VIVAbola - Bentrokan antara suporter Persija Jakarta dengan suporter Persib Bandung pecah di tol Cikampek. Berikut kronologi kejadian menurut Sekretaris The Jakmania, Richard Ahmad.

Kejadian bermula saat rombongan 20 bus yang diisi oleh 2.000-an Jakmania mulai memasuki KM 66 Tol Cipularang dan mendapat penghadangan dari polisi.

"Saat memasuki Karawang, kami dihadang oleh polisi dari tiga Polres yaitu Karawang, Purwakarta, dan Bekasi. Menurut mereka, kami tidak boleh lanjut," ujar Richard saat dihubungi VIVAbola.

"Saat itu, anak-anak (Jakmania) kecewa dan turun dari bus. Di saat yang sama, ketemu dengan rombongan bobotoh (suporter Persib). Bentrok antara dua suporter dan polisi tidak terhindarkan. Sekarang, kondisi sudah kondusif," lanjutnya.

Keributan tersebut diredam oleh polisi dengan melepaskan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara. Polisi dengan sepeda motor juga ikut mengamankan situasi.

Sampai sekarang, Richard belum bisa memastikan berapa suporter yang mengalami cedera akibat keributan tersebut. Kabarnya, ada salah satu anggota Jakmania yang kena tembakan.

"Kalau yang cedera belum tahu karena banyak sekali yang ikut, dan ada kabar kalau ada yang tertembak. Saya belum tahu tertembak gas air mata atau peluru. Info ini terus kami gali," jelasnya soal kabar tersebut.

Menanggapi permintaan pihak kepolisian yang meminta suporter Persija untuk kembali ke Jakarta membuat pihak Jakmania kecewa. Menurut Richard, sikap ini bertentangan dengan islah antara dua suporter, 2 bulan silam, dan juga pertemuan dengan Kapolda Jawa Barat, beberapa hari lalu.

"Kami sangat kecewa dan keberatan dengan hal ini. Pasalnya, islah sudah dilakukan. Pertemuan dengan Kapolda Jabar juga sudah. PT Liga Indonesia juga sudah oke. Itu patokan kami," lanjut Richard.

"Tapi, sekarang kami sudah jalan untuk kembali ke Jakarta. Kami takutnya malah merugikan lebih banyak orang," tambahnya.

Sebenarnya, pihak panpel Persib sebelumnya sudah menyatakan tidak akan menyediakan tiket untuk suporter Persija. Namun, kubu Jakmania tetap menuntut kuota tiket lima persen untuk tim tamu.

"Itu tertera di peraturan pertandingan PT Liga. Karena itu kami tetap ngotot untuk berangkat," jawab Richard soal alasannya tetap ke Bandung.

[YOUTUBE]



[/youtube]