• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dugaan Korupsi Jokowi Ratusan Miliar di Program Kartu Jakarta Sehat

moneynchairssAvatar border
TS
moneynchairss
Dugaan Korupsi Jokowi Ratusan Miliar di Program Kartu Jakarta Sehat


ASATUNEWS - Tudingan korupsi ratusan miliar oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Program Perlindungan Kesehatan Masyarat atau lebih dikenal Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) mulai ramai dibicarakan masyarakat.

Tuduhan ini dipicu oleh sejumlah temuan penyimpangan terhadap peraturan perundang - undangan yang berlaku seperti UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahaan Kedua Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Daerah.

Pada Februari 2013 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengkritik program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diusung Gubernur Joko Widodo (Jokowi), karena dibuat terburu-buru tanpa mempertimbangkan fasilitas kesehatan yang ada, akibatnya jumlah pasien membludak dan pelayanan memburuk. Bahkan, akibat fasilitas perawatan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) kurang bayi Dera Nur Anggraini yang lahir prematur melalui caesar meninggal.

"Di Perda itu yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan adalah orang miskin dan rentan. Lalu Pak Jokowi menggunakan Pergub, memberlakukan untuk semua masyarakat," kata Achmad Nawawi (19/2)

Melalui KJS, jelas Nawawi, semua warga miskin dan tidak miskin bisa menikmati layanan kesehatan gratis asalkan bersedia dirawat di ruang rawat inap kelas III. Mereka hanya bermodalkan KJS atau kartu tanda penduduk Jakarta. Akibatnya, pasien di puskesmas dan rumah sakit membludak karena ruang perawatan dan tenaga medis terbatas.

Menurut Nawawi, sejak awal program KJS belum jelas. Jokowi tidak mengkaji terlebih dahulu berapa pasien yang akan datang, berapa puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah yang akan menampung, bagaimana dengan obat-obatan hingga sumber daya manusia yang ada. Hasilnya, jelas Nawawi, banyak pasien KJS yang terbengkalai.

"Ini jadi crowded di lapangan. Perawat tidak nambah, obat tidak namnbah. Itu semua diberikan dalam waktu tiga menit," kata Nawawi. Bagi Nawawi program KJS tak jauh berbeda dengan program Gakin di era Gubernur Fauzi Bowo. Bedanya, Jokowi memotong birokrasi dan memperbolehkan semua golongan masyarakat untuk berobat.

"Makanya saya minta Perda 4 tahun 2009 direvisi karena Pergub Nomor 187 Tahun 2012 melawan Perda," ujar Nawawi. Fraksi Partai Demokrat, jelas Nawawi, mendukung program KJS. Fraksi Demokrat melihat program tersebut berguna bagi rakyat. Hanya saja perlu ada revisi terhadap Perda sehingga tak bertabrakan dengan Pergub.

Namun kenyataannya permintaan dan saran dari DPRD DKI tersebut tidak indahkan oleh Pemda DKI. Bahkan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi terus melanjutkan pelaksanaan KJS berdasarkan Pergub Nomor 187 Tahun 2012 yang cacat hukum itu.

Rencana interpelasi (hak meminta penjelasan pemerintah) DPRD DKI Jakarta terhadap Gubernur Jokowi yang semula sempat mencuat namun kemudian dibatalkan karena serangan opini negatif terhadap rencana interpelasi itu. Belakangan mulai ditemukan banyak penyimpangan dan dugaan kuat telah terjadinya korupsi ratusan miliar di Program KJS tersebut.
Penyimpangan pada Program KJS tersebut mulai dari dasar hukum yang cacat, mekanisme penyaluran yang tidak jelas mekanisme dan pertanggungjawabannya, sampai pada pelanggaran dalam bentuk penunjukan langsung rekanan asuransi Pemda DKI yang menjamin pelaksanaan Program KJS ini.

"Kerugian negara atas program KJS yang amburadul ini diperkirakan ratusan miliar", ujar seorang anggota DPRD DKI dari komisi E kepada Asatunews.com Senin kemarin (2/9). DPDR DKI Jakarta juga telah mendesak KPK agar mengusut dugaan korupsi besar - besaran di Program KJS yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jokowi dan kroni - kroninya. (B/as)

sumber : http://www.asatunews.com/tablet/beri...tNPhMU.twitter



ASATUNEWS - Terkait dugaan korupsi ratusan milyar yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang saat ini sedang ramai dibicarakan masyarakat luas, dinilai sulit untuk diusut oleh aparat hukum seperti halnya KPK, Kejaksaan Agung atau POLRI.

Disinyalir bahwa adanya tindak penyuapan terhadap mayoritas media massa oleh tim sukses dari Jokowi-Ahok yang bertugas khusus untuk menjaga pencitraan mereka termasuk usaha menutupi semua informasi dan berita negatif seperti pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), maupun penyimpangan-penyimpangan lainnya yang dilakukan oleh Jokowi ataupun Ahok.

"Saya baru yakin tim sukses Jokowi Ahok membayar sejumlah media untuk kepentingan pencitraan ketika seorang wartawan yang juga merupakan teman saya memberikan bukti bahwa apa yang ditulis oleh teman saya tersebut dirubah oleh redakturnya yang bahkan kemudian berbalik menyerang saya", ujar seorang anggota DPRD DKI Jakarta yang enggan disebut namanya.

Pengalaman pahit serupa dialami banyak politisi lain yang pernah melakukan kritik atau koreksi terbuka terhadap Jokowi-Ahok. Bahkan, rencana interpelasi (Hak Meminta Penjelasan Kepada Pemerintah) DPRD DKI Jakarta pada bulan Mei 2013 lalu, layu sebelum berkembang atau dibatalkan DPRD DKI Jakarta karena sangat kuatnya opini media massa yang merupakan mitra dari tim sukses Jokowi-Ahok yang menyerang rencana interpelasi tersebut.

Berdasarkan realitas keberpihakan mayoritas media massa tersebut, desakan DPRD DKI Jakarta kepada aparat penegak hukum (KPK, Kejaksaan dan POLRI) sudah barang tentu akan ditanggapi pesimis.(as)

SUMBER : http://www.asatunews.com/tablet/beri...uV3ano.twitter

Disini saya sebagai TS netral tidak berpihak kemanapun , tapi kalau pemimpin melakukan kesalahan sebaiknya kita buka pikiran dan selalu di evaluasi mengenai pembenaran beritanya, dan jokowi bukan tuhan dia juga manusia yang tak luput akan kesalahan

komen :

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:



Quote:


ayo kita evaluasi lagi disini TS hanya menyampaikan disumber

Quote:


kalau admin @triomacan2000 pernah disidak kok dia masih berkicau ditwitter ya hehe

Quote:


saya disini netral , apa salahnya kita mengusut berita ini juga
Diubah oleh moneynchairss 03-09-2013 10:26
0
17.8K
248
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.