TS
therealteenager
Sering Menahan Buang Air Kecil Saat Terjebak Macet? Ini Efek Buruknya !
Quote:
Permisi Agan Sist , Disini ane ingin berbagi Informasi Sesuai judul thread diatas . Informasi Engga banyak Tapi Semoga Bermanfaat .
Quote:
Quote:
PENDAHULUAN
Saat kita dalam keadaan macet / lagi dalam mobil , Pernahkan kalian merasakan kebelet BAK ? Ya saya yakin kalian juga pernah melakukan Hal itu . Tapi tak disangka kebiasaan itu akan merusak diri kalian sedikit demi sedikit , memang tidak begitu terasa rasa sakit itu , Apabila sudah Parah / Sering melakukan hal itu . Entah apa yang akan terjadi
Quote:
Ini Alasanya ..
Quote:
Di musim banjir seperti saat ini, kondisi macet bisa muncul lebih sering dari biasanya. Nah, seringkali rasa ingin buang air kecil muncul dan Anda tak bisa menahannya bukan? Jangan dianggap sepele, jika terjadi terus-menerus bisa berakibat buruk bagi kesehatan tubuh, lho.
"Dalam kondisi normalnya, kandung kemih bisa menampung urine sebanyak 400 cc. Tapi kalau sudah lebih dari itu dan ditahan dalam waktu yang cukup lama bisa menimbulkan risiko infeksi saluran kemih," papar Dr Chaidir A Mochtar, SpU, PhD, spesialis urologi dari RSCM saat berbincang dengan detikHealth.
Infeksi saluran kemih memiliki gejala tertentu, di antaranya disebutkan oleh Dr Chaidir adalah nyeri pada perut bagian bawah, muncul rasa perih saat buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil juga menjadi lebih sering namun dengan volume yang sedikit. Jika sudah memiliki gejala seperti ini, segera periksa ke dokter sebelum muncul demam dan nyeri di daerah pinggang.
"Kalau sempat tes urine dulu sebelum ke dokter, jadi bisa sekalian diperiksa hasil tesnya. Nanti akan diperiksa lebih lanjut dan diberikan pengobatan yang tepat sesuai kondisi pasien," tutur Dr Chaidir.
Dilanjutkan oleh Dr Chaidir, selain infeksi saluran kemih, kebiasaan menahan buang air kecil juga bisa membuat otot kandung kemih menjadi kurang sensitif. Kondisi ini muncul karena otot yang ditahan terus-menerus lama-kelamaan menjadi melar.
Dalam kondisi macet memang sangat terpaksa seseorang menjadi harus menahan keinginan buang air kecil. Namun hal ini sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan. "Yang penting saat dalam kondisi tidak macet atau tidak terpaksa ditahan, jangan dibiasakan menahan buang air kecil," terang Dr Chaidir.
Jika dibiarkan terus-menerus, keseringan menahan buang air kecil juga bisa berpengaruh pada kesehatan ginjal. Menahan buang air kecil berarti meningkatkan tekanan pada ginjal, mengakibatkan produksi ginjal menurun dan menjadi bengkak. Dalam hal ini ginjal tak dapat berfungsi semaksimal mungkin dan disebut sebagai gagal ginjal.
"Ya bisa disebut gagal ginjal, meskipun mungkin masih tahap awal. Kalau sudah parah nanti bisa sampai harus cuci darah atau bahkan transplantasi ginjal," terang dr Chaidir.
Quote:
Umumnya menahan kencing akan dilakukan jika anak mengalami pengaruh psikologis, misalnya karena tidak mau kehilangan momen-momen yang mengasyikkan saat sedang bermain. Penyebab lainnya bisa jadi gangguan organik. Misalnya, ketika kencing anak merasa kesakitan.
"Yang sering terjadi, lubang kulup pada anak laki-laki terlalu sempit, sehingga kencing tertahan di sana dan menimbulkan rasa sakit," ujar Stefanus. Rasa sakit inilah yang mendorong anak menahan kencingnya.
Atau, bisa juga karena terjadi kelainan anatomi pada organ kemihnya. Bila anak merasa sangat tidak nyaman, perih seperti tertusuk misalnya, anak pun akan berusaha menghindari rasa sakit itu dengan cara menahan aliran kencingnya. "Kelainan pada anatomi pun punya risiko tinggi untuk menjadi infeksi saluran kemih."
AKIBAT KENCING DITAHAN
Menurut Stefanus, akibat dari kebiasaan menahan kencing adalah infeksi kandung kemih. Masalahnya, air kencing yang bertumpuk di kandung kemih merupakan medium yang sangat baik untuk pertumbuhan kuman dan bakteri. Ingat, air kemih mengandung sisa-sisa pembuangan yang bisa mengandung apa saja yang mudah dihinggapi berbagai kuman.
Ketika terjadi infeksi, banyak hal yang bisa dirasakan anak, seperti rasa perih di pangkal bagian dalam buah zakarnya, sakit perut, mual-mual, sakit pinggang, dan sering kencing tapi kuantitasnya sedikit. Atau mungkin saja gejala yang muncul mirip dengan gejala sakit lainnya, seperti demam, pusing, dan lemas.
Kalau salah satu dari gejala pertama yang muncul, maka dokter dan mungkin orang tua bisa langsung menebak kalau sedang terjadi ketidakberesan dengan bagian kandung kemihnya. Namun kalau gejala yang muncul berupa demam, pusing, atau lemas, bisa saja tidak ditemukan indikator penyebabnya. Untuk itu diperlukan pemeriksaan air kencing di laboratorium. "Dengan pemeriksaan air kencing dapat diketahui terjadi infeksi atau tidak," ungkap Stefanus.
Infeksi pada kandung kemih harus segera diatasi. Bila tidak, kuman dan bakterinya bisa naik ke ginjal melalui saluran ureter. Bisa saja nantinya anak akan mengalami infeksi ginjal dan gagal ginjal. Apalagi infeksi kandung kemih merupakan penyakit urutan kedua setelah infeksi saluran pernapasan pada anak.
Quote:
Diubah oleh therealteenager 29-01-2014 18:35
0
52.7K
Kutip
839
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
24.9KThread•11KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya