- Beranda
- The Lounge
Pertanyaan Untuk Para Wanita [Cowok Cewek Masuk Gan]
...
TS
a.dwisatya
Pertanyaan Untuk Para Wanita [Cowok Cewek Masuk Gan]
Saya lelaki. Saya mendeklarasikan saya lelaki di awal tulisan ini agar paling tidak satu pertanyaan dari rekan-rekan mengapa saya membuat ini terjawab.
Sebenarnya, tulisan ini adalah buah dari berbagai kebingungan yang pernah saya alami selama saya berinteraksi dengan wanita. Tak peduli muda ataupun tua. Tak peduli ibu, tante, kawan, maupun seseorang spesial. Ketika dia adalah seorang wanita, maka banyak pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya.
Pertanyaan pertama adalah tentang Senyum
Sepengetahuan saya, kalian (baca: para wanita) adalah perhiasan dunia yang diciptakan oleh Tuhan. Ya pasti lah untuk menghiasi dunia ini karena tanpa kalian saya yakin dunia takkan indah dari sekarang. Yang ada hanya lelaki-lelaki, kan ngerti, tapi dengan adanya kalian, dunia makin berwarna dan menyenangkan.
Satu hal yang sangat saya suka dan saya bingungkan dari kalian yakni senyuman. Saya sangat suka melihat kalian tersenyum. Suka sekali walaupun terkadang kalian tidak menyadari bagaimana seorang lelaki seperti saya dengan mudahnya menyukai senyuman kalian. Namun, lagi-lagi, sudah sembilan belas tahun lebih beberapa bulan lebih, saya belum bisa mengartikan senyuman dari seorang perempuan dengan tepat. Apakah saya gagal sebagai seorang lelaki? Atau memang senyuman seorang wanita begitu penuh kerahasiaan? Senyum ibu saya, senyum ibu teman saya, senyum teman saya, senyum kamu yang spesial, semuanya tak dapat saya artikan dengan tepat. Saya tak bisa menarik kesimpulan dengan pasti melalui premis-premis yang ada walaupun dengan resolusi. Senyum kalian begitu penuh rahasia.
Terkadang saya melihat kalian tersenyum kala kalian bahagia, ada kalanya saaat kalian sedih, tapi ada kalanya saat saya tak tahu perasaan kalian. Lantas, apa arti sesungguhnya dari senyum kalian? Yang saya tahu, seseorang tersenyum ketika ia bahagia, ya sementara sih saya menganggap senyum kalian adalah tanda kalian bahagia. Namun, ada seseorang yang berkata pada saya bahwa bisa saja seorang wanita tersenyum walaupun padahal hatinya sedang teriris. Lha, kan kontradiktif sekali dengan hipotesis saya. Saya masih bingung. Apalagi saya pernah mendengar lagu yang dalam liriknya diucapkan kalimat yang bunyinya, “…kadang dia tersenyum dalam tangis, kadang dia menangis di dalam senyuman..”. Lagi-lagi saya tambah bingung.
Seseorang juga pernah berkata, “A secret makes a woman woman.”, itu bukan kata-kata dia, tapi dia yang memberi tahu saya. Lantas, apakah memang sebegitu rahasianya seorang wanita? Bahkan senyumnya pun menyimpan berbagai misteri seperti palung Mariana yang begitu dalam. Ah, saya belum tahu. Saya masih mencari jawabannya.
Pertanyaan kedua adalah laki-laki.
Lagi-lagi sepengetahuan saya, kalian adalah makhluk yang sangat ingin diperhatikan dan dihargai. Setuju? Saya tak peduli status sosial kalian, mau seseorang biasa, presiden, direktur, guru, dokter, atau apapun itu, selama kalian wanita pasti kalian menginginkan hal tersebut, alamiah? Mungkin, barulah perbedaan muncul ketika ditanyakan definisi dihargai menurut masing-masing dari kalian, tapi saya tak membahas itu karena ketika saya bertanya pada seribu wanita, bisa saja ada seribu jawaban berbeda.
Apakah engkau merasa berharga ketika ada seorang lelaki yang mengagumimu, menyukaimu, menyayangimu, dan mengejarmu? Yang saya tahu, iya. Kalian akan merasa begitu berharga ketika ada seseorang yang berkorban demi kalian. Setuju? Namun, pernahkah kalian berpikir dari sudut pandang mereka yang berusaha mati-matian mengejar kalian?
