Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya telah melakukan pelanggaran serius dengan menghentikan pasokan air di wilayah Tandes, Surabaya dan sekitarnya.

Akibatnya, warga pun kesulitan mendapatkan air bersih. Warga tak bisa melakukan MCK (mandi, cuci dan kakus).
Tak hanya itu, justru yang mengagetkan mereka tidak bisa sholat karena tidak adanya pasokan air.

“Saya sampai tidak bisa sholat, jujur saya merasa sudah menjadi kafir,” kata Dwi warga Balongsari kepada SIAGA.CO, Sabtu (5/10).

Penghentian pasokan air secara ‘tiba-tiba’ ini tentu bukan sekali ini dilakukan pihak PDAM Kota Surabaya.
Menurut Tyas, PDAM selalu mematikan pasokan air secara pihak tanpa pemberitahuan sebelumnya.

“Hampir tiap bulan air pasti mati selama tiga hari tanpa pemberitahuan. Kami tidak tahu harus mengadu kemana. Terus terang, sejak air mati saya susah untuk sholat,” ungkap ibu muda dua anak tersebut.

Lain lagi yang dikatakan Saputro Adi, pemerhati sosial ini menilai PDAM telah melakukan pelanggaran serius. Dan pelanggaran yang dilakukan PDAM Surabaya bisa membuat konflik horizontal.

“Pelanggaran PDAM Surabaya sangat serius. Ini lebih parah dari koruptor. Kalau Ketua MK Akil Mochtar menerima suap, tapi ini sudah membuat orang-orang meninggalkan aqidahnya. Cara-cara yang dilakukan PDAM Surabaya tak ubahnya cara Yahudi. Mereka ingin menyesatkan kaumnya sendiri. Kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” ungkap Adi.

sumber: http://www.siaga.co/news/2013/10/05/...larang-sholat/