- Beranda
- Berita dan Politik
5 Kasus Bagasi Hilang Saat Terbang Dengan LION AIR
...
TS
Mr.Josh.Ganteng
5 Kasus Bagasi Hilang Saat Terbang Dengan LION AIR
Quote:
Kasus bagasi hilang di maskapai Lion Air kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah Titi Yusnawati, istri Kasat I Direktorat Narkoba Polda Kalbar AKBP Fransetyono.
Titi kehilangan sejumlah perhiasan yang disimpan di dalam koper saat penerbangan dengan Lion Air JT 715 dari Pontianak tujuan Jakarta, Jumat (3/1).
Bukan kali ini saja kasus bagasi hilang terjadi, khususnya untuk maskapai Lion Air. Bahkan beberapa kasus pun sampai masuk ke ranah hukum, baik perdata maupun pidana.
Berikut 5 kasus tersebut:
1. Bagasi Robert hilang, Lion Air dihukum bayar Rp 19,1 juta
Kasus ini berawal dari perjalanan Robert, bersama istrinya, Ruth Erlin Pujiati, pada 12 Juli 2011 dari Medan menuju Semarang dengan Lion Air JT387. Delay 2 jam, pesawat tersebut transit di Jakarta sebelum akhirnya keduanya pindah pesawat Lion Air menuju ke Semarang.
Tak disangka, sesampainya di Jakarta, satu dari tiga travel bag mereka yang dititipkan di bagasi pesawat raib. Atas kehilangan tersebut, keduanya lantas mengajukan klaim ke maskapai Lion Air sebesar Rp 19,1 juta.
Namun, Lion Air hanya berkenan membayar ganti rugi sebesar Rp 2 juta. Kasus ini lantas dibawa ke ranah hukum. Pengadilan Negeri Semarang yang menangani perkara tersebut memutus mengabulkan gugatan penggugat sebagian.
Selain itu, Lion Air dihukum harus membayar ganti rugi Rp 19,1 juta ke penggugat sesuai dengan total kerugian sebenarnya atas kehilangan bagasi tersebut.
Dengan putusan tersebut, pihak Lion Air yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Harris Arthur Hedar, mengajukan upaya hukum berupa kasasi ke MA yang menyatakan bahwa pihak penggugat tidak memiliki hak atau kapasitas untuk menggugat maskapai tersebut. Namun, MA mementahkan kasasi tersebut. MA tetap memerintahkan Lion Air untuk membayar ganti rugi Rp 19,1 juta kepada Robert dan Ruth.
2. Lion Air harus ganti Rp 25 juta atas hilangnya bagasi Herlina
Kasus ini berawal dari perjalanan penumpang Herlina Sunarti menggunakan Lion Air dari Jakarta ke Semarang pada 4 Agustus 2011. Sesampainya Herlina di Bandara Ahmad Yani Semarang, tas Polo hitamnya yang berisi kosmetik dan pakaian hilang.
Setelah laporan ke bagian Lost & Found tak membuahkan hasil, warga Puri Anjasmoro 1-14/7 Semarang itu mengadukan kasusnya ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Semarang.
Dalam mediasi tersebut, Lion Air berjanji akan mengganti Rp 100 ribu/kg sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini jelas ditolak oleh Herlina. Alhasil, BPSK Kota Semarang pada 3 Oktober 2011 menghukum Lion Air mengganti rugi sebesar Rp 25 juta.
Lion Air tetap keberatan dan memilih jalur pengadilan. Pengadilan Negeri (PN) Semarang pada 17 November 2011 memutuskan keberatan PT Lion Mentari Airlines tidak dapat diterima.
Masih tak puas, Lion Air pun mengajukan kasasi ke MA. Tapi, upaya hukum itu tetap kandas.
"Menolak permohonan kasasi PT Lion Mentari Airlines," demikian vonis MA yang diputuskan majelis kasasi Prof Dr Valerine J Kriekhoff, Prof Dr Takdir Rahmadi dan Dr Nurul Elmiyah.
