- Beranda
- The Lounge
Kontroversi MissWorld '13: Konspirasi Kemakmuran HT vs Labil Politik Parpol Penguasa
...
TS
verratti10
Kontroversi MissWorld '13: Konspirasi Kemakmuran HT vs Labil Politik Parpol Penguasa
MissWorld tahun 2013 yg kali ini diselenggarakan di Indonesia ini menuai kontroversi (hati ) yg melibatkan berbagai pihak, namun utamanya berporos pada 3 pihak yaitu penyelenggara, pemerintah, & publik oposisi yg kurang welcome dg hajatan internasional tsb.
Pihak pertama, penyelenggara, diperankan oleh Liliana Tanusudibyo sbg ketua penyelenggara MissWorld 2013 yg dibackup oleh Harry Tanu (CEO MNC Group & Cawapres Hanura) sbg suaminya. Disamping ada motif ekonomi dr penyelenggara (ini event internasional yg preatisius & disiarkan di 100 lebih negara yg tentu profitable), juga ada gengsi & prestasi tersendiri bagi penyelenggara.
Pihak kedua, pemerintah. Pada awalnya pemerintah menyambut positif event ini, & mengeluarkan ijin penyelenggaraan di Bali & Sentul (penutupan).
Pihak ketiga, publik yg opposan/bereksi negatif terhadap ajang Miss World. Pihak ini melihat bahwa MissWorld tdk patut diselenggarakan di Indonesia krn berseberangan dg nilai2 budaya bangsa seperti sesi bikini Miss World, dll.
Pihak ketiga ini berencana akan mengerahkan massa untuk menggagalkan event penutupan Miss World di Sentul.
Nah, akhir-akhir ini Miss World menjadi kontroversi berbagai pihak krn rencana kudeta oleh pihak kedua. Yg jadi pertanyaan, dimanakah posisi pemerintah saat ini dalam kasus tsb?
Menurut ane, pemerintah bersikap ABU-ABU & terkesan kurang tegas dg pendirian mulanya (komitmen mendukung penuh MissWorld 2013) krn pemerintah melihat ajang ini secara politis akan menguntungkan HT sbg penyelenggara. Jika HT berhasil menyelenggarakan event internasional bergengsi semacam ini, tentu dapat mengangkat awareness & dukungan publik dalam pilpres 2014. Terlebih lagi jelas terlihat bahwa ada kesan mempolitisasi MissWorld oleh penyelenggara dg insiden berpidatonya 'Win' dalam seremoni pembukaan Miss World 2013.
Nah, pihak pemerintah yg mewakili parpol dominan, sampai-sampai diisukan melarang anggota parpolnya hadir di ajang MissWorld krn dapat ditafsirkan menunjukkan supportnya ke penyelenggara.
Pada intinya, TS hanya ingin mengatakan bahwa konspirasi kemakmuran & politik HT menuju 2014 memang harus berhadapan langsung dg labil politik berbagai pihak dlm kubu pemerintah sehingga pemerintah terlihat kurang serius mendukung penyelenggaraan MissWorld. Jika pemerintah ikut mendukung penyelenggaraan MissWorld, hal tsb dapat menguntungkan HT yg padahal musuh politiknya. Terlebih lagi, pemerintah dapat kehilangan dukungan dr massa pihak ketiga yg kontra MissWorld, padahal jumlah mereka cukup besar untuk pemilu 2014. Namun jika pemerintah mendukung pihak ketiga, ini sama saja merusak citra pemerintah di dunia internasional & dapat pula menurunkan dukungan publik yg pro Miss World. Inilah dilema pemerintah, kontroversi hati yang berujung labil politik pemerintah dalam menyikapi MissWorld.
Jadi, mari kita tunggu bersama-sama apa yg akan terjadi selanjutnya di hari H penutupan MissWorld 2013 di akhir bulan ini.