Ketika seorang lelaki (mungkin tidak semua) mengejar seorang wanita, ia bertanya-tanya, ”gue punya harga diri gak sih? Udah ditolak juga tapi tetap aja ngejar!”, “Dia ngetes atau apa sih?”. Selain ingin diperhatikan dan dihargai, ada satu hal yang saya tahu tentang wanita yakni ia adalah makhluk yang begitu lembut. Oleh karena itu, dia tidak suka dipaksa. Lantas, ketika ada seorang lelaki yang terus-menerus mengejar kalian, apakah kalian akan merasa dipaksa untuk bersama dia? Kalau ia, kapan kalian berpikir bahwa sebenarnya dia adalah lelaki yang gigih untuk mendapatkan hati kalian? Saya terkadang bingung batas antara gigih(pantang menyerah) dengan memaksakan kehendak, apalagi soal ini. Kalian para wanita lah yang tahu.
Pertanyaan ketiga adalah tentang negasi
Saya sering mendengar cerita dari sahabat saya yang adalah seorang wanita. Ia bercerita tentang keinginannya padahal ketika bersama orang yang ingin ia wujudkan bersama impian tersebut, ia malah berkata berlawanan. Sebenarnya saya juga agak bingung, kapan seorang lelaki harus menelan mentah-mentah ucapan seorang wanita ya dalam artian tetap membaca situasi dan kondisi yang ada.
Ada kalanya seorang wanita berkata, “Aku baik-baik saja” ketika ditanya oleh seseorang padahal nyatanya, dia sedang butuh perhatian lebih dan sedang merasa ada yang salah. Lho, kan jadinya bingung?
Kalau di notasi matematika atau logika, kan enak kita bisa tahu negasi dari sesuatu karena tandanya, nah kalau di kehidupan nyata apalagi berhubungan dengan wanita, dari mana kami tahu? Dari senyum kalian yang mampu membius kami dengan kuatnya? Arti senyum kalian dengan pasti saja kami tidak tahu.
Konklusi
Tulisan ini bukan keluhan atas apa yang saya alami, tapi lebih ke arah media ekspresi pikiran saya selama ini. Saya seorang lelaki yang terus belajar tentang wanita. Belajar bagaimana berinteraksi dengan kalian, memperhatikan kalian, menghargai kalian, memiliki kalian, dan memimpin kalian. Namun, tetap kebingungan itu ada dalam diri saya. Lantas, bila memang kalian adalah wanita, semestinya kalian tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya tersebut.
Bila memang kalian adalah wanita, lantas apa jawab atas pertanyaan-pertanyaan saya tersebut?
Dari seseorang yang selalu belajar, salah satunya tentang wanita.
Source: Bang Satya (dot) com
Buruk.baik.Menginspirasi
*************************************
Ada kawan-kawan kaskuser yang perkiran sama atau malah punya pertanyaan lain? Sok lah dikomen.
Sebenarnya, tulisan ini adalah buah dari berbagai kebingungan yang pernah saya alami selama saya berinteraksi dengan wanita. Tak peduli muda ataupun tua. Tak peduli ibu, tante, kawan, maupun seseorang spesial. Ketika dia adalah seorang wanita, maka banyak pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya.
Pertanyaan pertama adalah tentang Senyum
Sepengetahuan saya, kalian (baca: para wanita) adalah perhiasan dunia yang diciptakan oleh Tuhan. Ya pasti lah untuk menghiasi dunia ini karena tanpa kalian saya yakin dunia takkan indah dari sekarang. Yang ada hanya lelaki-lelaki, kan ngerti, tapi dengan adanya kalian, dunia makin berwarna dan menyenangkan.
Satu hal yang sangat saya suka dan saya bingungkan dari kalian yakni senyuman. Saya sangat suka melihat kalian tersenyum. Suka sekali walaupun terkadang kalian tidak menyadari bagaimana seorang lelaki seperti saya dengan mudahnya menyukai senyuman kalian. Namun, lagi-lagi, sudah sembilan belas tahun lebih beberapa bulan lebih, saya belum bisa mengartikan senyuman dari seorang perempuan dengan tepat. Apakah saya gagal sebagai seorang lelaki? Atau memang senyuman seorang wanita begitu penuh kerahasiaan? Senyum ibu saya, senyum ibu teman saya, senyum teman saya, senyum kamu yang spesial, semuanya tak dapat saya artikan dengan tepat. Saya tak bisa menarik kesimpulan dengan pasti melalui premis-premis yang ada walaupun dengan resolusi. Senyum kalian begitu penuh rahasia.
Terkadang saya melihat kalian tersenyum kala kalian bahagia, ada kalanya saaat kalian sedih, tapi ada kalanya saat saya tak tahu perasaan kalian. Lantas, apa arti sesungguhnya dari senyum kalian? Yang saya tahu, seseorang tersenyum ketika ia bahagia, ya sementara sih saya menganggap senyum kalian adalah tanda kalian bahagia. Namun, ada seseorang yang berkata pada saya bahwa bisa saja seorang wanita tersenyum walaupun padahal hatinya sedang teriris. Lha, kan kontradiktif sekali dengan hipotesis saya. Saya masih bingung. Apalagi saya pernah mendengar lagu yang dalam liriknya diucapkan kalimat yang bunyinya, “…kadang dia tersenyum dalam tangis, kadang dia menangis di dalam senyuman..”. Lagi-lagi saya tambah bingung.
