TRIBUNNEWS.CM, TOKYO - Tol Jagorawi disebutkan punya tren tengah malam bekalangan ini. Beberapa orang kaya dengan mobil sport, Lamborghini mengajak trek-trekan, balapan di jalan tol tersebut. Mobil yang bisa menang lawan Lambo, dapat uang saku.

Itulah yang terjadi kalau sudah akhir pekan, Sabtu Minggu tengah malam, ungkap seorang sopir taksi berinisial Z kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2014) malam ini saat menggunakan taksi tersebut.

"Saya dan teman diajak trek-trekan, balapan di jalan tol Jagorawi kalau tengah malam, waktu itu Minggu malam belum lama ini," paparnya memulai bercerita sambil menyetirkan mobil taksinya. Tanpa ditanya, dia terus menceritakan pengalaman "asyiknya" kepada Tribunnews.com.

"Semula saya bingung juga lagi jalan santai bersama teman juga sopir Bluebird tahu-tahu ada Lamborghini mendekat, dia membuka kaca jendela, lalu mengajak trek-trekan di Jagorawi. Saya tanya teman, mau gak, ayo aja, maka kita berdua ikut ngebut bersama Lamborghini tersebut bahkan sempat 180 km per jam sempat ditegor operator, ditanya kok cepat banget mau ke mana tuh?"Z pun menjawab lagi buru-buru mau ke Bogor. "Karena operator mau bicara sama tamu saya bilang saja begitu si tamu lagi bobo," katanya.

Setelah balik ke Jakarta lagi, masuk ke kuningan, muter balik, "Si pengemudi Lamborghini hampir tabrakan saking kencang lalu membanting stir ke jalur lambat. Di situlah saya tancap gas bisa mengimbangi dia, lalu kita ke kiri menuju Cawang, Jl. MT Haryono, lalu dia ajak berhenti di Indomobil cawang tersebut."

Pengemudi berhenti sopir taksi Bluebird juga berhenti lalu si pengemudi Lamborghini memberikan uang Rp.100.000,- kepadanya, "Lumayan buat beli bensin, bensin saya turun dua blok langsung bukan main deh," ceritanya lalu tersenyum. Setelah memberikan uang pengemudi Lamborghini juga mengatakan, "Boleh juga lo nyetirnya, gue bakal inget-inget deh, nih ambil uang buat bensin," kata si pengemudi Lamborgini tersebut.

Bukan hanya satu mobil Lamborghini warna pink, tetapi juga kadang-kadang ada yang warna kuning juga mengajak trek-trekan tengah malam di jalan tol Jagorawi.


"Gila deh pak, jalannya kayak setan tuh mobil hilang saya ketinggalan jauh," paparnya lagi sambil tertawa. Tapi dia agak senang juga dan bangga bisa menyaingi dikit saat di jalan umum biasa di Kuningan pulangnya karena dia sempat melambatkan mobil gara-gara hampir menabrak mobil lain.

http://www.tribunnews.com/metropolit...si-di-jagorawi

Sofjan Wanandi Sebut RI Pengimpor Ferrari dan Lamborghini Terbesar Kedua di Dunia

Jakarta - Kalangan pengusaha mendukung langkah pemerintah menaikkan pajak penjualan barang mewah (PPn BM) untuk produk-produk seperti mobil sport hingga pesawat. Apa alasan pengusaha? Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, di saat ekonomi guncang dan dolar menyentuh Rp 11.000, Indonesia tidak seharusnya mengimpor barang-barang yang tidak penting. "Kita harusnya dalam kondisi seperti ini tidak perlu belanja impor yang tidak penting. Kayak impor Ferrari, Lamborghini, dan mobil sport lainnya. Kita itu nomor dua paling tinggi impornya di dunia," ujar Sofjan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Sofjan juga mengatakan, dengan kondisi ekonomi sekarang ini, harus diutamakan impor kebutuhan masyarakat banyak. "Apalagi pembelian pesawat yang banyak itu, kalau perlu kita kurangi juga, utang-utang kita di luar negeri segera cepat diperpanjang kalau nggak nanti kita default nggak bisa bayar, kita harus jaga cashflow kita," kata Sofjan. Dalam rangka menghadapi guncangan ekonomi dengan penguatan dolar yang tembus Rp 11.000, pemerintah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi. Salah satunya adalah meningkatkan pajak penjualan barang mewah untuk sejumlah produk.

[url]http://finance.detik..com/read/2013/08/27/170824/2342172/4/sofjan-wanandi-sebut-ri-pengimpor-ferrari-dan-lamborghini-terbesar-kedua-di-dunia?f990101mainnews[/url]