Sepanjang tahun 2013, beberapa perkara hukum yang ditangani pengacara Ramdan Alamsyah membuatnya seringkali muncul di media massa. Diantaranya, perkara dilaporkanya artis Adi Bing Slamet atas dugaan pencemaran nama baik oleh mantan guru spiritualnya, Eyang Subur. Pada awal kasus itu, menurut Ramdan Alamsyah yang menjadi kuasa Eyang Subur, artis Adi Bing Slamet telah menuding Eyang Subur mengajarkan aliran sesat kepada para pengikutnya.

Dalam perkara lainnya, Ramdan Alamsyah juga melaporkan pengacara Farhat Abbas ke Polda Metro Jaya terkait dugaan menghina Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama yang biasa dipanggil Ahok melalui media sosial (twitter). Pasalnya, Farhat yang pada perkara ini sempat ditetapkan Penyidik Polda Metro Jaya berstatus tersangka, melalui akun twitternya '@farhatabbaslaw' menulis "Ahok sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke orang umum katanya! Dasar Ahok plat aja diributin! Apa pun platnya tetap Cina."

Baru-baru ini Ramdan Alamsyah juga muncul di media massa terkait pemberitaan kasus Rachmawati Soekarno Putri yang mengadukan sutradara Hanung Bramantyo ke Polda Metro Jaya lantaran mengomentari film "Soekarno: Indonesia Merdeka". Terkait kasus ini, Ramdan Alamsyah yang bertindak sebagai pengacara Rachmawati mengatakan bahwa Hanung diduga mencemarkan nama baik Rachmawati sebagai Ketua Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno.

Sumber:
1. Eyang Subur Laporkan Adi Bing Slamet ke Polri.
2. Eyang Subur Diperiksa Polda Metro.
3. Farhat Abbas Tersangka Penghinaan Wagub DKI.
4. Rachmawati Soekarno Laporkan Sutradara Hanung Bramantyo.

Di akhir 2013 pengacara Susi Tur Handayani banyak diberitakan media massa terkait keterlibatannya pada kasus penyuapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), M. Akil Mochtar. Baik Susi dan Akil pada kasus sengketa Pilkada Lebak ditetapkan sebagai penerima suap dengan Pasal sangkaan Pasal 12 huruf c UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP atau Pasal 6 ayat (2) jo pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP.

Selain Susi dan Akil, KPK menyangka Tubagus dan kawan-kawan sebagai tersangka pemberi suap. Dia disangka dengan Pasal 6 ayat (1) UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP. Tubagus sendiri diketahui sebagai adik kandung dari Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

Susi yang juga kenalan Akil menerima uang dari Tubagus. Uang diserahkan dari F ke Susi di Apartemen Aston lalu disimpan si pengacara di rumah orang tuanya di kawasan Tebet, Jaksel. Lalu dia berangkat ke Lebak tanpa disadari diikuti, tim KPK lalu menangkapnya di Lebak. Karena tak ditemukan uang, tim mencari ke rumah orang tua Susi dan ditemukan uang ratusan ribu rupiah di dalam travel bag bergaris biru dengan total Rp1 miliar untuk diserahkan pada Akil.

Sumber:
1. Terlibat Suap Ketua MK, Advokat Terancam Dipecat.
2. Majelis Kehormatan Segera Bahas Nasib Ketua MK.

Palmer Situmorang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) sebagai pengacara pribadi dan keluarga. Berita seputar pengangkatan Palmer Situmorang sebagai pengacara presiden ini membanjiri media pada Desember 2013.

Palmer didampingi dua orang advokat lainnya yakni Hafzan Taher dan Bahtiar Sitanggang. Tim pengacara SBY ini akan ‘meladeni’ segala pemberitaan atau tudingan miring yang berujung fitnah. Hafzan Taher mengatakan, presiden merasa memerlukan jasa advokat untuk melindungi nama baik dirinya dan keluarga. Belakang ini banyak pemberitaan dan pernyataan yang dibuat oleh orang-orang tertentu yang tidak benar, tidak berdasakan fakta yang pada akhirnya mencemarkan nama baik presiden. Jika dibiarkan, hal itu akan menjadi bola liar dan berujung fitnah.

Palmer lahir di Aceh Tenggara 14 Juli 1958, menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana Jakarta tahun 1983 dan pendidikan S2 dengan predikat Cum Laude pada Program Pasca Sarjana Bidang Hukum Pidana pada Universitas Padjajaran Bandung tahun 2004.

