Jakarta- "Halo sayang..Kamu sudah makan belum? Makan apa? Pake nasi? Pake nasi dong.. kalau nggak makan nasi nanti sakit kamu..," demikian kata bule dalam serial video Youtube 'How To Act Indonesian' itu sambil seolah-olah bertelepon dengan pacar dengan bahasa Indonesia yang fasih.

Atau dalam video lain, bule itu makan pakai tangan nasi padang yang langsung dibuka dalam bungkusan kertas minyak coklat,"Udah makan belum, sini makan".

Sadar atau tidak itu adalah kebiasaan orang Indonesia secara umum. Bila bertelepon pada orang dekat, selalu menanyakan 'Sudah makan belum?' untuk menunjukkan perhatian. Dan bukan orang Indonesia namanya kalau tidak 'makan nasi'. Dan seringkali makan nasi yang dibeli di warung pinggir jalan langsung dari bungkus kertas cokelatnya.

Lebih memilih ke dukun daripada dokter juga menjadi salah satu topik yang disentil Sacha (Baca: Sasa) Stevenson, pemilik akun yang mengunggah serial video 'How To Act Indonesian'. Kalau patah tulang, lebih memilih ke tukang urut daripada dokter. Ke dokter pun, pasien biasanya selalu diberi antibiotik, tak peduli apa pun penyakitnya.

Seperti akting Sacha yang berperilaku seperti seorang pemotor yang mengalami kecelakaan. "Mak, ini Sacha jatuh dari motor. Cepetan ke sini dong...langsung bawa ke tukang urut, udah banyak darahnya nih... iya," kata Sacha dengan bahasa Indonesia logat Betawi yang medhok berakting jatuh dari motor.

Atau dia memotret orang Indonesia yang berbahasa Inggris masih terbawa logat daerahnya, sehingga huruf 'F', 'V', suka tertukar dengan huruf 'P', atau 'B'. "Ip in my country people use to steal things like henpon or dompet. And many-many people there coming prom pillage," demikian kata Sacha beraksi seperti orang kampung, memakai peci dan kemeja dalam salah satu serial 'How To Act Indonesian'.

Tak cuma 'How To Act Indonesian', saluran Youtube Sacha juga memberikan 'Tips Anti Ribet' di Indonesia. Salah satunya, selalu sedia uang recehan. Sacha berlagak makan di warteg yang murah. Belum sempat makan, sudah ada pengamen, selang beberapa menit ada pengamen lagi. Kalau tidak, orang minta sumbangan. Semuanya diperankan oleh Sacha.

"Mau makan murah jadi mahal kan jatuhnya," gumam Sacha dalam salah satu serial Youtube 'Tips Anti Ribet' itu. Kali lain, dia menyentil ribetnya birokrasi Indonesia mulai dari kantor kelurahan atau kecamatan. Sacha berlagak jadi petugas kecamatan atau kelurahan.

"Sebenarnya gampang, harus dilengkapi KTP, Kartu Keluarga, fotokopi ijazah, fotokopi surat nikah, surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian, surat keterangan RT/RW, surat keterangan sehat dari Puskesmas," kata petugas kelurahan itu dalam salah satu scene berjudul, 'Kalau mau urus surat, lebih baik pakai orang dalam'.

Atau, menyindir orang Indonesia yang ke mana-mana lebih suka pakai motor daripada berjalan kaki, padahal jaraknya sangat dekat.

Video lucu namun sarat kritik sosial ini diperbincangkan di dunia maya. Hingga Senin (28/10/2013), yang menjadi 'Subscriber' di Youtube Sacha mencapai sekitar 17 ribuan orang. Puluhan video Sacha yang terdiri dari beberapa fragmen pendek dalam durasi antara 1 sampai 3 menitan ini rata-rata ditonton belasan ribu hingga ratusan ribu orang.

Tanggapannya pun bermacam-macam. Ada yang menganggapnya lucu, keren, bahkan menuliskan komentar tertawa ngakak 'hahahahahahah'. Namun, ada juga yang nyinyir dan menganggap video ini menjelek-jelekkan Indonesia. Tak cuma di Youtube, gelombang apresiasi juga Sacha terima melalui akun twitternya, @SachaStevenson.

Namun Sacha dalam setiap videonya selalu menampilkan disclaimer seperti ini dalam awalnya 'Tidak semua orang Indonesia seperti ini. Tapi kalau kamu berakting seperti ini kamu seperti orang Indonesia. Ini adalah hal-hal yang aku dengar dan lihat sendiri'. Atau kalau materinya sensitif, Sacha biasanya menjelaskan dirinya tidak bermaksud menyinggung suku atau agama tertentu.

"Ini video tentang Indonesia dari kaca mata orang asing," demikian kata Sacha dalam video promo di laman Youtube-nya.

Nah, dari mana Sacha jeli mengamati lagak lagu orang Indonesia itu? Tunggu artikel selanjutnya.