Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

oren1987Avatar border
TS
oren1987
KEKASIH ITU BERNAMA PERSIJA
JakOnline- Cinta itu tak melulu saat pandangan pertama, dan itu saya rasakan. Pertama kali menyaksikan persija klub kebanggaan saya bermain tahun 1991, lupa tepatnya tapi lawannya waktu itu adalah Persita Tangerang di Stadion penuh historis, Stadion Menteng yang sekarang beralih fungsi menjadi sebuah taman buah karya kebijakan Sutiyoso saat menjabat Gubernur DKI.
Saat itu saya hanya seorang anak kecil umur 7 tahun, dan belum merasa Persija karena memang belum mengerti benar apa itu sepakbola, di tambah fakta bahwa Bapak saya adalah seorang penggemar PSIS Semarang.

Saya sendiri mulai menyukai Arseto Solo pada waktu itu di karenakan faktor kedaerahan karena kami sekeluarga berasal dari Wonogiri sebuah kabupaten kecil di Jawa Tengah, barulah pada tahun 1997 saya mencoba lebih mengenal Persija, lagi-lagi bukan karena saya mendiami kota ini selama 14 tahun yang jadi alasannya tapi lebih karena uang kontrak 100 juta rupiah mampu membuat Persija memboyong seorang Widodo C Putro dari Petrokimia, ya faktor Widodo lah yg membuat saya “beralih” menjadi seorang pendukung Persija Jakarta hingga saat ini.

Layaknya sebuah kisah romansa,saya mencoba berkenalan dengan pujaan hati yang membuat saya tidak lagi hanya mendengar namanya tapi beralih “melirik” ke elokannya. Saat itu Persija adalah magnet (menurut saya) klub ini punya daya magis luar biasa setidaknya itu yang saya rasakan, restorasi yang dilakukan Bang Yos membuat Persija “tampil beda” dari yang pernah saya tahu selama ini, mulai dari pemain hingga warna jersey pun mengalami perubahan dari merah ber konversi menjadi oranye. Bisa di tebak,saya pun mulai menyukai Persija, menyukai nya dengan segala resiko dan mengaburkan fakta bahwa saya bukanlah seorang Jakarta!! Walau hampir seluruh hidup saya habis di kota ini tapi tetap saya bukanlah orang Jakarta asli tapi itu tak menyurutkan percaya diri saya untuk tetap menyukai kharisma dan kebesaran tim ini (PERSIJA JAKARTA).

Seperti halnya sebuah romansa tingkatan suka itu berubah menjadi cinta, ya saya mencintai klub ini. Cinta yang membuat saya pernah merelakan diri kehilangan pekerjaan di tahun 2001, semifinal liga tahun 2001 lah sebab awalnya, sebuah perintah lembur saya abaikan dan memilih kabur guna melihat tim ini berpeluh di lapangan, tak sia-sia kami menembus semifinal, kegembiraan malam itu ternyata tak berimbas keesokan harinya, ternyata skorsing sudah menunggu, skorsing yang kemudian hanya sebuah pintu keluar yang tertunda,karena seminggu setelah Persija juara saya tak lagi di perkenankan kembali bekerja emoticon-Big Grin

Tahun tahun berikutnya tim ini masih di buai dengan materi pemain kelas wahid, pemain dengan label tim nasional,dan itu menjadikan Persija bukan hanya mendapatkan cinta saya saja tapi juga cinta dari puluhan ribu yang lainnya. APBD adalah sumber dana yang tak akan mengering untuk pembiayaan sebuah klub sepakbola dan semua klub di indonesia merasakannya termasuk Persija kami.

Tiga tahun terakhir persija bermetamorfosis dari sebuah “tim kaya” menjadi tim yang biasa biasa saja, dari tim bertabur bintang menjadi sebuah tim kolektif, apalagi setelah APBD benar benar tak bisa lagi di gunakan untuk membiayai sebuah tim sepakbola apapun alasannya.

Tahun 2011 adalah awal sebuah periode kelam perjalanan cinta saya dan klub ini,pergantian tampuk pimpinan di tubuh federasi sepakbola negeri ini lalu di ikuti dualisme klub membuat perjalanan persija menjadi limbung, puncaknya musim kompetisi tahun ini, kebingungan dan masalah yg seperti datang bergantian membuat kami melangkah dengan satu kaki mengawali kompetisi dan satu kaki lagi tertinggal dengan terbebani masalah yang belum terseleseikan, imbasnya kami kehilangan kapten sekaligus ikon Bambang Pamungkas, juga seorang senior loyalis Leo Saputra,

Kehilangan jendral lapangan, juga tanpa transfer berkelas di tambah lebih dari separuh skuad dalam tim adalah pemain muda yang minim pengalaman hasilnya bisa di tebak persija terpuruk dan terjerembab di dasar klasemen, sebuah pencapain terburuk selama saya mengenal.menyukai dan mencintai tim ini.

Tapi apakah hasil yang membuat kita semua kecewa,kesal dan marah ini membuat cinta saya (dan kita) pada tim membanggakan ini luntur dan pudar? Saya pribadi bilang TIDAK!! dan semoga kalian juga akan berucap sama dengan apa yg saya ucap,karena cinta itu bukan tentang di saat senang,tapi juga di kala susah,bukan melulu tertawa tapi kadang sedih pun mampu terlihat,

CINTA itu bukanlah sebuah cinta kalau tidak ada ujian dan cobaan untuk membuktikan bahwa kita benar-benar cinta, dan kecintaan saya pada PERSIJA JAKARTA akan tetap terjaga walau tim ini terpuruk,terluka bahkan saat Persija terjatuh sampai ke lubang yang paling dalam sekalipun. (Repez/JO)

AKU MENCINTAIMU PERSIJA……..SELALU
0
2.2K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.