pena99Avatar border
TS
pena99
Indonesia Dibajak!! Harga Daging Impor Lebih Murah dibanding Harga Daging Lokal
Sudah beberapa hari terakhir daging sapi impor menyerbu pasar-pasar tradisional di Kabupaten Bogor. Meski harganya lebih murah dibanding daging lokal, masyarakat mulai resah lantaran mempertanyakan kualitas daging impor yang dinilai tidak higienis dan tidak halal.

DI Pasar Citeureup II, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, harga daging impor berkisar Rp80 ribu hingga Rp84 ribu per kilogram, sedangkan daging lokal Rp95 ribu per kilogram. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Perikanan (Kabid Keswankan) Dinas Peternakan Kabupaten Bogor Ramilah Erliani mengatakan, daging sapi impor seharusnya tidak boleh merajai pasar tradisional. Selain untuk melindungi peternak sapi lokal, juga menghindari terjadinya daging rusak yang mengandung bakteri.

“Daging impor itu punya pasarnya sendiri, tidak boleh masuk ke pasar tradisional. Pasar tradisional hanya untuk peternak sapi lokal karena dikhawatirkan peternak sapi lokal terancam merugi,” tegasnya.

Menurut Ramilah, kualitas daging sapi impor dengan daging sapi lokal sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja proses penyimpanan daging impor lebih ekstra karena harus selalu disimpan di ruang dingin. Jika disimpan di ruang terbuka, dikhawatirkan bakteri jahat berkembang biak.

“Jika terlalu lama di ruang terbuka, daging sapi impor bisa rusak. Jika sudah mencair tidak bisa dimasukkan lagi ke pendingin, mau tidak mau harus langsung dimasak. Itulah kenapa daging sapi impor dilarang masuk ke pasar tradisional,” ungkapnya.

Sementara itu, pedagang daging di Pasar Citeureup II Hendi (25) menuturkan, sejak dua minggu lalu harga daging sapi impor mengalami penurunan harga, lebih murah daripada daging sapi lokal. Namun, untungnya pembeli lebih memilih daging sapi lokal. “Dari harga cukup tinggi perbedaannya, namun karena kualitas daging sapi lokal lebih segar dan bagus, konsumen lebih memilih daging sapi lokal,” ungkapnya saat ditemui Metropolitan.

Di tempat yang sama, warga Citeureup Hasanah mengaku kurang minat dengan daging sapi impor. Selain warna dagingnya tidak segar, rasa dagingnya juga tidak legit seperti daging sapi lokal. ”Meski murah saya tidak minat beli, kalau daging sapi lokal saya selalu mengonsumsi, minimal setengah kilogram per hari,” pungkasnya. (dew/c/els/py)

Sumber : http://metropolitanonline.co/2014/04...por-meresahkan
0
2.7K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.