik. Susah juga pertimbangannya," kata Boni saat berbincang dengan Okezone, Minggu (18/5/2014).
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) tersebut, mengatakan menduetkan Jokowi-JK bukanlah perkara mudah. "Tak mudah. Sebenarnya Abraham Samad bagus. Tapi jaringannya enggak sekuat JK," tegasnya.
Namun, Boni pun tak yakin Jokowi - Samad bakal berduet di pemilihan umum presiden (pilpres) 9 Juli 2014 mendatang. "Padahal, ideal banget sama Abraham Samad. Tapi yang ideal selalu sulit dalam politik. Karena politik bicara hal-hal terukur, yang ideal kadang sulit mengambil bentuk dalam kenyataan," paparnya.
"Ada orang baik ideal tapi enggak memenuhi syarat teknis seperti uang, partai dan lain-lain. Namun, yang kurang ideal malah punya semuanya," tuntasnya.(fid) (ahm)
FIX DAH PEMIMPIN BONEKA (BISA DIATUR ATAS BAWAH)
PERTARUHAN HARGA DIRI...
Diubah oleh nabiel11 19-05-2014 06:21
anasabila memberi reputasi
1
4.4K
Kutip
39
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!