Seseorang juga pernah berkata, “A secret makes a woman woman.”, itu bukan kata-kata dia, tapi dia yang memberi tahu saya. Lantas, apakah memang sebegitu rahasianya seorang wanita? Bahkan senyumnya pun menyimpan berbagai misteri seperti palung Mariana yang begitu dalam. Ah, saya belum tahu. Saya masih mencari jawabannya.
Pertanyaan kedua adalah laki-laki.
Lagi-lagi sepengetahuan saya, kalian adalah makhluk yang sangat ingin diperhatikan dan dihargai. Setuju? Saya tak peduli status sosial kalian, mau seseorang biasa, presiden, direktur, guru, dokter, atau apapun itu, selama kalian wanita pasti kalian menginginkan hal tersebut, alamiah? Mungkin, barulah perbedaan muncul ketika ditanyakan definisi dihargai menurut masing-masing dari kalian, tapi saya tak membahas itu karena ketika saya bertanya pada seribu wanita, bisa saja ada seribu jawaban berbeda.
Apakah engkau merasa berharga ketika ada seorang lelaki yang mengagumimu, menyukaimu, menyayangimu, dan mengejarmu? Yang saya tahu, iya. Kalian akan merasa begitu berharga ketika ada seseorang yang berkorban demi kalian. Setuju? Namun, pernahkah kalian berpikir dari sudut pandang mereka yang berusaha mati-matian mengejar kalian?
Ketika seorang lelaki (mungkin tidak semua) mengejar seorang wanita, ia bertanya-tanya, ”gue punya harga diri gak sih? Udah ditolak juga tapi tetap aja ngejar!”, “Dia ngetes atau apa sih?”. Selain ingin diperhatikan dan dihargai, ada satu hal yang saya tahu tentang wanita yakni ia adalah makhluk yang begitu lembut. Oleh karena itu, dia tidak suka dipaksa. Lantas, ketika ada seorang lelaki yang terus-menerus mengejar kalian, apakah kalian akan merasa dipaksa untuk bersama dia? Kalau ia, kapan kalian berpikir bahwa sebenarnya dia adalah lelaki yang gigih untuk mendapatkan hati kalian? Saya terkadang bingung batas antara gigih(pantang menyerah) dengan memaksakan kehendak, apalagi soal ini. Kalian para wanita lah yang tahu.
Pertanyaan ketiga adalah tentang negasi
Saya sering mendengar cerita dari sahabat saya yang adalah seorang wanita. Ia bercerita tentang keinginannya padahal ketika bersama orang yang ingin ia wujudkan bersama impian tersebut, ia malah berkata berlawanan. Sebenarnya saya juga agak bingung, kapan seorang lelaki harus menelan mentah-mentah ucapan seorang wanita ya dalam artian tetap membaca situasi dan kondisi yang ada.
Ada kalanya seorang wanita berkata, “Aku baik-baik saja” ketika ditanya oleh seseorang padahal nyatanya, dia sedang butuh perhatian lebih dan sedang merasa ada yang salah. Lho, kan jadinya bingung?
Kalau di notasi matematika atau logika, kan enak kita bisa tahu negasi dari sesuatu karena tandanya, nah kalau di kehidupan nyata apalagi berhubungan dengan wanita, dari mana kami tahu? Dari senyum kalian yang mampu membius kami dengan kuatnya? Arti senyum kalian dengan pasti saja kami tidak tahu.
Konklusi
Tulisan ini bukan keluhan atas apa yang saya alami, tapi lebih ke arah media ekspresi pikiran saya selama ini. Saya seorang lelaki yang terus belajar tentang wanita. Belajar bagaimana berinteraksi dengan kalian, memperhatikan kalian, menghargai kalian, memiliki kalian, dan memimpin kalian. Namun, tetap kebingungan itu ada dalam diri saya. Lantas, bila memang kalian adalah wanita, semestinya kalian tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya tersebut.
Bila memang kalian adalah wanita, lantas apa jawab atas pertanyaan-pertanyaan saya tersebut?
Dari seseorang yang selalu belajar, salah satunya tentang wanita.
Source: Bang Satya (dot) com
Buruk.baik.Menginspirasi
*************************************
Ada kawan-kawan kaskuser yang perkiran sama atau malah punya pertanyaan lain? Sok lah dikomen.
0
1.3K
5
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.2KThread•87.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya