SILAHKAN YG MAU BERPENDAPAT..GA USAH DEBAT KUSIR GAN! SHARE PENDAPAT AJA GA PERLU DIBUKTIKAN KEBENARANNYA DAN TANPA MENIRU2 ILC TVONE DEBAT KUSIR TANPA SOLUSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Tubagus Dedi Gumelar yang akrab disapa Miing mengatakan, film The Raid 2: Berandal merupakan film yang sarat adegan kekerasan. Kekerasan The Raid sangat mengerikan, melebihi film-film action Amerika yang dibintangi oleh Jean Claude Van Dame, Arnold Schwarzenegger, Chuck Norris, juga Jacky Chan.

"Film The Raid 2 adalah film tersadis yang saya tonton. Adegannya begitu mengerikan dan penuh darah di mana-mana," kata Miing di Jakarta, Rabu, (2/4).

Saat melihat film Van Damme maupun Jacky Chan, ujar Miing, ia tak pernah melihat darah sebanyak di The Raid 2. Bahkan kalau di film Jacky Chan penonton merasa terhibur dengan kepandaiannya melumpuhkan lawan dengan cara jenaka.

"Tapi di film The Raid 2 ini yang ditonjolkan hanya kekerasan dan darah. Adegan yang paling sadis dan mengerikan ini adalah ada seseorang memotong leher orang lain dengan cutter dengan santai sementara darah mengucur deras di mana-mana, ini sangat mengerikan," ujarnya.

Film ini, terang Miing, jika ditonton berbahaya bagi psikologis, apalagi psikologis anak remaja. Mereka jadi terbiasa melihat darah yang sangat banyak, ini mengerikan dan harus dihentikan.

link sumber : http://www.republika.co.id/berita/se...-film-tersadis
---------------------------------------------------------------------------------------------------

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Tubagus Dedi Gumelar yang akrab disapa Miing memuji pemerintah Malaysia yang tidak mau menayangkan Film The Raid 2: Berandal di negaranya.

"Saya kira Malaysia memang lebih cerdas karena tidak mau menayangkan Film The Raid 2: Berandal yang sarat dengan adegan kekerasan dan sadis. Mereka tahu film itu tidak pantas ditonton karena memiliki efek buruk terhadap psikologis," ujar Miing di Jakarta, Rabu, (2/4).

Sebenarnya, terang Miing, andai Film The Raid 2 disensor, paling yang tersisa hanya 15 menit. Sebab adegan yang pantas hanya 15 menit itu, lainnya sangat sadis dan mengerikan. Film The Raid 2, ujar Miing, tidak mencerminkan kebudayaan Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak suka kekerasan.

Seharusnya, lanjut Miing, dalam membuat film Indonesia itu melihat bagaimana Amerika membuat film. Dalam perang Vietnam, Amerika adalah penjajah namun saat dibuat filmnya, Amerika justru jadi pahlawan. Film itu, kata Miing, memiliki pengaruh yang sangat besar. Sangat berbahaya membiasakan remaja Indonesia menonton film penuh kekerasan dan darah, jangan sampai mereka terbiasa.

"Lihat saja, dulu Demi Moore dalam film Ghost memotong rambut sangat pendek, gara-gara itu ribuan wanita Indonesia potong pendek agar terlihat cantik. Efek film itu dahsyat, jangan karena nonton The Raid remaja Indonesia terbiasa melakukan kekerasan," jelasnya.

link: http://www.republika.co.id/berita/se...alaysia-cerdas
-----------------------------------------------------------------------------------------
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Tubagus Dedi Gumelar yang akrab disapa Miing mempertanyakan mengapa Lembaga Sensof Film (LSF) meloloskan Film The Raid 2: Berandal. Padahal film tersebut penuh dengan adegan kekerasan, sadis, dan penuh darah.

"Saya sempat telepon Ketua LSF Pak Mukhlis mengapa film sadis seperti ini bisa lolos sensor. Beliau malah menanyakan adegan yang mana," kata Miing di Jakarta, Rabu, (2/4).

Dalam film itu, ujar Miing, terdapat adegan perempuan menyodet perut seseorang hingga darahnya banyak yang keluar. Ini akan memberikan persepsi negatif bagi Indonesia. Di Indonesia, kata Miing, ada mayat terapung, laki membunuh bininya, anak membunuh ibunya. Lalu dilengkapi dengan munculnya film The Raid 2 yang sangat sadis dan mengerikan.

\"Orang-orang di negara lain yang menonton film The Raid 2 akan berpikir bangsa Indonesia adalah bangsa barbar karena pembunuhan biasa dilakukan. Ini akan memperburuk citra Indonesia," ujar Miing.

link: http://www.republika.co.id/berita/na...ilm-the-raid-2
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
silahkan dibaca,pikirkan dgn akal sehat dan hati nurani.

ente pernah tau gara2 film org ter-sugesti meniru apa yg ditontonnya? pernah denger gara2 film too fast too furious korban kecelakaan di US meningkat dan kebanyakan korbannya kalangan anak muda yg kecanduan aksi balap di film itu? masih banyak kasus lainnya spt pembunuhan dll.

"Film ini, terang Miing, jika ditonton berbahaya bagi psikologis, apalagi psikologis anak remaja. Mereka jadi terbiasa melihat darah yang sangat banyak, ini mengerikan dan harus dihentikan." ane tandai komentar miing tsb. ane setuju bgt film di kategorikan berbahaya terutama untuk kalangan remaja. polularitas film ini semakin menunjukkan bahwa bangsa indonesia semakin permisif thdp tindak kekerasan. ane ingat ada pepatah bilang: "bisa karena biasa". semakin permisif dan sering di pertontonkan hal2 yg berbau kekerasan suatu saat bisa berdampak pada semakin terbiasa nya melakukan tindak kekerasan.
.
salah satu dari pasangan kriminal diatas punya hobi nonton film psikopat loh, lalu apakah bisa menggeneralisasi semua orang yg hobi nonton film jenis itu memilki kecenderungan yg sama? gak tau gan..harus dikaji lebih lanjut dgn penelitian pakar psikologi..
yg jelas itu salah satu kasus yg mengkaitkan tindakan kriminatlitas yg dikaitkan dgn film.

link sumber http://www.merdeka.com/peristiwa/sej...-psikopat.html

ane pernah menonton film hostel dan jujur selama menonton adegan2 di film itu memang ngilu tp ane nonton sampe kelar kok krn emang penasaran.

tapi itu film psycho terakhir yg ane tonton bukan karena takut adegan filmnya.
lama-lama ane berpikir ngapain ane nonton film ginian..
apakah kesimpulannya berarti sama artinya dengan cara ane memuaskan diri itu yaitu melihat hal-hal yang kejam?
pada akhirnya ane mendapat kesimpulan bahwa ane takut gan...iye emang takut...
tapi ane lebih takut menjadi orang yg terbiasa melihat kekejaman...santai bahkan menikmatinya...
kuat melihat aksi kekejaman apakah itu suatu hal yg baik dan bisa di banggakan? terserah ente..ente lebih tau yg terbaik buat diri ente..itu pilihan dan persepsi ente masing2..

ente-ente yg msh muda emg ga kepikiran hal2 kayak gt...ane paham ente emang jamannya msh seneng2 dan ingin kebebasan berekspresi.

tp yg ane khawatir anak2 muda indonesia ini makin bebas yg salah arah krn tdk diimbangi dgn kestabilan tingkat IQ EQ dan SQ. (tingkat intelektual,emosional,dan spiritual)

ane udah liat komentar di twitter skg banyak ABG yg blg the raid 2 keren karena darahnya dan kesadisannya itu yg menarik utk dinikmati. bahkan ada yg mulai niru2 adegan the raid 2 kyk komentar di bawah ini.



Lembaga Sensor Film saya pikir tidak berfungsi dgn baik. Untuk wilayah indonesia saya kira banyak film2 yg tidak cukup layak untuk beredar nyatanya beredar dgn leluasa. bukan cuma film the raid kok yg bermasalah masih banyak film2 lain yg patut di kritisi peredarannya.

Lalu bagaimana dgn kebijakan pembatasan usia 18+ saja yg boleh menonton dgn menunjukkan KTP gitu?

coba buktikan sendiri di bioskop masih ada gak petugas bioskop yg gak nanyain KTP? di daerah2 kecil banyak gan yg gak ditanyain KTP krn faktor bisnis. bahkan jgn kaget ada saja orang tua yg membawa anaknya yg masih kecil nonton film2 tersebut.

selain itu usia bukan jaminan kedewasaan seseorang...

Btw kata temen ane di versi uncutnya the raid 2 (versi belum lolos LSF) ada adegan cewek dengan dildo (konon pas adegan di markasnya Epi, cewek itu lari keluar pas pada mulai berantem. Telanjang, lengkap dgn dildo, bagian dada tertutup rambut). hmmm...violent and sex emang ga bisa jauh2 dah komplit bgt ya seandainya adegan itu lolos lensor...

Tapi semua paparan diatas berdasarkan pendapat sebagai orang awam loh gan...modal sotoy doang
klo mau yg bisa lebih dipercaya silahkan hubungi ahli psikologi terdekat