Mudah-mudahan terjadi harmonisasi di antara ketiga pihak tersebut sehingga statusisasi Miss World 2013 tidak terkudeta karena dipolitisasi. Krn jika sudah terkudeta, maka SUNGGUH TERLALU!
So, gimana menurut agan-agan dlm kasus ini?
Pihak pertama, penyelenggara, diperankan oleh Liliana Tanusudibyo sbg ketua penyelenggara MissWorld 2013 yg dibackup oleh Harry Tanu (CEO MNC Group & Cawapres Hanura) sbg suaminya. Disamping ada motif ekonomi dr penyelenggara (ini event internasional yg preatisius & disiarkan di 100 lebih negara yg tentu profitable), juga ada gengsi & prestasi tersendiri bagi penyelenggara.
Pihak kedua, pemerintah. Pada awalnya pemerintah menyambut positif event ini, & mengeluarkan ijin penyelenggaraan di Bali & Sentul (penutupan).
Pihak ketiga, publik yg opposan/bereksi negatif terhadap ajang Miss World. Pihak ini melihat bahwa MissWorld tdk patut diselenggarakan di Indonesia krn berseberangan dg nilai2 budaya bangsa seperti sesi bikini Miss World, dll.
Pihak ketiga ini berencana akan mengerahkan massa untuk menggagalkan event penutupan Miss World di Sentul.
Nah, akhir-akhir ini Miss World menjadi kontroversi berbagai pihak krn rencana kudeta oleh pihak kedua. Yg jadi pertanyaan, dimanakah posisi pemerintah saat ini dalam kasus tsb?
Menurut ane, pemerintah bersikap ABU-ABU & terkesan kurang tegas dg pendirian mulanya (komitmen mendukung penuh MissWorld 2013) krn pemerintah melihat ajang ini secara politis akan menguntungkan HT sbg penyelenggara. Jika HT berhasil menyelenggarakan event internasional bergengsi semacam ini, tentu dapat mengangkat awareness & dukungan publik dalam pilpres 2014. Terlebih lagi jelas terlihat bahwa ada kesan mempolitisasi MissWorld oleh penyelenggara dg insiden berpidatonya 'Win' dalam seremoni pembukaan Miss World 2013.
Nah, pihak pemerintah yg mewakili parpol dominan, sampai-sampai diisukan melarang anggota parpolnya hadir di ajang MissWorld krn dapat ditafsirkan menunjukkan supportnya ke penyelenggara.
Pada intinya, TS hanya ingin mengatakan bahwa konspirasi kemakmuran & politik HT menuju 2014 memang harus berhadapan langsung dg labil politik berbagai pihak dlm kubu pemerintah sehingga pemerintah terlihat kurang serius mendukung penyelenggaraan MissWorld. Jika pemerintah ikut mendukung penyelenggaraan MissWorld, hal tsb dapat menguntungkan HT yg padahal musuh politiknya. Terlebih lagi, pemerintah dapat kehilangan dukungan dr massa pihak ketiga yg kontra MissWorld, padahal jumlah mereka cukup besar untuk pemilu 2014. Namun jika pemerintah mendukung pihak ketiga, ini sama saja merusak citra pemerintah di dunia internasional & dapat pula menurunkan dukungan publik yg pro Miss World. Inilah dilema pemerintah, kontroversi hati yang berujung labil politik pemerintah dalam menyikapi MissWorld.
Jadi, mari kita tunggu bersama-sama apa yg akan terjadi selanjutnya di hari H penutupan MissWorld 2013 di akhir bulan ini.
Mudah-mudahan terjadi harmonisasi di antara ketiga pihak tersebut sehingga statusisasi Miss World 2013 tidak terkudeta karena dipolitisasi. Krn jika sudah terkudeta, maka SUNGGUH TERLALU!
So, gimana menurut agan-agan dlm kasus ini?
Diubah oleh verratti10 16-09-2013 13:17
0
2.1K
17
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya