Siapa sih koruptor itu??? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, koruptor adalah orang yang melakukan korupsi. Sedangkan korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Jadi, meskipuna hasil korupsi itu nggak dinikmati sendiri tetep artinya korupsi.

Sering ya kita mendengar dan melihat berita tentang kasus korupsi yang terjadi di negara kita ini. Katanya sih beritanya yang dilebih-lebihkan. Apa iya sih??? Tahu ah... nilai aja sendiri. Koruptor –koruptor yang ada di berita tersebut adalah para pejabat atau wakil rakyat yang seharusnya menjaga amanat dari rakyat. Meskipun telah dibentuk badan khusus penangulanggan korupsi (KPK, maksudnya) tapi “kegiatan” korupsi tetap saja ada. Nggak tahu deh kapan bakalan “punah”.
Pertanyaannya :”Kenapa korupsi selalu dan selalu ada dan tidak ada yang merasa kapok?”
Kalau menurut ane sih karena hukumannya yang terlalu sangat ringan. Makanya pada nggak kapok dan malah yang belom jadi pengen ikut2an merasakan “nikmatnya” korupsi.
Entah mengapa ada aja cara buat meringgankan hukuman pelaku korupsi. Uh... saat ane nanya pada rumput yang bergoyang, ternyata langit tak mendengar. Eh... itu bukannya judul lagu ya, hahahahahaha....

Ada anehdot lucu yang pernah ane dengar. Di China hukuman bagi koruptor adalah hukuman mati, di Arab dihukum potong tangan, kalau Indonesia dihukum potong massa tahanan. Ah.... aneh-aneh aja ya. Tapi mau dibilang apa itu yang terjadi.

Lihat ke kasus yang pernah terjadi. Si AU yang katanya “Siap digantung” jika korupsi Rp1,00 aja sekarang masih hahahihi, padahal KPK dah menyatkan kalau dia bersalah, malahan sekarang bikin Ormas yg besok dipastiin bakalan jadi parpol. Si AM ketua M* no aktif katanya juga yang pernah bilang bahwa hukuman bagi koruptor adalah “potong jari” juga nggak dipotong tu.
Harusnya sih mereka malu sama omongannya sendiri (kalau mereka masih punya kemal**n, eh punya malu maksudnya). Tapi ya mungkin mereka tu amnesia karena kebanyakan makan HAMBERGER atau PITSA atau GRONTOL mungkin, wkwkwkwkwkwkwk....

Tapi kalau kita sebagai rakyat mau para koruptor dihukum mati, potong tangan, atau minimal potong jari, mimpi aja deh. Hukuman itu nggak bakalan ada di Indonesia. Yakin deh. Kan itu semua ngelanggar HAM. Prettttt....

Lihat aja hukuman cambuk di Aceh yang sudah memperoleh otonomi daerah aja ada yang “mangap” bilang itu melanggar HAM, padahal hukuman cambuk yang diberlakukan di Aceh kan berdasar hukum agama. Lho mau ngatain kalo ajaran agama itu melanggar HAM, dasar tu orang bilang seenaknya aja. Tapi ngomong2 dulu yang bilang seperti itu siapa ya? Tahu ah gelap.

Apa sih maksud dari hukuman itu?



Sebelumnya lihat artinya dulu dari KBBI biar dianggap pinter, wkwkwkwkwk...
Dalam KBBI, hukuman adalah siksa dan sebagainya yang dikenakan kepada orang yang melanggar undang-undang, dsb
Karena hukuman gantung, tembak, penggal, potong jati, potong tangan, bahkan cambuk itu termasuk melanggar HAM (katanya lho...), maka sebaiknya hukuman apa ya yang paling tepat buat para koruptor (untuk selanjutnya ane sebut si K aja, bukan apa2 sih cuman pegel aja kalau harus nulis lengkap terus) agar kapok dan yang “belum” tidak mau ikut-ikutan?

Nah, karena kebetulan dulu ane kuliah di jurusan keguruan, ada mata kuliah BK yang ngebahas hukuman bagi murid. Kita anggap aja si K sebagai murid yang nakal. Nggak paya ya K.
Hukuman itu nggak boleh pakai kekerasan. Jadi, memukul, menampar, sbg itu sebenarnya nggak boleh lho, meskipun ada aja yang ngelakuin. Bukan salah gurunya jugq sih, tapi muridnya aja mungkin yang cukup Jeng Kelin eh njengkelin maksudnya. Harus dicatat bahwa yang namanya hukuman itu dikatakan efektif apabila mencakup dua hal berikut.
1. Penerima hukuman harus merasa “menderita”
2. Penerima hukuman harus merasa kapok dan tidak akan mau melakukan kesalahan lagi alias nggak mau dihukum lagi
Jadi, hukuman itu dikatakan efektif bila mencakup dua hal diatas. Kalau yang dihukum tidak menderita dan tidk kapok jug, berarti hukumannya mubazir. Wah ternyata ane masih ingat juga ya mata kuliah dulu, hehehehehehe....

Jadi, jika dulu ada tersangka K yang sel penjaranya ada kulkas, tivi, ruang karaoke, dan AC dengan alasan dia ngerasa nggak nyaman. Itu adalah alasan yang salah buat dia untuk membela diri. Namanya siapa ya, orangnya wanita seh tapi lupa atau emang ane aja yang males nginget. Orang nggak penting juga, mendingan ngingget personelnya Girl’s Generation aja yang cantik2, wkwkwkwkwkwk......
Tapi gila banget sih tu orang, penjara aja bisa direnovasi jadi kayak gitu. Jujur aja ya, rumah ane, eh rumah bapak ane maksudnya (soalnya ane belum punya rumah bro) aja kalah bos. Nggak ada AC. Cuma kipas angin aja.
Kalau dia ngerasa tersiksa dengan keadaan berarti hukumannya berhasil. Sama kaya GT yang bisa2 sampai ke Bali dengan alasan stress. Kalau di tipi2 sih orang stress itu masuk rumah makan, eh rumah sakit jiwa, kok dia malah mogleng2 ke Bali ya. Kasus...kasus...

Ya ada sih yang ngusulin buat pemiskinan bagi si K, tapi sama aja itu ngelanggar HAM soalnya kan (katanya) tidak semua harta si K itu dari hasil korupsi. Kasihan anaknya sama istrinya jadi ikut miskin. Kasihanilah mereka pak...... Kok kaya pengemis ya. Hahahahahaha.....
Ya mau dibilang apa inilah Indonesia , ada aja orang-orang yang komennya aneh-aneh plus nyebelin. Tapi ane tetep cinta kok sama Indonesia, karena Indonesia tetaplah Indonesia negeri tercinta Kalau ada si K, pejabat yang nggak ngelakuin janjinya saat kampanye dan lain-lain, itu kan merekanya yang jelek bukan Indonesianya. Mereka memang orang Indonesia tapi Indonesia bukanlah mereka. Merdeka!!!!!

Lho kok malah ngelantur sih. OK back to home, eh salah maksudnya kembali ke pembahasan awal. Bahasa Inggrisnya apa ya? Nggak tahu lah, pakai bahasa Indonesia aja. Ntar sok-sokan malah kaya si VP lagi, hahahahaha.....
Lha trus kira-kira apa ya hukuman yang seharusnya diterapin di Indonesia agar dapat diterima semua pihak, tidak melanggar HAM, dan yang paling penting bisa ngebuat mereka kapok plus yang belum jadi mikir berkali-kali dulu sebelum melakukan K.

Berikut adalah hukuman-hukuman yang mungkin bisa diterapin di Indonesia buat para K.
Pertama kali Si K dikasih seragam berupa kaos, celana panjang, dan topi yang ada tulisannya “Indonesia, Maafkanlah Aku”. Yang mau bantu bikin desainnya silahkan aja. Ane nggak jago desain soalnya. Dan berikut bentuk hukumannya

1. Suruh Nyapu Jalanan

2. Suruh Bersihin WC

3. Suruh Ngerawat Hewan di Kebun Binatang

4 Suruh Mbersihin Sungai di Jakarta