Hengkangnya Zlatan Ibrahimovic dari Barcelona, tahun 2010 silam memantik kebencian pemain Swedia itu pada Josep Guardiola.

Ibra menuduh Guardiola pengecut karena tak berani berbicara langsung dengannya.

Namun ternyata, pangkal kebencian Ibrahimovic itu adalah Lionel Messi. Pasalnya, Messi lah yang meminta Guardiola menendang penyerang Swedia itu.

Ceritanya, suatu ketika di akhir musim 2009/10 seusai partai tandang. Saat itu Lionel Messi marah dan, seperti biasa, Josep Guardiola yang menanggung beban kemarahan pemainnya itu.

Ponsel pelatih Barcelona itu baru saja bergetar dan ia menatap layar kecil, bermasalah. "Lihat ini," gumamnya kepada teman dekatnya, Manel Estiarte.

Itu musim gugur 2009 dan bus tim Barca masih di perjalanan pulang usai pertandingan liga. Meskipun banyak bervariasi mengenai SMS itu, semuanya setuju pada inti dari pesan pemain Argentina itu pada pelatihnya.

"Yah, sepertinya aku tidak penting lagi untuk tim, jadi....?" demikian bunyi SMS dari Messi.

Sekali lagi, Messi bersembunyi di balik papan ketik. Padahal, ketika itu dia duduk hanya beberapa baris di belakang Guardiola. Pemain terbaik di dunia itu memang selalu menjadi pria yang merasa lebih mudah berkomunikasi melalui pesan singkat ketimbang tatap muka.

Kedatangan Ibrahimovic ibarat pukulan bagi Messi. Pencariannya untuk berkuasa penuh saat itu tersaingi. Messi merasa tak lagi menjadi prioritas utama di Barca. Pasalnya, Messi sangat ingin menjadi penyerang tengah, posisi yang ditempati Ibrahimovic.

Akhirnya, dengan dibantu sikap Ibrahimovic yang arogan, Messi akhirnya memenangkan hati Guardiola. Barca kemudian menjual Ibrahimovic ke AC Milan pada awal musim 2010/2011