- Beranda
- Stories from the Heart
Dunia Baruku
...
TS
jimmyjun
Dunia Baruku
Kisah ini menceritakan tentang diriku saat aku memutuskan untuk sekolah dan tinggal di asrama, di suatu pulau yang sangat terpencil nan jauh di sana
Spoiler for Pendahuluan:
Aku merasa hidupku berubah sekali, dulu semenjak aku di TK aku begitu populer, sering dimintai mengisi acara anak-anak, menyanyi di atas panggung, membaca al-Quran, ikut lomba ini lomba itu…banyak banget deh…pokoknya menyenangkan
Tapi semenjak aku masuk SD semua berubah, aku merasa kepopuleranku sirna sudah, ibarat contoh ni mungkin hampir sama seperti Joshua, itu loh artis yang terkenal dengan lagunya “diobok-obok airnya diobok-obok…blablabla”.
Semenjak SD pun kehidupanku flat-flat saja, datar banget rasanya. Aku sering di-bully, diejek…pokoknya menyedihkan banget deh. 6 tahun aku mengalami hidup dengan penuh bully-an.
Menginjak SMP aku menaruh harapan pada perubahan, tapi hidupku kagak jauh beda dengan sebelumnya, manusia tak berdaya, manusia lemah…Huft…
Kalian pernah mengalamin di kudeta gag?
Waktu SMP dulu aku jadi ketua kelas, ya itu sih karena wali kelas yang nunjuk, sumpah sebenernya aku kagak minat jadi ketua kelas, tapi bagaimana lagi…aku harus hormatin keputusan wali kelas…Aku pikir juga ini sebagai ajang pembuktian diri kalau aku bukan manusia lemah.
Pada perlombaan K5, singkatannya apa ya? Kebersihan, Ketertiban, Kerapihan, blablabla…lupa… Dilomba itu aku berusaha sekuat mungkin merubah ruangan kelas menjadi super bersih, tiap pulang sekolah aku selalu bersihin, aku tata bangkunya, aku rapi-in…Hingga pada akhirnya kelas yang aku pimpin menjadi juara….
TAPI beberapa kelas yang lain kagak setuju dengan keputusan itu, mereka meminta penilaian diulang lagi, karena mereka pikir kelas ku jelek, kumuh…OMG…gue sial banget…Pada keputusan akhir, aku kagak jadi menang…Huft
Tapi ada satu hal yang aku inget karena kebodohanku di massa SMP ini…
Pagi jam 5.30 aku mulai mandi siap-siap berangkat sekolah, setelah selesai aku sarapan dan kulihat jam masih menunjukkan pukul 6.15…lama banget sih waktu berjalan…Karena aku pikir masih pagi dan belum waktunya berangkat sekolah aku pun nyapu-nyapu dulu di rumah [maklum anak rajin…hehehe]…
Waktu menunjukkan pukul 6.30…aku pikir waktu begitu lambat jalannya…6.30 waktunya berangkat sekolah, karena waktu masih longgar, jadi aku naik sepeda ke sekolahnya santai saja…sesampainya di depan gerbang sekolah, situasinya begitu sepi banget, aku pikir aku kepagian berangkat sekolah, di depan gerbang pun kagak ada penjaganya, aku masuk sekolah dan OMG... ternyata kelas-kelas sudah mulai pelajaran, kok aku bias telat ya…kan aku berangkatnya jam 6.30, itu masih pagi banget buat berangkat sekolah…aku takut banget masuk kelas, aku nunggu mata pelajaran pertama selesai dulu, setelah pergantian guru aku baru masuk…kan gag kena marah sama gurunya…
Ternyata aku nyampai di sekolah udah jam 8.00….kok bias ya…usut punya usut waktu aku pulang sekolah, aku lihat jam di rumah mati tepat pukul 6.30…pantesan saja waktu terasa lama banget berjalan….huft
3 tahun di SMP yang rasanya flat-flat saja pun sudah usai…
Setelah lulus aku putuskan sekolah di SMK dan tinggal di asrama, tapi SMK-nya ini berada di luar Pulau Jawa, letaknya di pulau kecil di tengah Laut…
Di sinilah perjalanan baruku dimulai…Dunia Baruku…
Tapi semenjak aku masuk SD semua berubah, aku merasa kepopuleranku sirna sudah, ibarat contoh ni mungkin hampir sama seperti Joshua, itu loh artis yang terkenal dengan lagunya “diobok-obok airnya diobok-obok…blablabla”.
Semenjak SD pun kehidupanku flat-flat saja, datar banget rasanya. Aku sering di-bully, diejek…pokoknya menyedihkan banget deh. 6 tahun aku mengalami hidup dengan penuh bully-an.
Menginjak SMP aku menaruh harapan pada perubahan, tapi hidupku kagak jauh beda dengan sebelumnya, manusia tak berdaya, manusia lemah…Huft…
Kalian pernah mengalamin di kudeta gag?
Waktu SMP dulu aku jadi ketua kelas, ya itu sih karena wali kelas yang nunjuk, sumpah sebenernya aku kagak minat jadi ketua kelas, tapi bagaimana lagi…aku harus hormatin keputusan wali kelas…Aku pikir juga ini sebagai ajang pembuktian diri kalau aku bukan manusia lemah.
Pada perlombaan K5, singkatannya apa ya? Kebersihan, Ketertiban, Kerapihan, blablabla…lupa… Dilomba itu aku berusaha sekuat mungkin merubah ruangan kelas menjadi super bersih, tiap pulang sekolah aku selalu bersihin, aku tata bangkunya, aku rapi-in…Hingga pada akhirnya kelas yang aku pimpin menjadi juara….
TAPI beberapa kelas yang lain kagak setuju dengan keputusan itu, mereka meminta penilaian diulang lagi, karena mereka pikir kelas ku jelek, kumuh…OMG…gue sial banget…Pada keputusan akhir, aku kagak jadi menang…Huft
Tapi ada satu hal yang aku inget karena kebodohanku di massa SMP ini…
Pagi jam 5.30 aku mulai mandi siap-siap berangkat sekolah, setelah selesai aku sarapan dan kulihat jam masih menunjukkan pukul 6.15…lama banget sih waktu berjalan…Karena aku pikir masih pagi dan belum waktunya berangkat sekolah aku pun nyapu-nyapu dulu di rumah [maklum anak rajin…hehehe]…
Waktu menunjukkan pukul 6.30…aku pikir waktu begitu lambat jalannya…6.30 waktunya berangkat sekolah, karena waktu masih longgar, jadi aku naik sepeda ke sekolahnya santai saja…sesampainya di depan gerbang sekolah, situasinya begitu sepi banget, aku pikir aku kepagian berangkat sekolah, di depan gerbang pun kagak ada penjaganya, aku masuk sekolah dan OMG... ternyata kelas-kelas sudah mulai pelajaran, kok aku bias telat ya…kan aku berangkatnya jam 6.30, itu masih pagi banget buat berangkat sekolah…aku takut banget masuk kelas, aku nunggu mata pelajaran pertama selesai dulu, setelah pergantian guru aku baru masuk…kan gag kena marah sama gurunya…
Ternyata aku nyampai di sekolah udah jam 8.00….kok bias ya…usut punya usut waktu aku pulang sekolah, aku lihat jam di rumah mati tepat pukul 6.30…pantesan saja waktu terasa lama banget berjalan….huft
3 tahun di SMP yang rasanya flat-flat saja pun sudah usai…
Setelah lulus aku putuskan sekolah di SMK dan tinggal di asrama, tapi SMK-nya ini berada di luar Pulau Jawa, letaknya di pulau kecil di tengah Laut…
Di sinilah perjalanan baruku dimulai…Dunia Baruku…
Spoiler for Menapak Kaki di Tanah Asing:
Setelah lulus dari SMP aku memutuskan melanjutkan sekolah di SMK, beberapa orang bertanya mengapa aku memilih sekolah di SMK dari pada sekolah di SMA, karena anggapan kebanyakan orang pada saat itu sekolah SMK kualitasnya sangat buruk dan tidak banyak diminati kebanyakan pelajar daripada SMA. Ya…itu anggapan mereka sih, tapi menurutku SMK itu jauh lebih trampil daripada SMA, pelajaran di SMK pun sama dengan pelajaran di SMA, malah lebih banyak pelajaran di SMK daripada SMA, karena ada pelajaran keahlian khususnya, itu alasanku mengapa aku melanjutkan sekolah di SMK.
Aku diterima sekolah di SMK dengan program beasiswa, dengan resiko aku harus tinggal di asrama sekolah, ya…karena sekolah ini jauh dari rumah, bahkan harus menyebrang laut selama 6 jam waktu perjalanan dengan menggunakan kapal ferry. Sebelumnya aku belum pernah mendengar bahkan berkunjung di Kepulauan ini, karena pada jaman itu informasi sangat sulit didapat dan belum ada internet seperti saat ini, yang ada di bayanganku adalah tempat ini sangat asik seperti Pulau Bali dengan pantai yang bersih dan pasir putihnya, yah…aku masih membayang-bayangkan tempat ini seperti apa dan setiap hari aku pasti akan berenang karena aku sangat cinta dengan pantai dan laut.
Menjelang keberangkatan aku sudah persiapkan semua perbekalan, emak ku yang sangat baik membawakanku perbekalan sehari-hari, seperti; sabun, pasta gigi, shampoo, beras, gula, kopi, teh, bahkan bumbu-bumbu masak. Ya…ampun pikirku ini sangat berlebihan, itulah emak ku, beliau sangat perhatian sekali. Yang menjadi kekhawatiran keluargaku adalah pada saat itu Aceh habis tertimpa bencana Tsunami, keluargaku takut, kalau aku entar kena Tsunami seperti di Aceh, karena sekolahku sangat dekat dengan laut, tapi aku berusaha meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja.
Pada hari keberangkatanku perasaanku sangat campur aduk sepertinya, di lain sisi aku sangat senang dengan perjalanan baruku, di lain sisinya aku sedih karena harus meninggalkan orang tuaku. Pagi itu aku berangkat menuju pelabuhan, aku lihat sebuah kapal ferry besar berlabuh di sana, ini pertama kalinya aku naik kapal ferry, aku sangat khawatir sekali, karena perjalanan ini penuh dengan resiko. Kapalnya sangat besar dengan bau khasnya, bayangkan 6-10 truk kecil bisa masuk ke dalam kapal, bagiku ini sangat luar biasa karena aku baru pertama kali melihatnya. Ketika klakson kapal mulai berbunyi yang memberi tanda kalau kapal akan segera berangkat, aku mulai dengan berdo’a semoga perjalananku selamat sampai tujuan. Di dalam kapal aku hanya duduk sambil melihat tayangan televisi, aku takut kalau aku mabuk laut seperti kalau aku naik bus, ternyata sampai pada setengah perjalananpun aku tidak mabuk. Di setengah perjalanan kapal berada di tengah laut, aku tidak melihat apapun kecuali lautan yang sangat luas, aku sangat senang sekali melihat pemandangan ini, laut yang luas dan biru, aku seperti pelaut saja rasanya. Dalam lamunku memandang lautan yang biru, tiba-tiba aku melihat gerombolan ikan besar berenang di permukaan laut dan sesekali melompat ke udara, ya ampun…..ternyata itu lumba-lumba….Woow…..aku sangat heran melihatnya, ini pertama kalinya aku melihat lumba-lumba di alamnya, biasanya aku melihat lumba-lumba di pertunjukan sirkus lumba-lumba saja. Aku sangat senang sekali dengan hal-hal baru yang aku jumpai.
Pada perjalanan yang hampir sampai, aku lihat sebuah pulau dengan pegunungannya dari kejauhan di atas kapal, itu pulau yang aku tuju, pulau itu sangat indah dari kejauhan, ini juga merupakan sesuatu yang pertama kali aku lihat. Aku tidak sabar ingin cepat-cepat melihat-lihat di sana. Saat kapal merapat ke dermaga pelabuhan, aku lihat banyak pulau-pulau mengelilingi pulau utamanya, ada pegunungan kecil di pulau utamanya dengan hutan yang hijau dan pohon kelapa yang tumbuh di sisi-sisi pantainya. Saat aku tengok ke bawah laut, airnya sangat jernih sekali, bahkan aku bias melihat karang-karang dan tumbuhan laut di bawahnya, aku juga melihat ikan-ikan laut yang warna-warni, sampai aku heran dan tertariknya dengan ikan-ikan itu, aku coba jatuhkan roti bekal perjalananku kearah laut dan ikan-ikan yang indah itu berebutan memakannya.
Aku beranjak keluar dari tempat duduk ku di kapal, karena kapal telah berlabuh di dermaga, aku lihat pulau ini sangat perawan dan saat aku menginjakkan kaki pertamaku di sana aku mengirup udara yang segar panjang-panjang dengan perasaan lega dan penasaran dengan isi di dalam pulau dan hal-hal baru yang akan aku lewati.
Inilah perjalanan baruku, menapak kaki di tanah asing…….
Aku diterima sekolah di SMK dengan program beasiswa, dengan resiko aku harus tinggal di asrama sekolah, ya…karena sekolah ini jauh dari rumah, bahkan harus menyebrang laut selama 6 jam waktu perjalanan dengan menggunakan kapal ferry. Sebelumnya aku belum pernah mendengar bahkan berkunjung di Kepulauan ini, karena pada jaman itu informasi sangat sulit didapat dan belum ada internet seperti saat ini, yang ada di bayanganku adalah tempat ini sangat asik seperti Pulau Bali dengan pantai yang bersih dan pasir putihnya, yah…aku masih membayang-bayangkan tempat ini seperti apa dan setiap hari aku pasti akan berenang karena aku sangat cinta dengan pantai dan laut.
Menjelang keberangkatan aku sudah persiapkan semua perbekalan, emak ku yang sangat baik membawakanku perbekalan sehari-hari, seperti; sabun, pasta gigi, shampoo, beras, gula, kopi, teh, bahkan bumbu-bumbu masak. Ya…ampun pikirku ini sangat berlebihan, itulah emak ku, beliau sangat perhatian sekali. Yang menjadi kekhawatiran keluargaku adalah pada saat itu Aceh habis tertimpa bencana Tsunami, keluargaku takut, kalau aku entar kena Tsunami seperti di Aceh, karena sekolahku sangat dekat dengan laut, tapi aku berusaha meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja.
Pada hari keberangkatanku perasaanku sangat campur aduk sepertinya, di lain sisi aku sangat senang dengan perjalanan baruku, di lain sisinya aku sedih karena harus meninggalkan orang tuaku. Pagi itu aku berangkat menuju pelabuhan, aku lihat sebuah kapal ferry besar berlabuh di sana, ini pertama kalinya aku naik kapal ferry, aku sangat khawatir sekali, karena perjalanan ini penuh dengan resiko. Kapalnya sangat besar dengan bau khasnya, bayangkan 6-10 truk kecil bisa masuk ke dalam kapal, bagiku ini sangat luar biasa karena aku baru pertama kali melihatnya. Ketika klakson kapal mulai berbunyi yang memberi tanda kalau kapal akan segera berangkat, aku mulai dengan berdo’a semoga perjalananku selamat sampai tujuan. Di dalam kapal aku hanya duduk sambil melihat tayangan televisi, aku takut kalau aku mabuk laut seperti kalau aku naik bus, ternyata sampai pada setengah perjalananpun aku tidak mabuk. Di setengah perjalanan kapal berada di tengah laut, aku tidak melihat apapun kecuali lautan yang sangat luas, aku sangat senang sekali melihat pemandangan ini, laut yang luas dan biru, aku seperti pelaut saja rasanya. Dalam lamunku memandang lautan yang biru, tiba-tiba aku melihat gerombolan ikan besar berenang di permukaan laut dan sesekali melompat ke udara, ya ampun…..ternyata itu lumba-lumba….Woow…..aku sangat heran melihatnya, ini pertama kalinya aku melihat lumba-lumba di alamnya, biasanya aku melihat lumba-lumba di pertunjukan sirkus lumba-lumba saja. Aku sangat senang sekali dengan hal-hal baru yang aku jumpai.
Pada perjalanan yang hampir sampai, aku lihat sebuah pulau dengan pegunungannya dari kejauhan di atas kapal, itu pulau yang aku tuju, pulau itu sangat indah dari kejauhan, ini juga merupakan sesuatu yang pertama kali aku lihat. Aku tidak sabar ingin cepat-cepat melihat-lihat di sana. Saat kapal merapat ke dermaga pelabuhan, aku lihat banyak pulau-pulau mengelilingi pulau utamanya, ada pegunungan kecil di pulau utamanya dengan hutan yang hijau dan pohon kelapa yang tumbuh di sisi-sisi pantainya. Saat aku tengok ke bawah laut, airnya sangat jernih sekali, bahkan aku bias melihat karang-karang dan tumbuhan laut di bawahnya, aku juga melihat ikan-ikan laut yang warna-warni, sampai aku heran dan tertariknya dengan ikan-ikan itu, aku coba jatuhkan roti bekal perjalananku kearah laut dan ikan-ikan yang indah itu berebutan memakannya.
Aku beranjak keluar dari tempat duduk ku di kapal, karena kapal telah berlabuh di dermaga, aku lihat pulau ini sangat perawan dan saat aku menginjakkan kaki pertamaku di sana aku mengirup udara yang segar panjang-panjang dengan perasaan lega dan penasaran dengan isi di dalam pulau dan hal-hal baru yang akan aku lewati.
Inilah perjalanan baruku, menapak kaki di tanah asing…….
Diubah oleh jimmyjun 29-10-2020 05:20
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru