Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

[Shadow]LenZAvatar border
TS
[Shadow]LenZ
Apakah Anda betul2 SIAP menjadi ENTREPRENEUR ?
Apakah Anda betul2 SIAP menjadi ENTREPRENEUR ?


Saya seringkali menemukan, orang2 yang pulang seminar Kewirausahaan dengan wajah berseri-seri, semangat berapi-api, nadanya tinggi meledak-ledak, serta matanya berbinar-binar penuh harapan baru.

Awalnya ia adalah seorang karyawan swasta, yang terkena "virus pengusaha", dan melihat betapa bercahayanya kehidupan para Pengusaha Sukses. Tanpa ragu lagi ia pun langsung melihat tabungan, menentukan lokasi usaha, lalu buka cafe, dan langsung berbangga diri ke teman2nya yang masih bekerja, sekarang dirinya punya kebebasan waktu, dan telah berpindah kuadran.

Sebulan pertama, Cafe ditongkrongin terus, sambil menyambut teman2 yang datang memberi selamat untuk pembukaan cafenya.

Bulan kedua, pembeli datar2 saja, tidak banyak kemajuan.

Bulan ketiga sampai bulan kelima, mulai panik, berbagai cara marketing pun dicoba, mulai dari bagi brosur sampai banting harga dan ditulis besar2 di depan cafe dengan harga mentereng.

Bulan keenam, cafe tutup, ia pun putus asa, dan ga lama kemudian ribut2 di berbagai forum kewirausahaan seperti forum ini : "Hati2 tertipu seminar kewirausahaan, gw udah jadi korban nich !!" atau "Jangan percaya seminar2 wirausaha dech, ini gw gagal dan yang gw dapet cuma malu doank + setumpuk utang. Seminar cuma ngomong enak2nya doank, pembicara brengsek !!"

Klise ? Ya, betul sekali. Cerita klise seperti ini sering kita jumpai di sekitar kita. Lalu, siapakah yang salah ? Pembicara seminar ? ATau peserta seminarnya ?

Daripada ribut dan saling menyalahkan, mari kita telaah masalah ini dengan kepala dingin dan penuh pemikiran positif. emoticon-Angkat Beer

Pertanyaan utama dari permasalahan ini adalah :

Apakah setiap orang bisa menjadi Entrepreneur ? Ataukah Entrepreneur hanya bakat untuk orang-orang tertentu saja ?

Sebenarnya, ini semua adalah permasalahan cara berpikir dan cara bertindak. Saat Anda memutuskan ingin menjadi entrepreneur, apakah Anda sudah berpikir dan bertindak layakanya entrepreneur ? Atau jangan2 Anda hanya fisiknya saja yang sedang menjadi entrepreneur, tapi cara berpikir dan cara bertindak Anda masih layaknya seorang karyawan ?

Lho ?? Apa bedanya ??

Pertama-tama, perlu dipahami terlebih dahulu, bahwa menjadi entrepreneur atau karyawan adalah murni pilihan, tidak ada yang lebih baik di antara keduanya. Pilihan ini adalah pilihan yang sangat adil, karena setiap orang sebenarnya bebas memilih asalkan memiliki CARA BERPIKIR dan CARA BERTINDAK yang TEPAT.

Menjadi Entrepreneur, tidaklah mudah seperti kelihatannya. Jangan pernah sekali-kali berpikir, bahwa menjadi Boss itu jauh lebih mudah daripada menjadi karyawan. Anda SALAH BESAR. Menjadi Boss / Entrepreneur, memiliki tanggung jawab yang besar, memerlukan pemikiran-pemikiran yang brilian, intuisi yang jitu, pandangan yang visioner, harus mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dan bla bla bla bla bla, alias masih banyak syarat lainnya.

Mungkin saat di seminar-seminar, Anda melihat :

Betapa suksesnya seorang Chairul Tanjung.
Namun apakah Anda tahu bagaimana perjuangan beliau saat merintis bisnis ? Apakah Anda siap hanya tidur 6 jam per hari tanpa punya banyak waktu untuk keluarga seperti Chairul Tanjung muda ?

Betapa suksesnya seorang Donald Trump.
Namun apakah Anda tahu bahwa ia pernah bangkrut, sampai2 pengemis di pinggir jalan pun lebih kaya dari dirinya ?

Betapa suksesnya Top Ittipat (CEO snack Tao Kae Noi).
Namun apakah Anda tahu bagaimana saat awalnya dia merintis bisnis ? Apakah Anda paham bagaimana rasanya hampir kehilangan rumah satu2nya karena terlilit hutang keluarga, namun sambil masih harus terus berjuang untuk membalik nasib ? Apakah Anda sanggup gagal berkali-kali seperti dia, dan tetap mesti bangkit berdiri walau rasanya sangat sakit dan tertekan (bahkan dihina), seperti yang dia alami ? Ya, dan itulah juga yang saya alami 4 tahun yang lalu, saya mengalami hampir persis seperti yang dialami Top Ittipat sebelum bisa menjadi seperti sekarang ini emoticon-Smilie

Menjadi entrepreneur, itu artinya juga Anda sedang mengelola resiko, SETIAP SAAT, SETIAP WAKTU, dan Anda MESTI SURVIVE DALAM KEADAAN SESULIT APAPUN.

Karena itu, jangan pernah menjadi entrepreneur, bila Anda memang tidak siap dengan segala resikonya. Pahami dulu berbagai resikonya, dan siapkah Anda dengan segala konsekwensinya ?
Siapkah Anda bekerja keras sedangkan orang lain sedang enak2 nonton TV atau main game ?
Siapkah Anda mesti tetap berpikir jernih walau sedang dalam tekanan ? ATau dalam sedikit tekanan Anda sudah stress dan uring2an ?
Siapkah Anda mesti networking dan berkumpul dengan komunitas, saat orang lain sedang asik malam mingguan ?
Siapkah Anda bila membangun bisnis dan merasa miskin, karena belum bisa menggaji diri sendiri, sedangkan teman2 Anda sedang santai2 hang out menikmati gaji mereka ?
Siapkah Anda meninggalkan Comfort Zone Anda, dan berjuang untuk SURVIVE AS AN ENTREPRENEUR setiap saat ?

Nah, itulah bedanya, Entrepreneur dengan Karyawan. Bila Anda ingin menjadi Entrepreneur, bersiaplah dengan segala resiko dan konsekwensinya.

Ubahlah cara berpikir dan cara bertindak Anda layaknya Entrepreneur.

Entrepreneur tidak berpikir bahwa Laba Perusahaan = Gaji Gue. Entrepreneur mesti siap ngirit di masa awal merintis bisnis, untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar lagi.

Entrepreneur tidak berpikir bahwa saat passive income, waktunya untuk main game, nonton tv, dan perbanyak terus family time. Entrepreneur mesti mengubah passive incomenya menjadi MASSIVE PASSIVE INCOME, barulah bisa menikmatinya.

Entrepreneur selalu berpikir bahwa WAKTU ITU ADALAH EMAS, karena mereka paham betul bahwa setiap waktu adalah ASET YANG SANGAT BERHARGA, karena itu tidak boleh dibuang2 sembarangan.

Entrepreneur tahu betul, bahwa dirinya sedang membangun KERAJAAN BISNIS, karena itu mereka selalu bersabar dan tidak selalu mengharapkan "hasil dalam waktu singkat".

Entrepreneur tahu betul, bahwa setiap bisnis memiliki resiko, dan resiko itulah yang mesti mereka kelola, sehingga menjadi resiko yang minimal dengan peluang yang besar.

Menjadi Entrrepreneur itu sangatlah menyenangkan, hanya bila Anda memahami segala resiko dan konsekwensinya.

So, kembali lagi ke pertanyaan awal, Apakah Anda betul2 SIAP menjadi Entrepreneur ?

Pilihan di tangan Anda emoticon-Angkat Beer





Spoiler for My Business:


Spoiler for My Writings:


*Saya bukanlah seorang motivator, bukan juga speaker di seminar-seminar. Saya adalah seorang Entrepreneur murni yang betul-betul bertumbuh dari minus, dan merasakan perjuangan berat sampai bisa jadi seperti saat ini. So, apa yang saya bagikan adalah berdasarkan pengalaman Bisnis yang saya miliki, juga hasil pengamatan saya terhadap bisnis2 lainnya. Enjoy ! emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh [Shadow]LenZ 17-05-2014 05:31
1
44.6K
220
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Entrepreneur Corner
Entrepreneur Corner
KASKUS Official
22KThread4.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.