Sumber:
1.Merasa Sering Difitnah, SBY Tunjuk Pengacara.
2.http://www.palmersitumorang.com/palmer1.html.

Siapa yang tak kenal dengan sosok Farhat Abbas? Wajahnya menjadi langganan berita di televisi, baik itu yang terkait dengan masalah hukum maupun yang menjadi konsumsi infotainment. Awalnya, publik mungkin hanya mengenal profil alumni Universitas Pasundan Bandung ini sebagai suami dari penyayi Nia Daniaty dan berbagai kasus affair yang melingkupi dirinya.

Belakangan, anak dari mantan hakim agung Abbas Said ini mulai menghiasi pemberitaan media terkait dengan isu-isu yang jauh dari dunia selebriti. Misalnya saja, di dunia hukum, Farhat pernah mengejutkan publik dengan niatnya untuk melamar menjadi komisioner KPK di tahun 2010. Setelah gagal lolos di KPK, Farhat kembali bermanuver, kali ini di dunia politik, dengan menyatakan dirinya sebagai calon presiden Indonesia dari jalur independen. Namun niatnya kandas karena MK tidak mengabulkan judicial review atas UU Pilpres.

Di tahun 2013, Farhat lagi-lagi menegaskan pamornya sebagai newsmaker. Seperti biasa, bukan karena profesinya sebagai pengacara, melainkan karena komentarnya terhadap Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui media sosial Twitter, yang kemudian berujung pada pelaporan dirinya ke Polda Metro Jaya oleh Anton Medan. Ia berupaya menghindar dari jeratan kasus ini dengan mengajukan judicial review ke MK atas Pasal 28 ayat (2) UU ITE.

Manuver terakhirnya, lagi-lagi dibuat di media sosial Twitter. Pengacara yang pernah mencalonkan diri sebagai bupati Kolaka Sulawesi Tenggara ini, berkonflik dengan keluarga Ahmad Dhani di akhir tahun 2013. Farhat menyatakan siap untuk melakukan duel tinju dengan Al, anak sulung Ahmad Dhani.

Sumber:
1. Mimpi Farhat Abbas Jadi Capres Kandas.
2. Jadi Tersangka, Farhat Abbas Gugat UU ITE.
3. Ahmad Dhani dan Farhat Abbas Saling Lapor.

Mario C. Bernardo, advokat dari kantor hukum Hotma Sitompoel Associates, beberapa bulan belakangan ini namanya menjadi perhatian publik. Mario, terbukti melakukan suap kepada pegawai non-aktif Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung, Djodi Supratman, sebesar Rp150 juta, melalui Deden dengan tujuan untuk diberikan kepada Suprapto, Staf Hakim Agung Andi Abu Ayub Saleh.

Pemberian uang tersebut guna mengurus kasasi perkara penipuan atas nama Hutomo Wijaya Ongowarsito. Uang tersebut dimaksudkan agar perkara kasasi yang menyeret Hutomo diterima oleh majelis hakim agung. Bahkan, uang tersebut diharapkan dapat menyeret Hutomo ke penjara sebagaimana memori kasasi jaksa penuntut umum.

Permintaan untuk menyeret Hutomo datang dari klien terdakwa, yakni Direktur PT Grand Wahana Indonesia, Koestanto Hariyadi Widjaja dan Sasan Widjaja. Dalam fakta persidangan terungkap bahwa keduanya menyanggupi akan memberikan uang agar kasasi dapat diterima majelis hakim agung.

Atas kasus tersebut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memvonis bersalah Mario. Mario dihukum empat tahun penjara. Namun, majelis hakim tak mengabulkan tuntutan jaksa agar izin praktik Mario sebagai advokat dicabut. Majelis hakim menyerahkan pencabutan izin praktik itu kepada PERADI.

Sumber:
1. PERADI Belum Akan Cabut Izin Praktik Mario.
2. Pegawai MA Divonis Dua Tahun Penjara.
3. Pencabutan Hak Praktik Advokat Mario Diserahkan ke PERADI.

Seluruh informasi yang disediakan oleh tim hukumonline.com dan diposting di Forum Melek Hukum pada website KASKUS adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pengetahuan saja dan tidak dianggap sebagai suatu nasihat hukum. Pada dasarnya tim hukumonline.com tidak menyediakan informasi yang bersifat rahasia, sehingga hubungan klien-advokat tidak terjadi. Untuk suatu nasihat hukum yang dapat diterapkan pada kasus yang sedang Anda hadapi, Anda dapat menghubungi seorang advokat yang berpotensi.