- Beranda
- The Lounge
[pernah ngalamin??] 10 keunikan masyarakat Indonesia
...
TS
rawanbanjir
[pernah ngalamin??] 10 keunikan masyarakat Indonesia
Ini adalah foto-foto khas dari sebuah entitas bernama ‘Indonesia’ dengan segala keunikannya yang tidak ada bandingannya dengan negara lain di dunia!! Ini adalah wajah khas Indonesia yang banyak orang tidak menduga dan membayangkannya.
Sebuah suguhan kultural yang menarik dan nikmat dipandang. Selamat menikmati!!
No 1.
Berjualan dimana saja selagi ada tempat. Bahaya? Nomor tujuh!! Gak ada aturan kok. Selama pemerintah membiarkan dan tidak menyediakan sarananya berarti boleh, ya gak? gitu aja repot
No 2.
Ini juga khas Indonesia, setidaknya saya tidak pernah menemukan atau nonton di TV luar negeri, anak-anak dibawah umur mengemis di setiap stopan jalan. Keluarga miskin yang tidak diurus oleh negara sebagaimana diamanatkan UUD 1945, memanfaatkan anak-anaknya mengemis. Dinas sosial tidak kelihatan geraknya. Anjal stopan nampaknya adalah khas Indonesia. Kesulitan bertahan hidup membuat mereka kemana saja bergerak untuk bisa makan dan banyak dari mereka yang menjadikannya profesi.
No 3.
Ini khas pemukiman elit Indonesia yang disebut kawasan “The Kuw Muh Elite
Village.” Tidak elit gimana, adanya di posat kota metropolitan Jakarta. Disamping komplek elit ini adalah gedung-gedung menjulang tinggi, kapitalisme mengangkang penuh keangkuhan, hutan beton yang keras dan individualisme yang takabur.
Sekelompok manusia yang nekat hidup di tengah keangkuhan itu akhirnya harus hidup dimana saja yang penting bisa tidur … Jakarta dan kota-kota besar Indonesia lainnya menghadapi problem rumit soal urbanisasi yang tidak diatur ini …
No 4.
Ini yang gak ada di negara maju yang masyarakatnya sering stress berat bahkan sampai bunuh diri. Ngapain bunuh diri, ya gak? Sudah hidup ini cape, bunuh diri lagi.
Bodoh amat! Mendingan begini: gapleh dan begadang semalaman. Yang penting senang! Kayak gak tahu aja. Di Indonesia, kerja keras banting tulang juga tetap aja gak ngaruuh …!! Tetap aja miskin. Kemakmuran ekonomi bukan hak kita, tapi hak
segelintir orang yang dilindungi negara dan hak para koruptor. Kalau orang kayak hidupnya senang karena kebanyakan duit, kenapa kami rakyat kecil gak boleh??
No 5.
Angkot benar-benar makhluk khas Indonesia. Ciri-cirinya adalah: (1) Berhenti dan belok semau gue, alias dimana aja, termasuk di bawah plang “Dilarang Parkir,” (2)orang merokok didalamnya yang sempit itu, (3) dan yang terbaru, pengamen. Karena lahan ngamen sudah semakin sempit, angkot pun akhirnya dipake ngamen juga.
Kebanyakan asal genjreng, lagu kemana musik kemana, dan seperti foto diatas nyanyinya keluar lagi, jadi bukan untuk diperdengarkan kepada hadirin penumpang mercedes rakyat itu.
No 6.
Nikmaaat …… makan nasi liwet dan makan berjamaah di atas daun. Lambang
demokrasi, egalitarianisme, keadilan, transparansi, persamaan hak, kebersamaan, kesetaraan dan lain-lain. Begitu banyak nilai-nilai universal yang terkandung dalam“the great culture of ngaliwet” ini. An unimaginable joy!! Sayang, banyak orang memandang sebelah mata.
No 7.
Inilah tamu setia yang khas datang ke Indonesia setiap musim hujan. Musim
kering, air surut, musim hujan pasti…pasti… dan pasti banjir. Gituuuu…. aja terus sepanjang tahun!! Akibat pembangunan yang tidak terencana dan tidak dikendalikan, begitulah hasilnya. Di negara lain, ada juga dong banjir, tapi umumnya tidak terduga, misalnya karena badai topan dsb. Tapi indahnya Indonesia, banjir itu rutin alias selal always, tidak oleh badai, tapi oleh kekhasan Indonesia saja. Kalau musim hujan datang, pasti banyak banjir dimana-mana. Jangan tanya pemerintah lah, kesalahkaprahan
pembangunan pemukiman sudah sangat parah, Coba gimana kita tidak bangga? Hidup Indonesia!!
No 8.
Pesta rakyat Agustusan. Walaupun banyak yang mengkritik, peringatan
kemerdekaan bangsa kok acaranya hanya gini-gini aja, kurang bermakna. Biarin aja! Jaman kolonial kita gak bisa beginian. Gawat, bisa di dor sama kumpeni!! Mau??
Jangan sentimenlah, yang penting rakyat senang. Kapan pemerintah dan pejabat kita akan menyenangkan rakyat?? Kapan? Ayo jawab?? Gak bisa jawab kan?? Ya iyya laah….. wong mereka cuma mikirin perutnya sendiri.
No 9.
Ini yang khas dari kuda Indonesia yang sekarang gak mau makan rumput lagi
karena sudah berganti dengan bensin/premium. Spesies ini, dari Medan hingga Jayapura, memiliki ciri-ciri yang sama: bergimung seperti lalat, melabrak lampu merah, majunya nyerempet-nyerempet, kalau lagi macet trotoar jadi alternatif, di stopan menuhin zebra cross hak para pejalan kaki dan melaju melawan arah. Karena produksinya tidak diatur, jalur khusus tidak dibuatkan, penegakkan hukum hanya soal tilang lalu polisi dapet duit, pengaturan sepeda motor akhirnya menjadi sangat susah dan rumit untuk rapih dan tertib. Hidup di Indonesia benar-benar merdeka. Hidup Indonesia …
No 10.
Di Indonesia, budaya antri adalah sangat mahal, karena mahal dan jarang
ditemukan ketertiban berantri, jadinya ya khas Indonesia. Antri baru hanya ada di lembaga-lembaga modern seperti bank, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus dll. Tapi berapa persen itu? Itu hanya pemandangan kecil di wilayah perkotaan, sedangkan kota-kota hanyalah titik-titik di negara besar Indonesia. Umumnya, di masyarakat terutama di pedesaan dan wilayah rurban (desa-kota) masih susah dengan budaya antri. Dan ada yang menarik, kalau pun masyarakat kita antri, biasanya badannya berdekatan, sampai kena dan bersentuhan. Ini sesuatu yang tidak ada di negara maju. Apalagi bila sudah ngantri kebutuhan pokok. Kesadaran rendah, penduduk yg terlalu banyak dan lahan yang sempit semua menyatu menjadi adonan sering susah untuk di atasi. Kalau Anda, tidak merasakan ini khas Indonesia, coba sekali2, jangan diam di kantor mewah dan modern saja, di tempat-tempat yang nyaman saja, sekali2 ke daerah, ke terminal, ke tempat2 berjubel menyatu dengan
masyrakat kecil agar merasakan aslinya indonesia.
Kesimpulannya TS TETAP CINTA INDONESIA
ane butuh cendol gan,, belum pernah rasain cendoll
sumur
Sebuah suguhan kultural yang menarik dan nikmat dipandang. Selamat menikmati!!
No 1.
Spoiler for indo:
Berjualan dimana saja selagi ada tempat. Bahaya? Nomor tujuh!! Gak ada aturan kok. Selama pemerintah membiarkan dan tidak menyediakan sarananya berarti boleh, ya gak? gitu aja repot
No 2.
Spoiler for indo:
Ini juga khas Indonesia, setidaknya saya tidak pernah menemukan atau nonton di TV luar negeri, anak-anak dibawah umur mengemis di setiap stopan jalan. Keluarga miskin yang tidak diurus oleh negara sebagaimana diamanatkan UUD 1945, memanfaatkan anak-anaknya mengemis. Dinas sosial tidak kelihatan geraknya. Anjal stopan nampaknya adalah khas Indonesia. Kesulitan bertahan hidup membuat mereka kemana saja bergerak untuk bisa makan dan banyak dari mereka yang menjadikannya profesi.
No 3.
Spoiler for indo:
Ini khas pemukiman elit Indonesia yang disebut kawasan “The Kuw Muh Elite
Village.” Tidak elit gimana, adanya di posat kota metropolitan Jakarta. Disamping komplek elit ini adalah gedung-gedung menjulang tinggi, kapitalisme mengangkang penuh keangkuhan, hutan beton yang keras dan individualisme yang takabur.
Sekelompok manusia yang nekat hidup di tengah keangkuhan itu akhirnya harus hidup dimana saja yang penting bisa tidur … Jakarta dan kota-kota besar Indonesia lainnya menghadapi problem rumit soal urbanisasi yang tidak diatur ini …
No 4.
Spoiler for indo:
Ini yang gak ada di negara maju yang masyarakatnya sering stress berat bahkan sampai bunuh diri. Ngapain bunuh diri, ya gak? Sudah hidup ini cape, bunuh diri lagi.
Bodoh amat! Mendingan begini: gapleh dan begadang semalaman. Yang penting senang! Kayak gak tahu aja. Di Indonesia, kerja keras banting tulang juga tetap aja gak ngaruuh …!! Tetap aja miskin. Kemakmuran ekonomi bukan hak kita, tapi hak
segelintir orang yang dilindungi negara dan hak para koruptor. Kalau orang kayak hidupnya senang karena kebanyakan duit, kenapa kami rakyat kecil gak boleh??
No 5.
Spoiler for indo:
Angkot benar-benar makhluk khas Indonesia. Ciri-cirinya adalah: (1) Berhenti dan belok semau gue, alias dimana aja, termasuk di bawah plang “Dilarang Parkir,” (2)orang merokok didalamnya yang sempit itu, (3) dan yang terbaru, pengamen. Karena lahan ngamen sudah semakin sempit, angkot pun akhirnya dipake ngamen juga.
Kebanyakan asal genjreng, lagu kemana musik kemana, dan seperti foto diatas nyanyinya keluar lagi, jadi bukan untuk diperdengarkan kepada hadirin penumpang mercedes rakyat itu.
No 6.
Spoiler for indo:
Nikmaaat …… makan nasi liwet dan makan berjamaah di atas daun. Lambang
demokrasi, egalitarianisme, keadilan, transparansi, persamaan hak, kebersamaan, kesetaraan dan lain-lain. Begitu banyak nilai-nilai universal yang terkandung dalam“the great culture of ngaliwet” ini. An unimaginable joy!! Sayang, banyak orang memandang sebelah mata.
No 7.
Spoiler for indo:
Inilah tamu setia yang khas datang ke Indonesia setiap musim hujan. Musim
kering, air surut, musim hujan pasti…pasti… dan pasti banjir. Gituuuu…. aja terus sepanjang tahun!! Akibat pembangunan yang tidak terencana dan tidak dikendalikan, begitulah hasilnya. Di negara lain, ada juga dong banjir, tapi umumnya tidak terduga, misalnya karena badai topan dsb. Tapi indahnya Indonesia, banjir itu rutin alias selal always, tidak oleh badai, tapi oleh kekhasan Indonesia saja. Kalau musim hujan datang, pasti banyak banjir dimana-mana. Jangan tanya pemerintah lah, kesalahkaprahan
pembangunan pemukiman sudah sangat parah, Coba gimana kita tidak bangga? Hidup Indonesia!!
No 8.
Spoiler for indo:
Pesta rakyat Agustusan. Walaupun banyak yang mengkritik, peringatan
kemerdekaan bangsa kok acaranya hanya gini-gini aja, kurang bermakna. Biarin aja! Jaman kolonial kita gak bisa beginian. Gawat, bisa di dor sama kumpeni!! Mau??
Jangan sentimenlah, yang penting rakyat senang. Kapan pemerintah dan pejabat kita akan menyenangkan rakyat?? Kapan? Ayo jawab?? Gak bisa jawab kan?? Ya iyya laah….. wong mereka cuma mikirin perutnya sendiri.
No 9.
Spoiler for indo:
Ini yang khas dari kuda Indonesia yang sekarang gak mau makan rumput lagi
karena sudah berganti dengan bensin/premium. Spesies ini, dari Medan hingga Jayapura, memiliki ciri-ciri yang sama: bergimung seperti lalat, melabrak lampu merah, majunya nyerempet-nyerempet, kalau lagi macet trotoar jadi alternatif, di stopan menuhin zebra cross hak para pejalan kaki dan melaju melawan arah. Karena produksinya tidak diatur, jalur khusus tidak dibuatkan, penegakkan hukum hanya soal tilang lalu polisi dapet duit, pengaturan sepeda motor akhirnya menjadi sangat susah dan rumit untuk rapih dan tertib. Hidup di Indonesia benar-benar merdeka. Hidup Indonesia …
No 10.
Spoiler for indo:
Di Indonesia, budaya antri adalah sangat mahal, karena mahal dan jarang
ditemukan ketertiban berantri, jadinya ya khas Indonesia. Antri baru hanya ada di lembaga-lembaga modern seperti bank, kantor-kantor pemerintah dan swasta, kampus dll. Tapi berapa persen itu? Itu hanya pemandangan kecil di wilayah perkotaan, sedangkan kota-kota hanyalah titik-titik di negara besar Indonesia. Umumnya, di masyarakat terutama di pedesaan dan wilayah rurban (desa-kota) masih susah dengan budaya antri. Dan ada yang menarik, kalau pun masyarakat kita antri, biasanya badannya berdekatan, sampai kena dan bersentuhan. Ini sesuatu yang tidak ada di negara maju. Apalagi bila sudah ngantri kebutuhan pokok. Kesadaran rendah, penduduk yg terlalu banyak dan lahan yang sempit semua menyatu menjadi adonan sering susah untuk di atasi. Kalau Anda, tidak merasakan ini khas Indonesia, coba sekali2, jangan diam di kantor mewah dan modern saja, di tempat-tempat yang nyaman saja, sekali2 ke daerah, ke terminal, ke tempat2 berjubel menyatu dengan
masyrakat kecil agar merasakan aslinya indonesia.
Kesimpulannya TS TETAP CINTA INDONESIA
ane butuh cendol gan,, belum pernah rasain cendoll
sumur
0
3K
16
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925KThread•90.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya