Sumber : beritadaerah

Investor Indonesia jangan dianggap sebelah mata, setelah pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup baik, maka orang Indonesia menjadi orang-orang kaya yang berinvestasi di seluruh dunia. Dari data yang dilansir Urban Redevelopment Authority (URA) baru-baru ini tercatat 9.300 properti di Singapura dimiliki oleh orang asing , siapakah orang-orang asing ini? URA menyingkapkan bahwa 32 persen orang asing itu adalah orang Indonesia dengan total 1.700 properti dimiliki. Dengan angka sebesar itu Indonesia termasuk tiga terbesar pemilik properti di Singapura.


32% saham properti di Singapura milik Orang Indonesia

Perusahaan Indonesia seperti Indofood saja memiliki pasar hingga 80 negara di seluruh dunia dengan produk andalannya mie instant Indomie , dan memiliki pabrik di Afrika yang Indomie menjadi kebanggaan mereka dan menjadikan Indomie produk mereka sendiri. Selain Indofood masih banyak Investor Indonesia yang berhasil dan dinanti untuk datag berinvestasi baik di Indonesia sendiri hingga manca negara.





Saya melihat penting sekali mempelajari bagaimana memenangkan hati investor-investor Indonesia, bagaimana menarik kepercayaan mereka untuk berinvestasi di berbagai peluang yang ada dari Sabang sampai Merauke. Penelitian Richard D Lewis yang ditungkan dalam buku Communication Collide, menemukan bagaimana proses negosiasi dengan investor Indonesia harus menggunakan kata-kata yang sopan, terutama kepada orang yang lebih tua.


ilustrasi antara pihak asing - investor Indonesia


ilustrasi antara pihak asing - investor Indonesia

Penelitian Richard orang luar Indonesia ini , mengena dengan pengalaman saya sendiri, setiap saya berhadapan dengan banyak calon investor asal Indonesia dalam berbagai proyek-proyek investasi yang ada, maka saya mengandalkan sikap sopan dan hormat kepada lawan bicara saya, bisa dipastikan saya akan berhasil untuk memenangkan hati mereka.



Orang Indonesia selalu meminta pihak lain untuk berbicara terlebih dahulu, jarang sekali mereka mengutarakan minatnya terlebih dahulu, karena sikap sopan yang mereka miliki. Menurut Richard selanjutnya mereka akan mengutarakan proposal mereka yang sudah dimodifikasi untuk menunjukan perbedaaan. Pengalaman saya pernah bertemu dengan investor hotel di Bali maka mereka menginginkan proposal hotel yang berbeda dari yang biasa, orang Indonesia selalu melakukan modifikasi supaya kelihatan berbeda.

Richard meneruskan bahwa mereka juga senang mengatakan apa yang memang kita ingin dengar, says want you to hear. Kalau kita pelajari maka banyak sekali dalam pembicaraan dengan orang Indonesia memang mengemukakan apa yang menyenangkan kita, jarang sekali kita melakukan negosiasi dengan mengatakan apa yang kita mau.

Pada tahapan selanjutnya dalam bernegosiasi akhirnya menambahkan apa yang diinginkan dengan sangat sopan, yang kemudian berakhir dalam kondisi yang ambigu, tidak ada clarity dan membuat pembicaraan menjadi tidak jelas dan mengambang tanpa keputusan apa-apa.

Keunikan proses negosiasi dengan orang Indonesia memang memerlukan cara penangan tersendiri, dalam perkembangannya masuknya pemimpin negara dan perusahaan didikan luar Indonesia membuat banyak ketegasan dan kejelasan dalam pengambilan keputusan, saya melihat cara yang sederhana dalam bernegosiasi justru menjelaskan tujuannya di awal dan masuk dalam langkah-langkah yang detil.

Pengalaman saya menjadi konsultan di Carrefour Indonesia dimana orang Indonesia melebur dengan orang Perancis, ketegasan dan ketelitian orang Perancis membawa manajemen malahan mengikuti dengan hormat dan berhasil. Jadi ketika saya berhadapan dengan orang-orang Indonesia saya menjunjung tinggi kesopanan namun mengisi pembicaraan dengan ketegasan dan kejelasan.


Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Direktur Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah (Lepmida)

Sumber : beritadaerah