3. Dokter dari Minahasa kehilangan bagasi saat naik Lion Air
Kasus bagasi hilang di pesawat Lion Air kali ini menimpa seorang dokter dari desa Silian Barat, Minahasa Tenggara (Mitra) Sulut, Mobilani Sandag. Sejumlah barang berharga dalam tasnya yang bernilai Rp 8 jutaan raib entah ke mana.
Kasus ini berawal saat pada 16 November 2013, ia terbang dari Palu menuju Manado dengan Lion Air JT 781. Transit di Makassar, Mobilani lalu naik Lion Air JT 778 menuju Manado, Sulawesi Utara.
"Saya kaget saat tiba di Manado semua barang bawaan yang jumlahnya mencapai Rp 8 jutaan sudah tidak kelihatan lagi," kata Mobilani kesal.
Atas kehilangan itu, Mobilani langsung melaporkannya ke kantor pelayanan Lion Air. "Saya sudah lapor ke Lion Air, dan menurut mereka akan diganti. Anehnya, meski demikian pihak Lion Air belum pernah menanyakan berapa kerugian saya. Dan atas kejadian ini, seakan saya merasa dipermainkan oleh mereka," cetus Mobilani.
Mobilani berharap ada perhatian serius dan tanggung jawab dari pihak Lion Air. "Selain barang saya bernilai jutaan rupiah, yang terpenting adalah bagaimana tanggung jawab dan pelayanannya. Itu yang saya minta, tegas Mobilani yang tak memilih jalur hukum.
4. Penumpang Lion Air bagasinya diacak-acak
Nicholas Harianja, penumpang Lion Air di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, kaget bukan kepalang ketika mendapati bagasinya sudah teracak-acak saat tiba di bandara tersebut pada Kamis, 2 Januari lalu.
Nicholas bercerita dia tiba dari Bandara Soekarno Hatta dengan Lion Air JT 0210. "Ketika tiba di Kuala Namu, ternyata tas itu sudah diacak-acak, kata Nicholas kesal.
Nicholas mengaku telah melaporkan persoalan tersebut kepada manajemen Lion Air, namun tidak mendapat respons yang baik. Kasus ini juga belum sampai dibawa ke ranah hukum.
5. Perhiasan milik istri perwira polisi hilang di bagasi Lion Air
Titi Yusnawati, istri Kasat I Direktorat Narkoba Polda Kalbar AKBP Fransetyono, Jumat (3/1), kehilangan sejumlah perhiasan yang disimpan di dalam koper saat penerbangan dengan menggunakan maskapai Lion Air JT 715 dari Pontianak tujuan Jakarta. Perhiasan tersebut hilang saat koper masuk bagasi pesawat.
"Masuk bagasi, sampai Jakarta barangnya hilang," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat AKBP Mukson Munandar saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (4/1).
Mukson membantah perhiasan yang hilang berjumlah miliaran seperti diberitakan sejumlah media.
"Bukan miliaran, Rp 500-an juta. Jangan dibesar-besarkanlah," kata Mukson menambahkan perhiasan yang hilang seperti cincin emas dan jam tangan.
Saat ini, kata Mukson, pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi untuk membongkar pencurian tersebut. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan perhiasan dalam bagasi yang telah dicuri tersebut.
"Perhiasan utuh, tapi belum ada yang mau ngaku," kata Mukson.
Mukson mengatakan, pihaknya saat ini mencurigai tiga orang yang diduga sebagai pelaku. Namun, polisi masih belum bisa menjerat mereka.
"Kita masih cari bukti-bukti tambahan," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Lion Air belum bisa dihubungi. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait tidak mengangkat telepon merdeka.com.
SUMBER
Udah Raja Delay, sekarang Rajanya menghilangkan bagasi penumpang ... sungguh teganya ... tegana ... teganya kau LION AIR ....
Say No To LION AIR
Spoiler for Saran TS:
Mending Naik Ini Ajan Gan
0
10.6K
Kutip
55
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.8KThread•40.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru