- Beranda
- The Lounge
Diploma 4, Gelar Akademik yang "TIDAK" diakui "Lembaga Pemerintah"
...
TS
newmessage
Diploma 4, Gelar Akademik yang "TIDAK" diakui "Lembaga Pemerintah"
Alhamdullillah Hot Thread pertama ane
Halo, agan semua. Sesi curhat kembali lagi bersama ane, newmessage .
Hmm, ini bukan curhatan dari ane, hanya suara - suara dari teman - teman ane yang berkaitan dengan masalah ini.
Sebelum mulai, mari kita berkenalan dengan Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Nah, sekarang apa permasalahannya?
UPDATE ::
UPDATE 2::
Seorang agan kita mengalami kejadian berikut :
UPDATE 3::
Ada yang mau mengklarifikasi sesuatu ni:
UPDATE 4::
UPDATE 5::
Ada masukan dari kaskuser yang juga seorang dosen.
Terima kasih pada agan aktivis69
Dan lebih dari 30K view!
..Lebih dari 75k views!
Terima kasih telah mengikuti Thread ane
..Lebih dari 75k views!
Terima kasih telah mengikuti Thread ane
RATE BINTANG 5 SETELAH BACA
Halo, agan semua. Sesi curhat kembali lagi bersama ane, newmessage .
Hmm, ini bukan curhatan dari ane, hanya suara - suara dari teman - teman ane yang berkaitan dengan masalah ini.
Sebelum mulai, mari kita berkenalan dengan Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Spoiler for Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia:
Ente semua mestinya tau donk Diploma itu apa. Bagi yang belum tau silakan mengintip kesini.
Seperti yang kita semua tahu di Indonesia tingkat pendidikan tinggi dimulai setelah lulus dari masa putih abu - abu (SMA). Dan menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.036/U/1993, di situ disebutkan(walaupun tidak secara eksplisit) tingkatan pendidikan tinggi di Indonesia sebagai berikut :
Perbedaan masing - masing tingkat pendidikan adalah jumlah dari SKS(Satuan Kredit Semester) yang dibebankan kepada mahasiswa/i.
Intitusi Pendidikan Tinggi bukan hanya Universitas dan Politeknik saja lho ya, (bagi yang belum tahu silakan intip Sistem Pendidikan Tinggi, disitu tersebutkan institusi dikti adalah :
Yang secara umum terbagi menjadi 2(dua) macam :
1. Pendidikan Akademik
2. Pendidikan Vokasi
Selain itu semua dapat kita lihat di
Seperti yang kita semua tahu di Indonesia tingkat pendidikan tinggi dimulai setelah lulus dari masa putih abu - abu (SMA). Dan menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.036/U/1993, di situ disebutkan(walaupun tidak secara eksplisit) tingkatan pendidikan tinggi di Indonesia sebagai berikut :
Spoiler for Tingkat Pendidikan:
- Diploma 1 (D1)
- Diploma 2 (D2)
- Diploma 3 (D3)
- Diploma 4 (D4)
- Sarjana 1 (S1)
- Sarjana 2 (S2)
- Sarjana 3 (S3)
Perbedaan masing - masing tingkat pendidikan adalah jumlah dari SKS(Satuan Kredit Semester) yang dibebankan kepada mahasiswa/i.
Intitusi Pendidikan Tinggi bukan hanya Universitas dan Politeknik saja lho ya, (bagi yang belum tahu silakan intip Sistem Pendidikan Tinggi, disitu tersebutkan institusi dikti adalah :
Spoiler for Institusi Pendidikan Tinggi:
- Universitas
- institut
- Sekolah Tinggi
- Politeknik
- Akademi
- Akademi Komunitas
Yang secara umum terbagi menjadi 2(dua) macam :
1. Pendidikan Akademik
2. Pendidikan Vokasi
Selain itu semua dapat kita lihat di
Spoiler for Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri:
- UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 pasal 19
- Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 178/U/2001 Tahun 2001 Tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi Pasal 10 ayat 1
- Kutipan dari UU No:20/2003 perihal SISDIKNAS disini.
- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 036/U/1993 disini.
Nah, sekarang apa permasalahannya?
Spoiler for Diploma 4:
Diploma 4
Di Indonesia(seperti tersebut diatas) dikenal satuan tingkat pendidikan tinggi DIploma-4 dengan gelar akademik Sarjana Sains Terapan (S.St). Yang notabene mempunyai beban studi sebanyak minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 Semester(4 Tahun). Tentunya sepintas sudah terlihat, hal ini sama dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1).
Para lulusan program diploma biasanya menerima gelar Ahli Madya Terapan (AMd). Namun, khusus untuk program diploma-4, gelar alumninya adalah Sarjana Sains Terapan (SST). Gelar ini diberikan sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 178/U/2001 Tahun 2001 Tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi Pasal 10 ayat 1.
Dalam surat pemberitahuan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Djoko Santoso disebutkan, tidak ada perbedaan kualifikasi antara lulusan program Sarjana maupun Diploma - 4.
Berarti disini kita bisa menarik pendapat bahwa
Sekarang ada apa dengan judul thread ini?
Tentu ente semua tahu ya, untuk melamar pekerjaan(secara umum) pihak pencari(perusahaan) akan menyesuaikan dengan ijazah yang kita pakai. Misalnya, ada posisi untuk lulusan D3, berarti lulusan SMA saja tidak bisa mendaftar dan begitu seterusnya.
Nah, sekarang kita lihat kasus seperti ini
Dari iklan lowongan diatas kita lihat masing - masing posisi memiliki syarat tersendiri untuk tingakatan pendidikan minimal.
Berarti sepintas kitas bias menyimpulkan
Namun apa yang terjadi di lapangan, kesimpulan untuk posisi A tidaklah valid. Mengapa?
Karena Diploma 4 tidak diakui setara dengan S1, maka dia hanya bisa mendaftar untuk Posisi B. (Kondisi nyata ane jabarkan dibawah)
Sekarang kita akan membuat daftar singkat mengenai "Pemerintah" yang ane maksud
Sekarang kita masuk ke kasus nyata yang terjadi di lapangan
Dua contoh diatas hanya sebagian kasus yang terjadi di lapangan. Masih banyak sebenarnya kasus serupa yang ada. Tapi terlalu banyak..
So, dengan kasus diatas bisa kita tarik pendapat bahwa Diploma 4 TIDAK diakui setara dengan Sarjana (S1).
Hal ini tentunya sangat disayangkan dan mengecewakan. Lah wong untuk mengambil gelar Diploma 4 butuh waktu 4 tahun dan jumlah SKS yang sama dengan S1 kok, malah tidak diakui setara. Dan yang lebih menyakitkan adalah istilah "downgrade" ke Diploma 3. WTH!
Kenapa...padahal itu aturan pemerintah sendiri, kalau memang tidak akan langsung diakui oleh instansinya sendiri kenapa harus dibuka?.
Ada alasan seperti ini dari salah satu pihak, "Kita belum mau membuka lowongan untuk D4, karena memang belum ada tembusan dari pihak atas .Jadi mungkin tahun depan."
Lah, ini sama saja menyuruh D4 untuk menunggu 1 tahun. Baguslah kalau sudah diterima kerja di tempat lain, nah kalau belum? Apalagi syarat yang diajukan Badan Pemerintah untuk usia itu SANGAT KETAT. Meleset sedikit bisa fail (lihat disini)
Seharusnya Dikti sebagai lembaga Pendidikan Tinggi tertinggi harus dengan serius mengurus masalah ini. Kasihan kan lulusan Diploma 4 yang di PHP oleh beberapa badan usaha favorit pemerintah..
Atau mereka disuruh melamar ke perusahaan asing?LOL
Di Indonesia(seperti tersebut diatas) dikenal satuan tingkat pendidikan tinggi DIploma-4 dengan gelar akademik Sarjana Sains Terapan (S.St). Yang notabene mempunyai beban studi sebanyak minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 Semester(4 Tahun). Tentunya sepintas sudah terlihat, hal ini sama dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1).
Para lulusan program diploma biasanya menerima gelar Ahli Madya Terapan (AMd). Namun, khusus untuk program diploma-4, gelar alumninya adalah Sarjana Sains Terapan (SST). Gelar ini diberikan sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 178/U/2001 Tahun 2001 Tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi Pasal 10 ayat 1.
Dalam surat pemberitahuan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Djoko Santoso disebutkan, tidak ada perbedaan kualifikasi antara lulusan program Sarjana maupun Diploma - 4.
Berarti disini kita bisa menarik pendapat bahwa
Diploma 4 (S.St) setara denganSarjana (S1).........(1)
[/QUOTE]Sekarang ada apa dengan judul thread ini?
Tentu ente semua tahu ya, untuk melamar pekerjaan(secara umum) pihak pencari(perusahaan) akan menyesuaikan dengan ijazah yang kita pakai. Misalnya, ada posisi untuk lulusan D3, berarti lulusan SMA saja tidak bisa mendaftar dan begitu seterusnya.
Nah, sekarang kita lihat kasus seperti ini
Spoiler for Studi Kasus:
Quote:
Iklan Lowongan pekerjaan
1. Posisi A , syarat lulusan minimal S1
2. Posisi B , syarat lulusan minimal D3
3. Posisi C , syarat lulusan minimal SMA
1. Posisi A , syarat lulusan minimal S1
2. Posisi B , syarat lulusan minimal D3
3. Posisi C , syarat lulusan minimal SMA
Dari iklan lowongan diatas kita lihat masing - masing posisi memiliki syarat tersendiri untuk tingakatan pendidikan minimal.
Berarti sepintas kitas bias menyimpulkan
Quote:
1. Posisi A , hanya bisa dilamar oleh lulusan S1 dan/atau setara dan/atau keatas.(D4, S1, S2, S3)
2. Posisi B , hanya bisa dilamar oleh lulusan D3 dan/atau setara dan/atau keatas.(D3, D4, S1, S2, S3)
3. Posisi C , hanya bisa dilamar oleh lulusan SMA dan/atau setara dan/atau keatas.(SMA, SMK, D3, D4, S1, S2, S3)
2. Posisi B , hanya bisa dilamar oleh lulusan D3 dan/atau setara dan/atau keatas.(D3, D4, S1, S2, S3)
3. Posisi C , hanya bisa dilamar oleh lulusan SMA dan/atau setara dan/atau keatas.(SMA, SMK, D3, D4, S1, S2, S3)
Namun apa yang terjadi di lapangan, kesimpulan untuk posisi A tidaklah valid. Mengapa?
Karena Diploma 4 tidak diakui setara dengan S1, maka dia hanya bisa mendaftar untuk Posisi B. (Kondisi nyata ane jabarkan dibawah)
Sekarang kita akan membuat daftar singkat mengenai "Pemerintah" yang ane maksud
Spoiler for "Pemerintah":
- BUMN (PLN, PDAM, Pertamina)
- Kementrian (Kementrian Luar Negeri, Kementrian Keuangan, dan lain - lain)
- Badan Pemerintahan (Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Badan Pengawas Keuangan, dan lain - lain)
Sekarang kita masuk ke kasus nyata yang terjadi di lapangan
Spoiler for Kasus Nyata:
1. Kementrian Keuangan
2. Pertamina
Spoiler for D4 di Kemenkeu:
Kisah ini terjadi di sekitana awal tahun 2013. Konon pada saat itu Kementrian Keuangan mengadakan sosialisasi mengenai CPNS di lingkup Kementrian tersebut. Saat itu bini ane dan teman - teman sekampusnya(lulusan Diploma 4) datang ke acara tersebut, setelah penjelasan ini-itu oleh pembicara dari Kemenkeu sampailah pada sesi tanya jawab. Bini ane pun bertanya
Oke, sekarang kita lihat syarat pendaftaran CPNS di Kemenkeu
Oh, sekarang kita lihat form submission-nya
Ternyata memang benar ucapan dari pembicara di acara sosialisasi di kota Solo itu. Diploma 4 tidak diakui setara dengan Sarjana (S1) di Kementrian Keuangan.
Quote:
Bini Ane(B)
Pembicara(P)
B : "Ibu, saya mau bertanya. Tadi sudah dijelaskna mengenai syarat tingkat pendidikan untuk melamar ke Kemenkeu. Kok saya tidak melihat Diploma 4 ya? Apakah di Kemenkeu tidak mengambil lulusan Diploma 4?"
P : "Hmm, jadi begini mbak. Untuk saat ini kami(red.Kemenkeu) tidak mengakui Diploma 4 setara dengan S1. Jadi Anda bisa mendaftar sebagai Diploma 3"
B : "Jadi kami lulusan Diploma 4 harus downgrade ke Diploma 3 ya bu"
P : "Ya, jadi kami akan mengakui ijazah Anda sebagai ijazah D3 saja"
..percakapan ini sudah melewati proses editing tadpi tidak mengubah sedikitpun inti dari percakapan. Harap dimaklumi.
Pembicara(P)
B : "Ibu, saya mau bertanya. Tadi sudah dijelaskna mengenai syarat tingkat pendidikan untuk melamar ke Kemenkeu. Kok saya tidak melihat Diploma 4 ya? Apakah di Kemenkeu tidak mengambil lulusan Diploma 4?"
P : "Hmm, jadi begini mbak. Untuk saat ini kami(red.Kemenkeu) tidak mengakui Diploma 4 setara dengan S1. Jadi Anda bisa mendaftar sebagai Diploma 3"
B : "Jadi kami lulusan Diploma 4 harus downgrade ke Diploma 3 ya bu"
P : "Ya, jadi kami akan mengakui ijazah Anda sebagai ijazah D3 saja"
..percakapan ini sudah melewati proses editing tadpi tidak mengubah sedikitpun inti dari percakapan. Harap dimaklumi.
Oke, sekarang kita lihat syarat pendaftaran CPNS di Kemenkeu
Spoiler for Pengumuman Rekrutmen Kemenkeu 2013:
Oh, sekarang kita lihat form submission-nya
Spoiler for Form Submission:
Ternyata memang benar ucapan dari pembicara di acara sosialisasi di kota Solo itu. Diploma 4 tidak diakui setara dengan Sarjana (S1) di Kementrian Keuangan.
2. Pertamina
Spoiler for Pertamina:
Tentu ente semua tahu donk, BUMN yang satu ini merupakan salah satu BUMN yang banyak diincar oleh job seeker Indonesia. Kenapalagi kalau bukan karena pendapatan (take home pay) yang luar biasa besar.
Anyway, ada apa dengan BUMN yang satu ini?
Rupa - rupanya mereka juga "Belum" mengakui Diploma 4 sebagai tingkatan yang setara dengan S1.
Lihat saja di website rekrutmennya:
Disitu terlihat jelas bahwa lowongan untuk Diploma 4 sama sekali tidak ada.
Kemudian ane iseng - iseng bertanya ke pihak rekrutmen Pertamina lewat email, dan hasilnya
Dan dari konfirmasi pihak sana sudah menjadi jelas bahwa D4 belum diakui setara S1.
Anyway, ada apa dengan BUMN yang satu ini?
Rupa - rupanya mereka juga "Belum" mengakui Diploma 4 sebagai tingkatan yang setara dengan S1.
Lihat saja di website rekrutmennya:
Spoiler for Pertamina Rekrutmen:
Rekrutmen Pertamina
Note : semua BPS (sebutan Pertamina untuk lowongan setara Sarjana) sama sekali tidak ada Diploma 4. Jadi bukan hanya Akuntansi saja lho.
Note : semua BPS (sebutan Pertamina untuk lowongan setara Sarjana) sama sekali tidak ada Diploma 4. Jadi bukan hanya Akuntansi saja lho.
Disitu terlihat jelas bahwa lowongan untuk Diploma 4 sama sekali tidak ada.
Kemudian ane iseng - iseng bertanya ke pihak rekrutmen Pertamina lewat email, dan hasilnya
Spoiler for Email Pertamina:
Dan dari konfirmasi pihak sana sudah menjadi jelas bahwa D4 belum diakui setara S1.
Dua contoh diatas hanya sebagian kasus yang terjadi di lapangan. Masih banyak sebenarnya kasus serupa yang ada. Tapi terlalu banyak..
So, dengan kasus diatas bisa kita tarik pendapat bahwa Diploma 4 TIDAK diakui setara dengan Sarjana (S1).
Hal ini tentunya sangat disayangkan dan mengecewakan. Lah wong untuk mengambil gelar Diploma 4 butuh waktu 4 tahun dan jumlah SKS yang sama dengan S1 kok, malah tidak diakui setara. Dan yang lebih menyakitkan adalah istilah "downgrade" ke Diploma 3. WTH!
Kenapa...padahal itu aturan pemerintah sendiri, kalau memang tidak akan langsung diakui oleh instansinya sendiri kenapa harus dibuka?.
Ada alasan seperti ini dari salah satu pihak, "Kita belum mau membuka lowongan untuk D4, karena memang belum ada tembusan dari pihak atas .Jadi mungkin tahun depan."
Lah, ini sama saja menyuruh D4 untuk menunggu 1 tahun. Baguslah kalau sudah diterima kerja di tempat lain, nah kalau belum? Apalagi syarat yang diajukan Badan Pemerintah untuk usia itu SANGAT KETAT. Meleset sedikit bisa fail (lihat disini)
Seharusnya Dikti sebagai lembaga Pendidikan Tinggi tertinggi harus dengan serius mengurus masalah ini. Kasihan kan lulusan Diploma 4 yang di PHP oleh beberapa badan usaha favorit pemerintah..
Atau mereka disuruh melamar ke perusahaan asing?LOL
Sekian dan Terima Kasih.
Tolong di Rate 5 supaya pihak atas - atas pada melihat
Tolong di Rate 5 supaya pihak atas - atas pada melihat
UPDATE ::
Spoiler for Update:
Quote:
Original Posted By anan_purple►Pengalaman serupa dirasakan oleh agan Indra_xxx , ini TKPnya Sarjana D4 Tidak Bisa Masuk Kemenkeu.
Semoga Pemerintah lebih bijak lagi
UPDATE 2::
Seorang agan kita mengalami kejadian berikut :
Spoiler for UPDATE 2:
Quote:
[QUOTE=anan_purple;5253fc811f0bc3033d000000]@TS : yang TS tuliskan di atas, jadi sedikit-sedikit paham yang TS rasakan, walau sebenarnya saya mengalami kejadian yang 100% bertolak belakang...
S1 tidak diakui setara D IV, (saya S1)
Sebuah instansi pemerintah yang sebut saja namanya BPS di tahun 2013 ini,
membuka lowongan KSK : Koordinator Statistik Kecamatan untuk D3 dan S1,
sementara Statistisi dibuka hanya untuk D IV Statistik.. kecuali 3 Statistisi Keturunan Papua atau Disable
Dimana lagi sih pendidikan D IV Statistik di Indonesia ???
What a joke man...
dan satu lagi, lowongan Statistisinya bahkantidak ditaruh pengumumannya di http://cpns.bps.go.id/home
Jadi lowongan Statistisinya buat Internal saja ya Om?
Maaf kalau ada yang tersinggung..
S1 tidak diakui setara D IV, (saya S1)
Sebuah instansi pemerintah yang sebut saja namanya BPS di tahun 2013 ini,
membuka lowongan KSK : Koordinator Statistik Kecamatan untuk D3 dan S1,
sementara Statistisi dibuka hanya untuk D IV Statistik.. kecuali 3 Statistisi Keturunan Papua atau Disable
Dimana lagi sih pendidikan D IV Statistik di Indonesia ???
What a joke man...
dan satu lagi, lowongan Statistisinya bahkantidak ditaruh pengumumannya di http://cpns.bps.go.id/home
Jadi lowongan Statistisinya buat Internal saja ya Om?
Maaf kalau ada yang tersinggung..
UPDATE 3::
Ada yang mau mengklarifikasi sesuatu ni:
Spoiler for Update 3:
Quote:
Original Posted By ariefib►
sorry gan, gambar yg pertama agan dapat dr mana?
pernyataan Statistisi dibuka hanya untuk D IV Statistik ane rasa kurang mendasar kalo ngelihat web perekrutan cpns official BPS
ane ke website cuma ketemu gambar ke-2
ane tambahin lg pengumuman resmi ttg formasi statistisi di web cpns.bps.go.id :
kalo ane rasa, justru harus diapresiasi karena mengistimewakan penduduk papua.. dan penyandang disabilitas.
walopun ane jg gak bisa ngedaftar tetep deh
sorry gan, gambar yg pertama agan dapat dr mana?
pernyataan Statistisi dibuka hanya untuk D IV Statistik ane rasa kurang mendasar kalo ngelihat web perekrutan cpns official BPS
ane ke website cuma ketemu gambar ke-2
ane tambahin lg pengumuman resmi ttg formasi statistisi di web cpns.bps.go.id :
kalo ane rasa, justru harus diapresiasi karena mengistimewakan penduduk papua.. dan penyandang disabilitas.
walopun ane jg gak bisa ngedaftar tetep deh
UPDATE 4::
Spoiler for Update 4:
Quote:
Original Posted By prakatak►bismillah..
coba nimbrung gan.
yang omongannya semrawut..pake kata "nanggung"..tolong dipelajari dan dibaca undang-undang yang dicantumin TS di page one..teman-teman yang merasa golongan yang ane sebutin sebelumnya mungkin khilaf, dan semoga dimaafkan segala kekhilafannya..amiinnn..
jujur ane lulusan prodi D4..NRP 7307040002..lulusan PENS-ITS..jurusan Teknik Elektro Industri..
tanpa adanya pembelaan terhadap lulusan D4 atau mengkerdilkan kualitas lulusan S1, mari kembalikan pada faktanya..
LATAR BELAKANG HUKUM :
Keputusan Mendiknas No. 178/U/2001 yang tercantum dalam Surat Keputusan No. 498/E/T/2011 dari Dirjen DIKTI Kemendiknas. Berikut poinnya :
" ..Bahwa kualifikasi lulusan perguruan tinggi Program Diploma 4 sama dengan Sarjana Strata-1 baik yg dari Sekolah Tinggi, Politeknik, Institut, atau Universitas. Diploma 4 merupakan program Vokasional, sedangkan S1 Program Akademik yg mempunyai muatan kredit sama sebanyak minimal 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 Tahun.. "
yang belum tahu artinya sama dengan, tolong belajar KBBI atau balik sekolah lagi dari SD
FAKTA LAPANGAN PEKERJAAN :
faktanya ada beberapa lowongan pekerjaan yang sudah menyetarakan lulusan D4 = S1, baik dari perusahaan swasta, BUMN, dan CPNS.
contoh :
swasta : ASTRA Group (non TOYOTA), Indomobil group, Chevron Oil & Gas Company, KAYABA shockbreaker, dll
(perusahaan yang ane sebutkan ada beberapa senior D4, rekan D4, dan ane sendiri bekerja disana, dengan penggolongan gaji, fasilitas, dan tanggung jawab pekerjaan yang sama dengan S1)
BUMN & CPNS : Jasa Marga, PLN, PTPN, PEMKOT Surabaya, GMF Aero Asia, dll (perusahaan yang ane sebutkan ada beberapa senior dan rekan D4 yang bekerja disana dengan penggolongan gaji, fasilitas, dan tanggung jawab pekerjaan yang sama dengan S1)
Walau begitu, masih banyak juga yang belum mau mengakuinya.
SIAPA YANG SALAH?? :
1. Kementrian Pendidikan
Pemerintah dalam hal ini lembaga terkait pendidikan (MENDIKNAS, MENDIKBUD ato apalah namanya yang setiap ganti menteri/pengurus pusat ganti stempel organisasi tanpa ada gebrakan program pendidikan yang lebih baik..SH*T!!).
Mereka kurang mensosialisasikan "produk-produk" yang mereka lahirkan. Sehingga pada akhirnya pada institusi (swasta dan negeri) yang membuka lowongan pekerjaan kurang tahu adanya para lulusan D4 ini.
Beberapa kali ane mencoba mendaftarkan diri di beberapa perusahaan baik swasta maupun negeri, beberapa personel dari bagian kepegawaian (HRD) yang ane coba bahkan belum tahu apa D4 itu sendiri. DA*N!!
2. Kementrian Tenaga Kerja
Selayaknya juga mereview kembali sistem kepegawaian semua perusahaan yag ada di Indonesia. Jangan cuma ngurusin TKI mulu, udah gitu masih gak becus lagi ngurusinnya. Miris lihat nasib TKI gan..
SUMMARY :
Janganlah kita mendebatkan apa yang sudah ada tolak ukur hukumnya. Marilah kita berdoa bersama agar pemerintah, dalam hal ini kementrian terkait, segera sadar dan kembali berdaya guna sesuai dengan wewenang kementriannya masing-masing.
PESAN MORAL :
Wahai rekan-rekanku sebangsa dan setanah air, sesungguhnya tonggak masa depan negara ini ada di pundak kita bersama!? Apa gak malu Indonesia banyak lulusan sarjananya tapi cuma jadi pegawai doank?? Jadilah pengusaha dan ciptakanlah iklim ekonomi mandiri dan memberdaya.
Jangan sampai negara lain ngetawain kita gan, gara-gara sistem pendidikan Indonesia cuma ngehasilin kuli-kuli kantor terdidik.
alhamdulillah..
coba nimbrung gan.
yang omongannya semrawut..pake kata "nanggung"..tolong dipelajari dan dibaca undang-undang yang dicantumin TS di page one..teman-teman yang merasa golongan yang ane sebutin sebelumnya mungkin khilaf, dan semoga dimaafkan segala kekhilafannya..amiinnn..
jujur ane lulusan prodi D4..NRP 7307040002..lulusan PENS-ITS..jurusan Teknik Elektro Industri..
tanpa adanya pembelaan terhadap lulusan D4 atau mengkerdilkan kualitas lulusan S1, mari kembalikan pada faktanya..
LATAR BELAKANG HUKUM :
Keputusan Mendiknas No. 178/U/2001 yang tercantum dalam Surat Keputusan No. 498/E/T/2011 dari Dirjen DIKTI Kemendiknas. Berikut poinnya :
" ..Bahwa kualifikasi lulusan perguruan tinggi Program Diploma 4 sama dengan Sarjana Strata-1 baik yg dari Sekolah Tinggi, Politeknik, Institut, atau Universitas. Diploma 4 merupakan program Vokasional, sedangkan S1 Program Akademik yg mempunyai muatan kredit sama sebanyak minimal 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 Tahun.. "
yang belum tahu artinya sama dengan, tolong belajar KBBI atau balik sekolah lagi dari SD
FAKTA LAPANGAN PEKERJAAN :
faktanya ada beberapa lowongan pekerjaan yang sudah menyetarakan lulusan D4 = S1, baik dari perusahaan swasta, BUMN, dan CPNS.
contoh :
swasta : ASTRA Group (non TOYOTA), Indomobil group, Chevron Oil & Gas Company, KAYABA shockbreaker, dll
(perusahaan yang ane sebutkan ada beberapa senior D4, rekan D4, dan ane sendiri bekerja disana, dengan penggolongan gaji, fasilitas, dan tanggung jawab pekerjaan yang sama dengan S1)
BUMN & CPNS : Jasa Marga, PLN, PTPN, PEMKOT Surabaya, GMF Aero Asia, dll (perusahaan yang ane sebutkan ada beberapa senior dan rekan D4 yang bekerja disana dengan penggolongan gaji, fasilitas, dan tanggung jawab pekerjaan yang sama dengan S1)
Walau begitu, masih banyak juga yang belum mau mengakuinya.
SIAPA YANG SALAH?? :
1. Kementrian Pendidikan
Pemerintah dalam hal ini lembaga terkait pendidikan (MENDIKNAS, MENDIKBUD ato apalah namanya yang setiap ganti menteri/pengurus pusat ganti stempel organisasi tanpa ada gebrakan program pendidikan yang lebih baik..SH*T!!).
Mereka kurang mensosialisasikan "produk-produk" yang mereka lahirkan. Sehingga pada akhirnya pada institusi (swasta dan negeri) yang membuka lowongan pekerjaan kurang tahu adanya para lulusan D4 ini.
Beberapa kali ane mencoba mendaftarkan diri di beberapa perusahaan baik swasta maupun negeri, beberapa personel dari bagian kepegawaian (HRD) yang ane coba bahkan belum tahu apa D4 itu sendiri. DA*N!!
2. Kementrian Tenaga Kerja
Selayaknya juga mereview kembali sistem kepegawaian semua perusahaan yag ada di Indonesia. Jangan cuma ngurusin TKI mulu, udah gitu masih gak becus lagi ngurusinnya. Miris lihat nasib TKI gan..
SUMMARY :
Janganlah kita mendebatkan apa yang sudah ada tolak ukur hukumnya. Marilah kita berdoa bersama agar pemerintah, dalam hal ini kementrian terkait, segera sadar dan kembali berdaya guna sesuai dengan wewenang kementriannya masing-masing.
PESAN MORAL :
Wahai rekan-rekanku sebangsa dan setanah air, sesungguhnya tonggak masa depan negara ini ada di pundak kita bersama!? Apa gak malu Indonesia banyak lulusan sarjananya tapi cuma jadi pegawai doank?? Jadilah pengusaha dan ciptakanlah iklim ekonomi mandiri dan memberdaya.
Jangan sampai negara lain ngetawain kita gan, gara-gara sistem pendidikan Indonesia cuma ngehasilin kuli-kuli kantor terdidik.
alhamdulillah..
UPDATE 5::
Ada masukan dari kaskuser yang juga seorang dosen.
Terima kasih pada agan aktivis69
Spoiler for Update 5:
Quote:
Original Posted By aktivis69►Tanggapan atas thread ini ada di D4 dan S1 setara tapi berbeda lho Gan!
0
360.7K
Kutip
1.9K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925KThread•90.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya